xiv : yeji kecelakaan

415 44 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"HAH, SERIUS DEKIL. LO MAH BERCANDANYA NGGAK LUCU YA!" teriak gue emosi.

haechan tiba-tiba nelpon dan bilang yeji kecelakaan. padahal tuh anak tadi bilangnya mau dirumah aja.

"teu canda ie mah, nya. buru maneh kadinya. sien urang sorangan yeuh." ujar haechan dengan suara kecil. (enggak canda ini mah, nya. buru lo kesini. takut gue sendiri nih)

gue mendengkus. "share lock buruan." ujar gue malas.

gue mematikan telponnya. haechan langsung ngirim lokasi dia sama yeji.

lagian tuh anak judes emang ada-ada aja. katanya mau rebahan dirumah jadi rebahan dirumah sakit.

"kak." panggil gue.

kak doyoung yang lagi main handphonenya tiba-tiba mendongakan kepala.

"laper lo?" tanya kak doyoung. gue mendengkus. "perut aku nggak sekaret itu ya!" ujar gue emosi.

"terus apa?" tanya lak doyoung.

"yeji kecelakaan. aku mau kesana nemenin haechan. mau izin pulang sama bunda." ujar gue.

kak doyoung bangun dari duduknya. "ayo gue temenin. bunda tidur, capek katanya." ujar kak doyoung.

gue diem lama banget sebelum akhirnya mengangguk.

"nih lokasinya." ujar gue menyerahkan handphone gue.

gue nggak bisa baca maps. kalau ada kak doyoung kenapa harus gue?

kak doyoung mendengkus tapi dia tetep ngambil handphone gue.

kak doyoung bawa mobil bundanya sekarang. mukanya datar banget, nggak ada senyum-senyumnya banget nganterin pacar tercantiknya ini.

"yeji kenapa bisa tiba-tiba kecelakaan ya?" tanya gue ke kak doyoung.

"orang meninggal aja bisa, kenapa kecelakaan nggak bisa?" tanya kak doyoung balik.

gue jadi mikir lagi. "iya sih." ujar gue.

ke rumah sakit tempat yeji sama haechan tuh butuh waktu 30 menitan lah.

untung nggak sejam. coba kalau sejam, pantat gue panas.

"can." panggil gue.

haechan noleh kearah gue. "lo ngapain diluar bego? si yeji sama siapa didalem?" tanya gue kesel.

"lagi ada dokter. gue kedepan lah." ujar haechan.

gue mengangguk. dokternya keluar nggak lama setelah gue sama kak doyoung dateng.

"lho doyoung ngapain?" tanya dokter muda itu. GUE KAGET, HEY KENAPA BISA KENAL?

"lho lho... pak dokter kok tau nama suami saya?" tanya gue kaget.

dokter itu tersenyum canggung kearah gue. "dia sepupu gue." jawab kak doyoung.

dokter itu mengangguk. "kalau gitu, saya permisi ya." ujar dokter muda itu.

gue tersenyum manis banget. lumayan, muda, ganteng, dokter pula.

"asup lah maneh, nya. sieun urang sorangan. rek ngantin heula." ujar haechan. gue menoyor kencang kepalanya. (masuk lah lo, nya. takut gue sendirian. mau kekantin dulu)

"gue nitip makan ya. nanti lu chat gue adanya apa." ujar gue yang diacungi jempol oleh haechan.

gue sama kak doyoung masuk ke ruangannya yeji.

"lo ngapa bisa rebahan disini sih, ji?" tanya gue heran. yeji menggelengkan kepalanya.

"setidaknya gue nggak nutup mata disini." ujar yeji, gue mukul mulut dia pake tangan gue.

"mulut lo kalau dipake buat ngomong yang bagus. yang jelek-jelek lo omongin. doa, cangtip." ujar gue kesel.

yeji mendengkus. "gue ngomongin hal yang bisa aja jadi kenyataan, nya." ujar yeji.

"tapi ya jangan ngomongin meninggal juga. serem banget lo." ujar gue parno.

gue noleh kearah kak doyoung yang raut wajahnya daritadi nggak berubah-ubah.

"ngomong dong, kak." pinta gue.

kak doyoung mendengkus. "gue mau ke toilet dulu." pamit kak doyoung langsung kabur gitu aja.

gue mendengkus. "dasar laki-laki."









a/n:sholat dulu bacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n:
sholat dulu bacanya

boyfriend | kim doyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang