xx : lucas my bro!

298 30 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







hari ini gue berangkat kuliah bareng mark. kak doyoung bener-bener kayak hilang ditelan bumi tiga hari ini.

"makasih, brow" ujar gue lalu turun dari boncengan motor mark.

"heh, nanti kek caffe depan" ujar mark. gue mengangguk.

"udah sana hush" ujar gue.

gue menatap yeji yang sedang menatap gue dan mark. "biasa aja dong matamu, sis" ujar gue.

yeji mendengkus. "lo kemarin kemana hah?" tanya yeji kesal.

"gue lupa ngabarin. ayah gue kecelakaan" jawaban gue yang mendapat balasan raut kaget yeji.

"kok nggak bilang sih anjir?!" ujar yeji kesal.

gue mendengkus. "dibilang gue lupa" ujar gue kesal. "tapi tenang. ayah udah membaik kok" ujar gue.

yeji mengucap syukur setelah mendengar jawaban gue.

"eh iya. si buluk mana?" tanya gue.

"haechan lagi sama renjun kedepan tadi. nyari gorengan katanya" jawab yeji.

gue berohh ria. "yok ah masuk kelas" ajak gue. yeji hanya mengangguk.

"ji, lo kenal sama barisra caffe depan?" tanya gue.

yeji mengangguk. "kak john kan?" tanya yeji.

"itu lho. yang tinggi bongsor. lucas namanya" ujar gue.

yeji menggeleng. "nggak kenal gue" ujar yeji dengan raut ketusnya.

gue mendengkus. "muka lo nggak pernah santuy" ujar gue.

yeji hanya memutar bola matanya malas. "gue nggak perlu kenal dia. nggak ada untungnya buat gue" ujar yeji.

gue hanya ngeiyain apa kata dia. terserah lah, mau dia butuh lucas atau enggak.

gue nggak nanya juga sebenernya.

"eh iya, nanti malem lo manggung dicaffe biasa kan?" tanya gue mentap yeji penuh semangat.

yeji mengangguk. "gue mau ikutttttt" pinta gue memohon. gue memeluk lengan yeji.

"anya lepas. malu-maluin. gue nggak bakal izinin lo lagi ikut! lepas!" ujar yeji kekeuh ingin dilepaskan pelukannya.

gue justru makin mempererat pelukan gue dengan yeji. "bilang yes dulu baru gue berhenti meluk lo" ujar gue memberikan penawaran kepada yeji.

yeji mendengkus. "sekali enggak, tetep enggak!" ujar yeji kekeuh.

gue merengek atas jawaban yeji. yeji udah ngeluarin jurus andalannya. yaitu, lirikan sinisnya yang bener-bener bikin nyali gue ciut.

"kan gue cuma pengen ikut" ujar gue memberenggut.

boyfriend | kim doyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang