[ 11. ] Kepentok Meja

2.6K 422 29
                                    


Brakk!!

"TAI NGESOTT!! Kaget gue sialan!" teriak Sooyoung.

"Anying ni orang. Dateng-dateng ngelabrak kita." ketus Karina.

Yubin sedang mengelus-ngelus dadanya yang rata. Canda.

Yubin sedang mengelus-ngelus dadanya yang bergelombang? Hm. Pokoknya Ia sedikit terperanjat dan hampir terjengkang kebelakang dari kursinya. Tapi Hinara hanya cengengesan dan langsung duduk disamping Sooyoung.

"Bantuin gue! Bantuin gue! Bantuin gueee!!!!!" rengek Hinara sambil menggoyang-goyangkan tubuh Sooyoung yang kurus.

"AAaaAaaAappPaaAAAnNnNn" tanya Sooyoung yang nada bicaranya jadi naik turun.

"Diem dulu napa Ra, nafas duluu.." titah Karina.

Hinara berhenti menggoyangkan tubuh Sooyoung dan mengatur nafasnya. Sooyoung pun menopang kepalanya dengan kedua tangan, sepertinya ia merasa sedikit pusing.

"Huh~~ haaaahhh huuuuuuhhh~~~"

Karina mengipas-ngipaskan tangan didepan hidungnya. "Wanjrit bau dugong." ledeknya.

"Anying. Nih, HAH~ HUHAHUHAHHHHH~~" lanjut Hinara yang semakin mendekatkan diri pada Karina.

"Pingsan dah gua. Maafin ya bin. Nanti kalo pulang lo harus gotong gue. Bye world. Aroma jahanam ini membunuhku." ucap Karina lalu menyender pada tubuh Yubin.

"Karinaa!! Banguunn!! Beeraattt!!" rengek Yubin.

"Bangun dulu, Kar. Gue lagi darurat banget ni anjrit huwaa!!" titah Hinara.

"Darurat apaa siii..??" tanya Sooyoung lemah.

Hinara meminum es milik Sooyoung terlebih dahulu, "Gini, dua hari yang lalu kan Haruto main ke apart Asahi. Trus gobloknya dia malah cerita ke Asahi kalo gua gapernah balik kerumah semenjak gua nikah." jelas Hinara.

"Ya trus?" tanya Karina.

"Eee~ Hina-chan gapernah pulang?" heran Yubin.

"Kalian tau sendiri kan? Waktu kalian beberapa kali nyamperin gue dicafe waktu itu? Kan gua udah cerita ke kalian kalo gua izinnya tuh mau kerumah ortu gue." ucap Hinara dengan wajah cemas.

"Duh... Pala gue pusing asli. Intinya gini, lo ketauan bohong kan, Ra?" tebak Sooyoung.

Hinara menjentikan jarinya, dan menunjuk Sooyoung. "Nah! Itu yang gue maksud. Pas Haruto udah bilang gitu, Asahi langsung natap gua pake tatapan mengintimidasi.. Huwee takut banget." keluh Hinara.

"Bakal seru nih. Hohoho." ledek Karina disertai kekehan.

"Trus kemarin Asahi-san nya gimana? Katanya itu dua hari yang lalu kan?" tanya Yubin.

"Paling seharian cuma diem doang kan? Betulkan gue, Ra?" duga Sooyoung.

Tangan Hinara memijit pelipisnya sendiri, "Kemarin dia gak pulang... Gua takut hari ini pas pulang dari kampus, dia bakal nanyain kenapa gue bohong. Terus gua jawab apa.." panik Hinara.

Sooyoung menoleh cepat, "Asahi kan gaada rasa sama lo. Kalo diliat dari sifatnya, harusnya dia ga permasalahin itu sih. Toh, dia juga ga terlalu peduli ama lo." tebaknya.

Kemudian Yubin menyela, "Tapi kan tetep aja status Asahi-san itu suami Hina-chan. Pasti dia merasa kecewa walaupun sedikit. Pasti Asahi-san bertanya-tanya apa yang Hina-chan lakuin sampe harus bohong segala, mana bukan sekali atau dua kali.." ucapnya.

"Yaudahlah, mau gimana lagi. Lo bukan main ditempat diskotik ini kan? Ya.. Jujur ajalah, daripada merembet." kata Karina santai.

. . . . .

My Brother's Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang