15 - CUTI?

2.5K 143 0
                                    

CHAPTER SELANJUTNYA AKAN DI PRIVATE, FOLLOW DULU BARU BISA MEMBACA.


Tega kalian kalau sampai belum follow ಥ‿ಥ
JANGAN BAWA CERITA LAIN KE SINI!

WAJIB FOLLOW IG :
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat


Bismillahirrahmanirrahim!

fajarmunazat••Bismillahirrahmanirrahim!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tante." Farida berlari menghampiri Mufidah sambil menangis mengkhawatirkan Maryam karena ia tidak mau kejadian yang menimpa Abi nya 5 tahun yang lalu terjadi kepada Maryam.

"Ada apa Ri? Kenapa kamu nangis?" Mufidah panik melihat Farida yang tiba-tiba berlari menghampiri dirinya dengan air mata yang bercucuran.

"Mar...yam penyakit jantungnya kambuh lagi, tadi Abang Naufal menelpon Farida dan memberitahu hal yang terjadi pada Maryam." Ucapan Farida terpotong-potong karena akibat tangisannya.

"Astaghfirullah, terus sekarang Maryam udah dibawa ke rumah sakit terdekat belum?" Mufidah menanyakan hal itu sedangkan Farida tidak tahu karena tiba-tiba sinyal ponselnya tidak tersedia.

"Farida tidak tahu."

"Besok kamu minta cuti ke rumah sakit dan segera pergi kesana," suruh Mufidah.

"Tapi kan Farida baru masuk kerja tadi, Farida gak mungkin minta cuti."

"Sekarang kamu bayangkan kalau kamu tidak cuti besok, Maryam disana sangat menderita dan dia sekarang sangat membutuhkan pertolongan kamu. Tidak hanya Maryam saja yang menderita lihat Ummi kamu, pasti dia sekarang sangat terpukul atas kejadian yang menimpa Maryam. Disaat posisi ini kamu harus bisa memilih mana yang harus lebih di prioritaskan." Mufidah meminta Farida besok untuk kesana melihat keadaan Maryam.

Farida sangat sedih dengan keadaan seperti ini. Ketika ia baru saja mendapatkan kebahagiaan dari orang lain tiba-tiba ada musibah yang terjadi pada hidupnya. Namun Farida yakin dibalik musibah yang terjadi pada hidupnya akan ada kejutan yang menantinya di ujung perjuangannya nanti.

•••

Jam dinding menunjukkan pukul 02.00 Farida bangun dari tidurnya dan segera mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat tahajjud untuk meminta pertolongan kepada Allah yang mengatur hidupnya.

"Allahu Akbar..."

Farida memulai bacaan sholatnya dengan khusyuk dan diakhiri dengan salam. Kemudian ia mengangkat kedua tangannya dihadapan Rab-nya.

"Ya Allah sesungguhnya segala kenikmatan datang dari-Mu. Dan sesungguhnya Segala ujian Engkau datangkan untuk menguji seberapa kuat iman hamba-Mu. Ya Allah jika ujian ini sudah bagian dari takdir-Mu, hamba meminta agar Engkau memperkuat hati hamba untuk menerimanya. Dan hamba meminta agar Engkau segera mengangkat penyakit dari adik hamba. Karena sesungguhnya Engkaulah yang maha menyembuhkan."

Beres melaksanakan sholat tahajjud dan berdoa meminta pertolongan kepada Allah, Farida meneruskan dengan membaca Al-Qur'an hingga terdengar adzan subuh.

"Allahu Akbar Allahu Akbar.."

Setelah beberapa menit Farida membaca Al-Qur'an, adzan subuh sudah mulai terdengar dan Farida memutuskan untuk sholat subuh disana.

Mendekatkan diri kepada sang maha pencipta sangat penting untuk seorang makhluk yang lemah seperti Farida. Mungkin di mata orang lain Farida sudah terlihat baik tetapi bisa saja di mata Allah Farida belum tentu baik. Maka dari itu Farida tidak bosan-bosannya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

•••

"Farel pamit pergi ke rumah sakit," Farel pamit kepada Paman dan Bibinya setelah sarapan.

"Hati-hati dijalan Nak Farel." Bibinya seperti biasa sangat memperhatikan Farel dalam segi apapun.

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam"

Farel beranjak pergi dari sana dan segera memasuki mobilnya yang sudah siap di halaman rumah Yusuf.

Farel menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang agar ia bisa melihat keadaan di pinggir jalan raya dengan jelas.

Dengan tidak sengaja Farel melihat Farida di pinggir jalan raya kelihatan sedang mencari mobil taksi. Farel merasa aneh, kenapa Farida tidak memakai pakaian dokter? Farel berusaha untuk menemuinya tetapi Farida sudah terlihat memasuki mobil taksi yang baru dia temui.

Tetapi Farel yakin bahwa nanti di rumah sakit ia akan bertemu lagi dengan Farida dengan penuh kebahagiaan.

Tetapi Farel yakin bahwa nanti di rumah sakit ia akan bertemu lagi dengan Farida dengan penuh kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa follow dulu kawan, tega kalian kalo belum follow tapi minta next ಥ‿ಥ

Jangan lupa tinggalkan vote dan komennya kawan! Please ✨💟

FOLLOW INSTAGRAM
@fajarmunazat
@wp.fajarmunazat

FOLLOW TIKTOK
@wp.duniakuduniamu

TIKUNGAN SEPERTIGA MALAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang