boyfriend | kim doyoung

xxxxiii: account instagram

gue ngescroll account instagram gue. gue udah nggak megang account kak doyoung.

gue bener-bener mau lupa sama kak doyoung. mungkin ini caranya.

ngehapus dia dari hidup gue.

do0_kim
hallo

gue ngelempar handphone gue. "MARK!" teriak gue takut.

mark noleh. dia yang awalnya lagi ngerjain tugas jadu berhenti. "lo kenapa?" tanya mark heran.

dia ngambil handphone gue. "lo jangan main-main. account bang doyoung masih di lo?" tanya mark.

gue menggeleng. "enggak, mark." ujar gue takut.

mark diem. mungkin dia lagi ngetik balesan buat dm itu.

"mark, kak doyoung beneran pergi kan?" tanya gue. gue justru takut kalau gini.

kalau kak doyoung pergi ya pergi. gue udah nggak tau harus gimana. karena gue cuma harus ikhlas.

gue nggak minta kak doyoung balik. sekalipun itu bakal dikabulin. gue nggak mau.

udah cukup dia menderita.

"dia ngajak ketemu." ujar mark menatap gue lekat.

gue diem lama banget. "mark gue takut." cicit gue. gue beneran takut.

nggak lucu banget kalau yang dateng beneran kak doyoung. gue ngeliat dengan mata kepala gue sendiri kalau dia dikubur.

gue percaya dia pergi.

"sama gue." ujar mark.

gue membuang napas lega. gue takut banget kalau sendiri. mark menatap gue lekat.

"gapapa, ada gue." ujar mark.

gue menatap mark balik. lalu mengangguk, percaya banget gue sama dia. padahal mulutnya buaya darat.

"ANYAAAAA!" ini bukan teriakan lucas atau haechan. nggak mungkin juga renjun atau yeji.

gue menoleh, tersenyum lalu merentangkan tangan gue.

"kangenn, oleh-oleh jogjanya mana?" tanya gue kepada mina. yap, mina yang pernah naksir sama mark.

mina yang dulu nggak suka banget sama gue. nyatanya, sekarang gue suka banget hang out bareng mina, ditambah yeji. jadi kita trio gitu.

mina melepaskan pelukkannya. memberikan paperbag kepada gue dan mark.

"ini calon pasutri kapan jadinya sih? bosen gue liat mark dikelas bengong mikirin uang gedung." ujar mina membuat mark mentap mina kesal.

"lo serius banget deh, bule." ledek mina

mina terkekeh setelahnya, "gue mau ngasih oleh-oleh ke yeji dulu ya. nanti kita ke caffe depan baliknya." ujar mina membuat gue mengacungkan jempol.