[ 23. ] Happy 6 month! ❤

2.8K 404 252
                                    

[ Jangan lupa, siapin lagu Orange - Treasure, ga maksa sih :' Yang mau, nanti tunggu aku suruh, baru deh nyalain. Paham kan? Hwhw ]

ㅡㅡㅡㅡ





"Waaaaahh!!!! Halo pantaaiii!!!" teriak Hinara yang berlarian dipinggir pantai dan terlihat sangat antusias, padahal baru saja sampai dipantai.

"Saahiiiii cepetan siniii!!" panggil Hinara.

Yang dipanggil hanya berjalan santai menuju Hinara. Walapun jaraknya masih lumayan jauh, Hinara sudah menyadari kalau Asahi sedang tersenyum sedari tadi.

Membuatnya ikut tersenyum juga, lalu ia melambaikan tangannya.

"Cepetaann!!" titah Hinara.

"Haha. Iyaa ini lagi nyamperin." ucap Asahi, yang sudah jelas tidak akan terdengar oleh Hinara.

Mereka berdua sengaja mengunjungi pantai pada saat hari mulai sore. Sekitar jam 3 siang, agar cuacanya sudah tidak terlalu panas.

Ketika Asahi sampai didekat posisi Hinara, tanpa pikir apapun ia segera mendudukan diri diatas pasir putih yang bersih itu.

"Ih kok udah ngos-ngosan sih? Daritadi aku tungguin padahal, udah mah kamu jalannya kayak siput, lama banget." ujar Hinara seperti manusia yang tak memiliki perasaan.

Setelah menggulung celananya, Asahi mendongak dan menyipitkan matanya yang terasa silau karena sinar matahari. Kemudian Hinara bergeser, berdiri tepat dihadapannya, hingga tubuhnya menghalangi sinar tersebut. Kini yang Asahi tatap adalah wajah Hinara, dengan surai yang tertiup dengan indah oleh angin.

"Liatin apa? Ayo bangunn! Aku mau main air boleh kan?" tanya Hinara.

"Gak boleh." singkat Asahi.

"Ihh kok gaboleh sih?! Kamu mah enak, bisa tidur dimana aja. Aku tuh gak mau ya, kalo kita udah jauh jauh kesini tapi ujungnya cuma tidur doang!" kesal Hinara.

Asahi beranjak dari duduknya, lalu berdiri dihadapan Hinara dengan jarak yang lumayan dekat. Istrinya yang semula menunduk pun ikut mendongak.

Walaupun perbandingan tinggi mereka tidak terlalu jauh, tetap saja Asahi lebih tinggi darinya.

"Bawa baju ganti ga?" tanya Asahi, Hinara hanya menggelengkan kepala.

Pasalnya, mereka berdua sama sama memakai kaos putih polos. Kalau Asahi sendiri, tidak masalah, tapi beda lagi dengan Hinara.

"Tapi ga bakal sampe basah kuyup kok, Sa. Janji." alasan Hinara.

Asahi menatapnya, lalu menggeleng.

"Lagian disini gaada siapa-siapa tuh! Yang main disini cuma kita berdua. Aneh banget, biasanya pantai kalo jam segini lagi rame-ramenya. Gak mungkin kan kalo kamu nyewa pantai?"

Tiba-tiba Asahi memalingkan wajahnya. Tapi dugaan kamu bener, ini aku sewa. Ya, bukan aku yang mau sih, tapi gara-gara aku keluarga Hamada, mereka jadi sungkan.. batinnya.

Yap, Hinara lupa dengan posisi dan kedudukan keluarga Asahi.

"Sa? Kok ngelamun?" tanya Hinara.

Seketika Asahi menoleh dan menatap wajah bingung istrinya itu. "Oh? Engga. Mungkin karena sekarang bukan weekend, makanya sepi." jawabnya.

Hinara mengangguk. "Iya juga sih. Tapi ini sumpah loh sepi bang- aakhh!!!"

[ Music on ]













Tanpa babibu Asahi langsung menggendong Hinara ala bridal style menuju perbatasan antara laut dan daratan.

"Aahh!! Sahi! Sahi!! Turuninnnn!!" jerit Hinara.

My Brother's Friend [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang