xxxxviii: eva sayang banget!

423 23 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




gue udah sampai dibab akhir cerita ini, rasanya bahagia banget nulis kisah diri sendiri.

"bundaaa." ujar eva mengetuk pintu gue berkali-kali. gue bangkit dari kursi dan membukakan pintu untuk eva.

"anak bunda udah pulang dijemput ayah?" tanya gue seraya mengelus rambutnya yang tadi pagi gue kunci kuda.

eva menggeleng, "ayah ulang tahun bunda! bunda lupa ya?" ujar eva memucingkan matanya ke arah gue.

gue mengangguk, iya gue lupa. "maafin bunda ya?" ujar gue kepadanya.

eva menggeleng, "gapapa, bunda. bukan salah bunda kalau lupa." ujar anak tk itu.

jujur, ucapan eva buat gue berkaca-kaca. gue dan mark berhasil ngedidik eva.

"eva udah siapin kado spesial untuk ayah. bunda juga udah kan?" tanya eva sangat antusias.

gue mengangguk, "udah dong." ujar gue.

telfon gue berdering. "bunda kalau ayah yang telfon. jangan diangkat!" ujar eva memperingati.

gue mengangguk, ternyata punya eva itu kayak berkaca sama diri sendiri kadang-kadang.

kita berjalan kearah dapur untuk mengambil kue. semua lampu kita matiin.

"MAEVA!" teriak mark panik.

"REVANYA!" teriak mark lagi.

"KALIAN DIMANA?" teriak mark panik.

dia nggak menemukan gue dan eva dikamar mark dan gue atau kamar eva.

padahal kita udah ngumpet dikamar. mark tuh, bukan dinyalahin lilinnya. kadang, dodolnya masih keliatan jelas.

mark menutup kembali pintu kamarnya. eva terkekeh tanpa suara, "ayah nggak sadar, friend. kalau eva sama bunda disini. ayo bunda, eva yang pegang kamera!" ajak eva, dengan suara berbisik.

gue menyalahkan lilin, kita berdiri dibelakang pintu kamar. "AAAA, AYAH!" teriak eva.

pintu kamar terbuka, mark dengan wajah kagetnya lalu menghela nafas.

"selamat ulang tahun, ayah! eva sayang ayang." ujar eva meminta untuk digendong.

mark dengan senang hati menggendongnya. mark mengecupi eva berkali-kali. "ayah, udah. ayo tiup lilin! eva mau makan kuenya." ujar eva.

mark meniupnya. eva juga merekamnya, "yeay, lilinnya udah ditiup, friend." ujar eva.

mark mencium kening gue. "eva mau kue! ayo potong." ujar eva. kami berjalan keluar dari kamar.

tepatnya diruang tv, gue memotongkan kue simple dengan cream berwarna biru soft.

"eva ini, first untuk eva." ujar mark memanggil putrinya. eva dengan senang hati menghampiri mark.

boyfriend | kim doyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang