Benaknya bergejolak, dalam tidurnya dia bergerak tak nyaman. Hingga akhirnya terbangun dengan napas yang tersenggal-senggal. Matanya berkaca-kaca dan pada akhirnya menangis pula. Berusaha meraih air minum yang tersimpan di atas nakas, akibat tangannya yang bergetar cukup hebat, Qiran menjatuhkan gelasnya hingga pecah. Pada akhirnya dia berteriak keras. Panik menutupi kedua telinganya menggunakan tangan yang bergetar semakin hebat.
Lama, Qiran begitu lama untuk mengatasi paniknya yang menyerang. Dia melepaskan tangannya secara perlahan yang masih menutupi telinga. Mengusap berkali-kali dadanya karena detakan jantung yang sangat menggila membuatnya kesakitan. Tubuhnya berkeringat dingin bersamaan air mata yang semakin deras membasahi pipi.
Melirik ke sampingnya yang di mana ada cermin, Qiran tertawa dan pada akhirnya menyeka air mata. Sebelum turun dari kasur untuk pergi ke dapur dan mengambil air minum. Tapi karena kecerobohannya, dia meringis sakit ketika kakinya menginjak pecahan beling dari gelas yang tadi dijatuhkan olehnya. Lama, dia cukup lama memandangi darah yang keluar dari telapak kakinya dan itu menjadikan dirinya ingin menangis lagi.
Mengumpulkan semua pecahan belingnya dengan hati-hati, kemudian membuangnya ke tempat sampah. Setelah menandaskan satu gelas penuh air minum yang dingin, Qiran dapat kembali ketenangannya dan melupakan mimpi buruknya.
Bernapas lega dan rasanya dia bisa tersenyum lagi. Namun hal itu terjadi sesaat karena seseorang membuka pintu apartemennya dari luar dengan keras, sangat mengejutkannya. Bahkan saat Qiran ingin memarahi sang pelaku, dia mendapatkan bekapan. Melotot kala Kailash menunjukkan ponsel miliknya yang memperlihatkan artikel yang memberitakan dirinya bersama seorang pria dan itu benar-benar berita palsu.
"WAH!!! GILA!" teriak Qiran tak tertahan saat Kailash melepaskan bekapan pada mulutnya.
Kailash memberikan dokumen pada Qiran dan berucap, "Kau meminta pertolongan pada orang yang salah dan kali ini kau akan sangat menyesal."
"Abhipraya Manggala seorang direktur utama MG Partner yang berada di London saat ini dia kembali ke negaranya untuk mengembangkan perusahaan barunya, PT. Indah Fraya. Meskipun begitu banyak para pengusaha besar maupun startup berusaha mendapatkan janji pertemuan bersamanya demi mendapatkan investasi." Qiran membaca halaman pertama dari dokumen yang Kailash berikan.
"Anak pertama dari Manggala Group ini terkenal akan kerja kerasnya dan ketelitiannya dalam bekerja hingga banyak orang yang menjadikan dirinya sebagai motivasi, bahkan beliau pernah menjadi dosen selama empat tahun di universitas ternama," lanjutnya yang kemudian melemparkan dokumen itu.
"Investor yang direkomendasikan oleh Rizhan?" tanya Qiran hati-hati.
Kailash hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Qiran mengepalkan kedua tangannya, dia duduk bersila di sofa, menerima selimut kecil dari Kailash untuk menutupi pahanya karena menggunakan piyama pendek.
"Ayah pasti marah dan berita dari artikel itu akan menimbulkan keributan aku takut saham perusahaan anjlok, kita harus segera membuat klarifikasi dan kau hubungi pria itu sekarang!" ucap Qiran.
"Dengar, artikel itu sudah muncul sejak 12 jam yang lalu dan itu artinya beliau tidak memedulikannya. Dia seorang dirut dan founder yang sangat terkenal jadi mana mungkin membiarkan artikel seperti itu tersebar. Sepertinya dia mempunyai alasan khusus sampai tidak menindaklanjut artikelnya," jelas Kailash.
![](https://img.wattpad.com/cover/267479692-288-k397744.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Want To Let Go { END }
Romansa#dont_plagiarisme . Menceritakan tentang seorang wanita bernama Qirani Tanisha yang mempunyai kehidupan tak mudah untuk dijalani. Dia terkenal sebagai sosok yang pekerja keras. Kesehariannya hanya bekerja untuk memajukan perusahaan keluarganya mesk...