(9) Mama & Geng

2.1K 309 46
                                    

Terhitung, sudah lebih dari dua bulan Jungwon bersekolah di SD Bakti Pertiwi.

Menurut bocah itu, teman-teman sekelasnya baik dan menyenangkan. Walaupun ada beberapa yang resek--suka menjahili orang lain--tetapi Jungwon tetap merasa nyaman. Pokoknya, selama tidak ada spesies semodel Juno, Jungwon merasa kehidupan sekolahnya aman, tenteram dan damai.

Seperti yang diperkirakan oleh Jungwon waktu itu di sekolah barunya, di mana beberapa siswa membentuk geng-geng masing-masing yang biasanya berisi tiga sampai lima orang. Bahkan, gengnya Haruto lebih banyak lagi. Ada tujuh orang, sudah seperti boyband kesukaan Tante Rae Rim saja, pikir Jungwon.

Jadi, atas dasar itu, tentunya Jungwon tidak mau kalah dong. Dia mengajak Sunoo dan Ni-Ki untuk membuat geng juga. Walaupun sebenarnya, dia tidak tahu 'geng' itu harus bagaimana dan melakukan apa, tetapi tetap saja bocah itu kukuh ingin membuat geng. Untungnya Sunoo dan Ni-Ki mau-mau saja. Katanya hanya tinggal mereka berdua di kelas 1A3 ini yang tidak memiliki kelompok bermain--ya, semacam geng begitulah. Eh, tiga deng, kalau sama Jungwon juga.

"Papa aku juga punya geng, loh!" Jungwon berujar semangat di jam istirahat sekolah. Dia, Sunoo dan Ni-Ki baru saja kembali dari kantin setelah membeli telur gulung dan sosis goreng. Rencananya sih, mereka ingin makan di taman dekat dengan ruang guru. Biasanya, dipakai untuk senam pagi setiap hari Jumat. Banyak juga anak-anak yang sering menghabiskan waktu istirahat mereka di sana.

"Wah, beneran!?" Ni-Ki bertanya dengan manik mata berbinar. Pun juga Sunoo yang mulutnya penuh karena telur gulung memberikan tatapan penasaran kepada Jungwon.

"Iya," jawab Jungwon. Bocah itu duduk di salah satu kursi panjang bersama Sunoo dan Ni-Ki. "Ada Papa, Om Jake, Om Sunghoon sama Om Heeseung!"

"Terus, biasanya kalo geng itu ngapain?" tanya Sunoo polos. "Kalo gengnya Haruto, biasanya mereka main kelereng bareng di kompleks rumah mereka. Tapi kan, kita rumahnya jauh-jauh. Nggak bisa main kayak gengnya Haruto, dong?"

Jungwon menggeleng, kemudian mengangkat bahunya tak tahu. "Kalo gengnya Papa, biasanya main ke rumah aku," jawab bocah itu. "Terus, Papa atau Om-Om biasanya beli makanan banyak-banyak, habis itu makan deh sama-sama sambil ngorbol--eh, ngobrol."

"Oh iya!" Ni-Ki tampak mengingat satu hal. "Kayak Mamaku kalau arisan. Kumpul sama ibu-ibu gitu, terus makan-makan deh sambil gosip. Tapi aku sama Mama nggak dibolehin ikutan, katanya khusus untuk ibu-ibu aja."

"Memangnya perkumpulan Om-om sama Ibu-ibu itu sama, ya? Disebutnya geng juga?" Sunoo mengerjap tak mengerti. Dahi bocah itu tampak berkerut samar.

Jungwon menggeleng. "Enggak tau," jawabnya. "Soalnya Wonie nggak punya Mama."

Sunoo dan Ni-Ki langsung kompak saling pandang. Berbeda halnya dengan Jungwon yang sekarang malah asyik memakan sosis di tangannya. Benar, deh, Jungwon ini suka sekali dengan yang namanya sosis. Kalau saja boleh, sepertinya Jungwon ingin makan sosis saja setiap hari. Sayangnya, Papa selalu melarang dia untuk memakannya banyak-banyak. Bukan hanya Papa, sih, tetapi Om Jake dan Om Heeseung juga begitu.

"Wonie," panggil Sunoo setelah Jungwon cukup lama diam. Dia pikir, Jungwon pasti sedih karena dia tidak memiliki seorang ibu. Padahal, Jungwon diam karena dia ingin menghabiskan jajanan miliknya.

Merasa namanya dipanggil, Jungwon menoleh dan mendapati Sunoo menatapnya dengan tatapan sedih. "Wonie boleh kok, panggil Mama aku 'mama'."

"Mamaku juga boleh, kok!" Ni-Ki juga mengikuti jejak Sunoo, supaya Jungwon tidak merasa sedih.

Akan tetapi, Jungwon malah mengernyitkan dahinya karena tak mengerti. "Hah? Memangnya kenapa?" tanya Jungwon kemudian. "Mama Sunoo sama Ni-Ki mau nikah sama Papa aku!?"

(NOT) Just Papa and Me! [JayWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang