xxxxvii: hidup setelah menjadi ibu

253 16 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"ANYA MAIN YUK!"

"REVANYA KELUAR KAGA LO!"

itu teriakkan temen-temen gue. mereka emang jadi sering banget dateng gara-gara maeva lahir.

ah iya, gue udah keluar dari rumah sakit. mereka jenguk gue saat gue dirumah sakit cuma sebentar.

"EVA, OM CHAN DATENG!" teriak haechan.

"EVA OM LULU YANG DULUAN!" teriak lucas.

"BACOT ANJENG. EVA TIDUR!" teriak renjun marah.

gue membukkan pintu untuk mereka. gue ngegendong maeva juga.

"hai eva!" panggil mina.

baru ingin meenciumnya gue melarang mina. "ah iya, ante na cuci tangan dulu ya." ujar mina berlari kearah kamar mandi.

semuanya jadi ngikutin mina. yang paling semangat haechan sama lucas.

gue mendudukkan diri disofa. menonton kartun. gue nggak pernah nonton macem-macem kalau bareng eva.

takut-takut dia udah bisa denger.

"anya mau cium eva." ujar haechan. gue mempersilahkan haechan untuk mencium eva.

"keponakan om chan cantik banget kayak ayahnya." ujar haechan membuat gue menjitak kepalanya.

"bener-bener lo ya." ujar gue kesal.

haechan hanya terkekeh. "om lulu mau cium." ujar lucas.

tapi, saat ingin dicium lucas. eva justru nangis. gue tertawa. "kasian banget, eva aja nggak mau. apa lagi yeji." ujar gue tertawa.

renjun, haechan, dan mina ikut tertawa. "bang..." ujar lucas tapi haechan menaruh telunjuknya didepan mulut lucas.

"ada eva, om lulu. jangan ngomong gitu." ujar haechan membuat gue tertawa lagi.

lucas memilih duduk disamping yeji yang sibuk nyemilin makanan gue biasanya kalau lagi nonton kartun.

"enak ga? bagi dong." ujar lucas membuka mulutnya. gue dan yang lain hanya bisa menggelengkan kepala.

najis.

"kenapa ya gue biarin lo balik sama dia, ji?" tanya renjun dengan nada menyesal. yeji tertawa, sedangkan lucas mendelik sebal kepada renjun.

"assalamualaikum."

salam itu membuat kita semua menoleh. mark kaget ngeliat banyak banget orang dirumah ini.

"lo pada ngapain?" tanya mark heran.

"ya ngapel anak lo lah. masa ngapel emaknya." ujar lucas menyeletuk.

mark hanya menggeleng tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh semua manusia ini. "untung gue spesialis sabar." ujar mark.

"bentar ya, nak. ayah cuci tangan dulu." ujar mark berjalan kearah kamar. mungkin, sekalian ganti baju kantornya jadi kaos rumahan.

boyfriend | kim doyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang