Kalau acara penghargaan yang nominasinya adalah 'ayah paling lebay', kemungkinan besar Jay yang akan menjadi pemenangnya.
Setidaknya, begitulah yang saat ini dipikirkan oleh Jake sekarang.
Padahal, ini adalah hari libur bagi lelaki yang sempat tinggal di Australia selama beberapa tahun itu. Akan tetapi, Jay sang sahabat dengan sangat tidak tahu malunya datang-datang langsung berkata, "Jake, ayo temenin gue ke sekolahnya Wonie!"
Memang kurang ajar, pikir Jake yang padahal saat itu baru saja hendak memejamkan mata karena lelah bermain game dari siang tadi.
"Lah?" Jake merespons dengan dahi berkerut. "Emang tadi Wonie ke sekolahnya dianterin siapa?"
Omong-omong, Jake memang tahu perihal Jungwon yang akan mengikuti perkemahan di sekolah. Bukan hanya Jake saja, sih, tetapi Heeseung, Sunghoon, bahkan seisi rumah Jake pun tahu akan hal itu. Maklum saja, bapak-bapak dengan inisial Jay Park itu memang lumayan lebay dan heboh sendiri karena anak tunggal tersayangnya hendak menginap di sekolah--dalam artian, lepas dari perhatiannya.
"Y-ya ...." Ayah satu orang anak itu menggulirkan matanya ke kiri dan ke atas, sebelum menjawab. "Gue, sih, yang anter tadi."
"Ya terus!?" Sumpah, deh, ya Tuhan. Jake rasa-rasanya ingin segera bertobat saja ketimbang meladeni sahabatnya yang satu ini.
Jay menggaruk tengkuknya yang tiba-tiba terasa gatal. "Gitu deh, pokoknya."
Akhirnya, di sinilah keduanya berada sekarang. Mengendap-endap bagaikan maling sambil bersembunyi di balik tembok. Duh, padahal tidak masalah kalau semisal mereka menampakkan diri seperti biasa, sebab tidak hanya satu atau dua orang tua yang ikut memantau acara perkemahan anak-anak mereka. Namun, yang namanya Jay, ajaib rasanya kalau lelaki itu tidak bertingkah aneh.
Dengan menggunakan setelan anak muda seperti biasa, celana jeans, kaus lengan pendek yang dilapisi kemeja hitam, lalu tidak lupa kacamata senada dengan kemeja menghiasi mata duo J--Jay dan Jake--itu.
Beberapa orang tua murid bahkan menatap mereka dengan tatapan aneh, tetapi keduanya seperti tidak ada malunya sama sekali. Untung ganteng, pikir orang tua yang didominasi oleh ibu-ibu muda itu.
Kalau tidak ingat suami di rumah, mungkin Jay dan Jake sudah habis dikerubungi oleh mereka seperti semut yang mengerubungi gula.
"Udah, noh, liat. Anak lo baik-baik, aja, kan?" Jake berujar, seraya menunjuk Jungwon dan siswa-siswi lain yang berbaris rapi sesuai dengan perintah guru mereka. Tampaknya, acara perkemahan baru saja hendak dimulai.
Mendengar ucapan Jake barusan, membuat Jay menghela napas pendek. Ini baru permulaan, pikirnya. "Acaranya aja belum mulai, Jake," ujarnya kemudian. "Coba lo perhatiin anak-anak yang satu baris bareng Jungwon."
Jake mengikuti perintah sang sahabat, sembari memicingkan matanya. Lelaki itu bahkan tak lupa melepas kacamata hitam yang menutupi matanya. Karena jarak mereka dengan anak-anak itu lumayan jauh, pandangannya jadi agar samar. "Hm, terus kenapa?"
"Waktu itu Jungwon bilang kalau dia punya teman-teman baru. Kira-kira menurut lo, yang mana anaknya?"
"Lah!?" Seketika, Jake frustrasi. "Ya mana gue tau, Jay! Emang nggak ada ciri-cirinya?"
Jay menggeleng. "Tadi pas masih di rumah, ada satu yang telepon. Namanya Park Jeongwoo gitu, tapi gue nggak tau yang mana anaknya."
Lelaki yang pernah tinggal di Australia itu menghela napas panjang. "Ya udahlah, tinggal diliatin aja, deh, entar anak lo mainnya sama siapa aja."
"Emangnya nggak dibagi kelompok, kah?"
"Ya mana gue tau, anjir!" Sumpah, deh. Jake jadi kesal sendiri. Entah hari ini sudah berapa kali ia menahan kekesalannya pada sosok Jay yang sekarang terlihat begitu bodoh karena terlalu khawatir melepaskan anaknya sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Just Papa and Me! [JayWon]
Fanfiction[JayWon FF AU] ______________________________ "Papa! Wonnie mau pindah sekolah!" Punya anak cerewet dan banyak maunya seperti Wonnie ini enak atau tidak, sih? ______________________________ Starring: Park Jongseong/Jay Park as Jay Park Yang Jungw...