56.🐅

1.1K 63 6
                                    

Kondisi mu saat ini benar-benar sangat kacau, bahkan sampai saat ini kamu tidak ingin berbicara pada siapapun.

"Mami ayo makan." Taeyong.

"Nak makanlah, apa kamu tidak tega melihat anak-anak mu yang terus menangis seperti ini?." Papa mu.

"Benar sayang, makanlah walaupun hanya sedikit supaya ada asi mu." Lirih mama mu.

Mereka terus berusaha membujuk mu namun tetap saja kamu hanya diam dan terus memandang kearah luar jendela.

"Apa mami sudah gak sayang bunny lagi mi? Kalau begitu biar aja bunny mati !!!." Bentak taeyong lalu berlari keluar kamar.

Lamunan mu buyar saat taeyong mengatakan hal itu, hati mu terasa sangat sakit Kamupun beranjak dari duduk mu lalu berlari menyusul nya.

Saat diluar kamu langsung memeluk tubuhnya dengan erat.

"Maafkan mami, bunny jangan bicara seperti itu." Km.

Namun tetap saja taeyong hanya diam dan terus menangis.

"Baiklah baiklah mami akan makan, asal bunny yang menyuapi mami, mau yah?." Km.

Taeyong melirik kearah mu sambil mengelap air matanya.

"Tapi janji yah mami makan yang banyak, mami juga harus janji jangan mendiamkan bunny." Taeyong.

"Iya janji, maafkan mami yah tadi mengabaikan bunny, mami pantas dihukum." Ucap mu sambil menjewer kedua telinga mu sendiri.

Taeyong kembali tersenyum lalu tertawa bersama mu, kedua orang tua mu pun juga ikut tersenyum melihat mu yang sudah mulai kembali berbicara.

"Kajja halmeoni & halabeoji kita makan, bunny sudah sangat lapar, mami juga katanya mau disuap." Taeyong.

"Aigooo Baiklah mari kita makannnn." Ucap papamu sambil menggendong taeyong.

Namun karena taeyong terus menggenggam tangan mu jadinya Kamupun ikut tertarik kearah dapur.

Taeyong terus tertawa kearah mu yang saat ini hanya bisa pasrah saat dia menarik tangan mu, hati mu kembali tenang melihat anak mu, tidak ada yang bisa menenangkan mu selain kebahagiaan kedua anak mu.

Sepanjang makan malam taeyong terus menyuapi mu dan adik kecilnya, bahkan kini dia terlihat sangat dewasa saat harus terus mengganti sendok yang dia pegang karena adiknya masih memakan bubur.

"Kebahagiaan ku hanya mereka, aku tidak butuh yang lain selain anak-anak ku." Batin mu.

Kamu terus memperhatikan kedua anak mu dan berusaha menahan tangis mu yang saat ini masih merindukan Taehyung.

•••••••••••••

Setelah selesai kamu membantu mama mu untuk cuci piring sedangkan taeyong sedang bermain bersama kakek dan adiknya.

"Mama tau ini pasti sulit, tapi mama yakin kalau mama melahirkan anak yang sangat kuat." Mama mu.

Mama mu terus menatap mu yang saat ini hanya diam sambil mencuci piring.

"Taeyong sangat mirip dengan mu." Ucap mama mu dan berhasil membuat mu menatap nya.

"Wajah nya memang mirip dengan ku mah." Km.

"Bukan hanya wajah." Mama mu.

"Lalu apa?." Km.

"Sifatnya, kalau kamu ingin melihat dirimu saat masih kecil seperti itulah kamu." Mamamu.

Namun kamu hanya diam lalu kembali melanjutkan mencuci mu.

"Mama masih ingat dulu saat bertengkar bersama papa mu, kamu bahkan berakting pura-pura sakit agar kami berbaikan haha." Ucap Mama mu dan lagi-lagi berhasil membuat mu tersenyum.

PLEASE DON'T LEAVE ME S2 ✓ [PROSES REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang