Sudah menjadi rahasia umum, jika Park Jungwon adalah maniak sosis.
Sarapan, maunya sosis. Baik itu yang digoreng, maupun dibakar atau bisa juga dijadikan bahan tambahan dalam olahan nasi goreng atau roti panggang. Makan siang pun, harus ada sosisnya. Saat sore hari, inginnya makan sosis sebagai camilan. Apalagi saat malam hari.
Pokoknya kalau dituruti, Jungwon bisa-bisa memakan sosis setiap hari. Jay saja sampai pusing dibuatnya.
Seperti hari ini, Jungwon mengambek karena sudah beberapa hari tidak diizinkan untuk makan sosis oleh sang ayah. Bocah gembul itu tidak mau sarapan dan sekarang sudah menjelang siang.
Berkali-kali Jay sudah mencoba membujuk putranya itu dengan mengiming-iminginya dengan beberapa jenis makanan kesukaan seperti ayam goreng tepung, omelet, perkedel kentang dan kornet, sampai jamur tiram crispy pun sudah coba ditawarkan oleh sang ayah. Namun, jawabannya tetap sama. Jungwon menolak.
Bocah itu bahkan mengunci dirinya di kamar sejak pagi, entah apa yang ia lakukan. Padahal, kamar yang Jungwon tempati, kan, juga kamar ayahnya. Lihat saja ayah muda satu itu belum mandi dan berganti pakaian dari pagi. Masih mengenakan kaos putih kebesaran dan boxer hitam.
Bukan tanpa alasan Jay melarang Jungwon memakan makanan bernama sosis itu. Dia hanya ingin mengurangi kebiasaan sang putra yang bisa dibilang sudah kecanduan makanan olahan daging satu itu karena takut memengaruhi kesehatan Jungwon.
Jay menghela napas panjang sambil menjambak rambutnya sebab kepalanya terasa pusing. Kalau Jungwon terus mogok makan, putra kesayangannya itu bisa sakit dan Jay tentunya tidak menginginkan hal itu.
Diraihnya ponsel yang sejak tadi tergeletak di atas meja sofa ruang keluarga. Mengetikkan olahan makanan daging yang mungkin bisa ia buat dan praktekkan sendiri nantinya. Ya, hitung-hitung sebagai referensi menu makanan untuk putra tersayangnya itu, kan?
Setelah puas menggulir layar ponselnya selama beberapa menit di sebuah aplikasi menonton video, matanya tak sengaja menangkap sebuah video yang memuat resep dan tutorial membuat bakso ikan dan sayuran. Senyum miring pun seketika tercipta di wajah ayah muda itu.
"Coba bikin ini aja kali, ya?" monolognya. "Nanti bisa dibentuk jadi kayak sosis juga, kan?"
Akhirnya, lelaki yang 25 tahun itu segera memeriksa isi kulkas. Melihat apakah ia memiliki stok sayur dan ikan yang bisa digunakan untuk membuat bakso ikan atau tidak. Ia juga memeriksa persediaan tepung-tepungan, sebab yang dibutuhkannya kali ini adalah tepung tapioka.
Dengkusan pelan terdengar sebab Jay baru menyadari jika dia tidak memiliki stok daging ikan tenggiri, brokoli dan wortel. Ia juga tidak memiliki simpanan tepung tapioka sama sekali di dapurnya.
Seketika, ayah satu anak itu gamang. Jika ia pergi ke supermarket untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan, lalu bagaimana dengan Jungwon? Memang, sih, sang putra sudah cukup besar untuk ditinggal sendirian di rumah, tetapi rasanya tidak tega saja. Takut Jungwon bertingkah aneh-aneh saat ia pergi nanti.
Jay menghela napas panjang, seraya melangkahkan kakinya menuju kamar. Diketuknya daun pintu kamarnya itu beberapa kali, seraya memanggil nama sang putra. "Wonie," panggilnya. "Buka dulu pintunya, Sayang. Papa mau--"
Ajaib. Pintu yang beberapa jam lali sengaja dikunci dari lama, kini terbuka. Jay sempat menangkap persepsi sang putra yang tadi membuka pintu, berjalan lesu kembali ke tempat tidur. Berbaring di sana dengan memeluk guling dengan erat. Jay tersenyum melihat tingkah merajuk sang putra yang tampak begitu lucu.
"Wonie," panggilnya lagi. "Papa mau ke supermarket, nih. Wonie mau ikut, nggak?"
Jungwon melirik, ogah-ogahan. "Mau beli apa?" tanyanya cuek. "Beli sosis, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Just Papa and Me! [JayWon]
Fanfiction[JayWon FF AU] ______________________________ "Papa! Wonnie mau pindah sekolah!" Punya anak cerewet dan banyak maunya seperti Wonnie ini enak atau tidak, sih? ______________________________ Starring: Park Jongseong/Jay Park as Jay Park Yang Jungw...