24 - CURHATAN ALDI

3.1K 135 7
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

Farida kembali ke ruangan rawat inap adiknya, disana terlihat jelas ada Ummi nya sedang tertidur nyenyak di kursi ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Farida kembali ke ruangan rawat inap adiknya, disana terlihat jelas ada Ummi nya sedang tertidur nyenyak di kursi ruangan itu. Sementara Abang nya sedang sibuk memainkan handphonenya.

"Assalamu'alaikum." Farida membuka pintu ruangan dan seketika Abang nya menoleh kearahnya, "wa'alaikumsalam, kamu udah dimana Ri dari tadi Abang mencari kamu kesana-kemari tapi gak ada."

Farida duduk disamping Naufal.

"Maaf Abang tadi Farida menenangkan diri dulu di dekat danau rumah sakit ini, Farida merasa putus asa dengan diri sendiri. Kenapa coba disaat Maryam sedang sakit parah gini, Farida gak bisa menolongnya." Farida tertunduk dan terlihat wajah kusamnya.

"Kamu jangan gitu, kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dan bersabar, kalau soal menyembuhkan itu urusan Allah. Kamu gak boleh putus asa, Maryam saat ini sangat membutuhkan dukungan dari seorang kakak sepertimu, lagian kamu juga udah berusaha sekeras mungkin untuk bisa menyembuhkan Maryam. Kamu harus yakin, dibalik musibah yang Allah datangkan kepada keluarga kita pasti ada hikmah yang harus kita petik." Farida mengangguk sebagai jawaban.

•••

"Maaf sebelumnya, waktu kamu jadi tersita. Saya ingin membicarakan soal pribadi, jadi gini saya sekarang sedang mencintai seorang wanita, dia berpenampilan muslimah ditambah dengan sifat ramah dan sopan santunnya membuat saya mulai tertarik padanya, menurut kamu apakah saya harus memperjuangkannya atau justru mundur?" Aldi memulai pembicaraannya.

Farel merubah posisi duduknya dan menatap mata Aldi dengan penuh keseriusan.

"Bagi saya, kamu harus memperjuangkannya karena seorang wanita itu berhak diperjuangkan, apabila kamu sudah yakin dengan pilihanmu maka perjuangkanlah, Allah akan mempermudah semuanya selagi kamu berusaha mendo'akannya," Farel tersenyum.

"Gimana kalau nantinya, saya dengan wanita tersebut tidak berjodoh?" Lagi-lagi Aldi meminta jawaban lagi dari Farel.

"Kita sebagai manusia hanya bisa berikhtiar dan urusan jodoh biarlah Allah yang mengaturnya, kalau wanita tersebut bukan jodoh yang Allah berikan, mungkin ada wanita lain yang lebih pantas Allah sandingkan denganmu."

"Oh gitu ya." Farel tersenyum sebagai jawaban.

"Makasih atas sarannya Rel, beruntung saya bisa dekat denganmu." Aldi menepuk pundak Farel sebagai rasa terima kasihnya.

"Alhamdulillah, apakah ada lagi hal yang ingin dibicarakan?"

"Tidak ada, hanya itu, sebelumnya makasih banyak atas sarannya," Aldi merubah posisi duduknya.

"Sama-sama, lain kali kita bisa hangout bertiga sama Edward."

"Boleh-boleh, atur saja waktunya kapan."

"Nanti saya kabari lagi," jawab Farel.

Ketika mereka sedang berbicara mengenai pembicaraannya yang Aldi sampaikan, seorang pelayan wanita menghampiri mereka dan membawakan secangkir kopi hangat.

"Silahkan." pelayanan wanita menyodorkan secangkir kopi hangat itu di atas meja, "makasih Mbak." Aldi tersenyum.

•••

Hari sudah menjelang subuh, Farida bangun dari tidurnya dan diikuti oleh Ummi dan Abang nya. Sementara Maryam masih kritis di kasur rawatnya.

Hari ini Nabila akan mulai membantu menyembuhkan Maryam dengan keahliannya.

Pesan masuk.

Nabila
Lokasi rumah sakitnya dimana? Saya sudah tiba di bandara, apakah bisa kirimkan lokasi rumah sakitnya?

Farida
Tentu bisa, tunggu sebentar saya akan kirimkan lokasi rumah sakitnya.

Setelah Farida mengirimkan lokasi rumah sakit Maryam dirawat, tidak berselang lama ia melihat Nabila datang dari arah gerbang masuk rumah sakit.

Dengan bahagia, Farida langsung menemui Nabila dan memeluk tubuh temannya.

"Makasih Bil, kamu sudah memberikan waktunya untuk datang kesini," wajah Farida terlihat sangat bahagia dan air mata kebahagiaannya pun mulai terlihat.

"Iya sama-sama Ri, kenapa kamu nangis?" Nabila dengan khawatir menanyakan langsung kepada Farida soal air matanya yang jatuh.

"Aku bahagia akhirnya ada seseorang yang Allah datangkan untuk menyembuhkan Maryam.

•••

Next? Tega kalian mintaa next tapi belum follow me 😫😤

Please yang belum follow, follow dulu biar kalian tau informasi apapun yang nanti akan di sampaikan mengenai ceritanya. Kita juga sama-sama berjuang aja di sini, jadi please follow me><

Jangan lupa vote dan komen ya kawan!!!

FOLLOW INSTAGRAM
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat

FOLLOW TIKTOK
@wp.duniakuduniamu

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang