17. This Love

1K 116 0
                                    

Qiran memang berteman dengan Chelsea juga Anna. Namun pertemanan mereka ternyata berujung masalah ketika Chelsea mengetahui bahwa Qiran bukanlah anak dari keluarga sepertinya. Chelsea memanfaatkan kepintaran Qiran. Dia selalu memaksakan Qiran. Tapi entah kenapa malam ini Qiran merasa diakui oleh Chelsea. Dia akan pergi ke ulang tahunnya Chelsea mengenakan dress pemberian Chelsea pula.

Bahkan dia pergi ke rumah Chelsea dijemput oleh supir dari rumah temannya itu. Meski dirinya asing dengan suasana pesta ulang tahun. Qiran tetap antusias. Apalagi saat dia memberikan kado untuk Chelsea, dia bahagia karena Chelsea menerima pemberiannya dengan gembira.

Acaranya berjalan lancar, Qiran bisa menikmatinya walaupun Chelsea terlihat lebih dekat dengan Anna. Tiba-tiba ada seorang pria yang mendatanginya, dia entah siapa. Namun pria itu langsung mengucapkan namanya, Refan. Qiran memang tidak pernah mau dekat dan selalu menjauhi Refan. Dia juga menolak minuman yang diberikan oleh Refan.

"Hei, kau tak pernah memakan dan meminum hidangan seperti ini, 'kan? Jadi ayolah nikmati!"

"Refan, jika kau merasa sangat bosan. Lebih baik bermain bersama temanmu atau kakakmu, jangan mengganggu aku!!"

Refan mengabaikannya. Dia tetap berdiri di depan Qiran dan meminum minuman yang tadinya untuk Qiran. Dia melihat Qiran dari atas hingga bawah. Pandangan itu sungguh tidak disukai oleh Qiran. Refan memang ahli membuat orang tidak nyaman. Lantas Qiran berbalik hendak pergi dari hadapan Refan, namun sayangnya ketika dia melakukannya ada orang di belakangnya yang tentu dia tabrak. Qiran mengusap keningnya yang terasa berdenyut akibat menabrak dada bidang yang begitu keras.

"Dia cantik, 'kan? Aku pun tak menyangka gadis jelek di kelas kita bisa berdandan seperti ini. Meskipun dia tak pernah bisa melebihi kecantikan Chelsea." Refan berucap pada Rayyan. Qiran kesal, dia benar-benar akan menjauhi manusia kembar itu.

Namun pergelangan tangannya digenggam oleh Rayyan. Qiran heran, dia berusaha menepisnya. Tapi tetap saja Rayyan tidak ingin melepaskannya.

"Lepaskan aku!!"

"Lebih baik kau bersamaku, lagi pula kau tak mengenal siapapun di sini. Selain kita berdua karena Chelsea dan Anna sibuk bersama teman-temannya." Rayyan membalas teriakan Qiran dengan tenang dan melepaskan tangannya.

Lantas Qiran memilih duduk di kursi kosong. Dia menunduk. Bingung harus melakukan apa. Ternyata menghadiri acara yang begitu ramai seperti ini tidak menyenangkan karena dia tidak mempunyai siapa-siapa. Tapi Rayyan duduk di sampingnya, menyodorkan segelas minuman. Dia menolak seperti tadi menolak Refan.

"Ayolah Qiran, kau ingin terlihat bodoh?"

"Baiklah aku akan meminumnya!"

Qiran meminumnya hanya sekali tegukan. Dia menjerit ketika tenggorokannya terasa panas terbakar. Itu bukanlah jus yang dia pikirkan dari melihat tampilannya. Qiran menyesal sekarang! Meskipun dia tidak pernah melihat bahkan merasakannya sebelum ini. Tapi dia mengenalinya. Ternyata yang diberikan oleh Rayyan adalah alkohol. Mungkin Refan juga memberikan minuman semacam ini tadi.

"Kalian gila? Aku akan pulang dan jangan menggangguku lagi!!" Qiran beranjak berdiri. Benar-benar akan pergi.

"Dia sangat polos, entah apa rencana Chelsea kali ini. Membiarkan Qiran menghadiri pesta ulang tahunnya," ujar Refan. Langkah Qiran pelan karena pusing, tentu bisa mendengarnya.

Never Want To Let Go { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang