gue berjalan dikooridor sendiri. semenjak mobil yang diberikan ayah untuk gue dipake. gue nggak dijemput lagi.
sebuah kemajuan.
"LUKE!" teriak gue.
semua yang ada dikooridor termasuk lucas yang lagi jalan noleh kearah gue. mungkin mereka mikirnya gue berisik kali ya?
gue berlari kecil kearah lucas. membiarkan mereka semua menatap gue jijik. atau mungkin mikir yang enggak-enggak lagi karena gue nyamperin cowok yang beda.
PADAHAL MEREKA SAHABAT GUE, GADA MASALAH HARUSNYA?
"ayo, gue mau ngomong." ajak gue menarik tangannya menuju gazebo kampus.
gue mendudukan lucas yang badannya lebih besar dari gue. dan, dia nurut aja.
"tentang mark. gue mau denger dari lo. meskipun gue udah tahu." ujar gue.
lucas kaget. ketara dari raut wajahnya. "lo kok tau?" tanya lucas heran. gue tertawa sarkas.
"gue kemarin dari ruangannya. gue dateng waktu dia tranplasi hati." ujar gue membuat lucas menghela nafas.
"jadi kenapa lo nggak kasih tahu gue?" tanya gue, gue mendudukkan diri disamping lucas.
lucas menatap gue dengan pandangan anehnya. "mark pernah nelfon gue, nya. sebelum akhirnya kejadian itu terjadi." ujar lucas mulai menjelasakan.
"kenapa dia nelfon lo tapi nggak nelfon gue?" tanya gue kesal.
"mark bilang ke gue. 'kalau terjadi apa-apa sama dia. jangan bilang sama revanya. biarin gue dateng ke dia dalam keadaan baik.' dia bilang gitu." ujar lucas.
gue menghela nafas. "kenapa dia ngomong gitu? selama satu bulan dia beneran ngambis?" tanya gue.
lucas mengangguk, "gila lo kalau tau seberapa ancurnya dia. ancur banget waktu ditoronto dia. emang dia ketemu mamanya. tapi, dia nggak sebahagia waktu disini." ujar lucas.
gue terdiam, mendengarkan ucapannya dengan seksama. "kenapa dia ngomong gitu ke elo lukee!" ujar gue kesal.
lucas terkekeh, "dia sayang lo. sesimpel itu jawaban yang bisa gue kasih tau. dia nggak mau lo khawatir." ujar lucas.
"dia tau, nya. mark tau soal keadaan kak doyoung yang makin kritis. karena itu dia nggak mau lo makin khawatir kalau terjadi sesuatu sama dia." ujar lucas.
gue terdiam. "KENAPA LO TAU SEMUA? JELASIN!" teriak gue kesel. lucas bukannya ngerasa bersalah. dia malah terkekeh.
"ini cerita sedihnya." ujar lucas dengan nada serius.
"dia bilang ke gue sebenernya. jangan bilang ini ke elo. tapi, lo maksa ternyata." ujar lucas.
gue mendengkus. mark, kenapa lo gini sih? gue makin merasa nggak berguna buat lo.
KAMU SEDANG MEMBACA
boyfriend | kim doyoung
Teen Fictionkak doyoung udah galak, nyebelin. untung gue sayang. ©️zlunvrse start: 12/11/20 finish: 13/11/21