(36) Dompet

635 40 10
                                    

"Papa. Napa Cio da Mama? Napa Wonie ndak ada?"

Pertanyaan sederhana itu pernah ditanyakan Jungwon saat usianya baru dua tahun lima bulan. Bocah yang semakin lancar berbicara dan menjadi sangat banyak tanya itu habis bermain dengan tetangga baru di kediaman omnya, Jake. Pulang-pulang, ia langsung memberikan pertanyaan itu kepada ayahnya yang sedang memasak makan malam.

Waktu itu, Jay gelagapan. Tetapi untungnya ia masih bisa menahan diri supaya tidak terlihat panik. Toh, anaknya masih terlalu kecil, pikirnya. Masih bisa, lah, ditipu dengan karangan bebas. Makanya dengan santainya ia menjawab, "Iya, soalnya kan Wonie anak Papa. Makanya nggak ada Mama."

Agak ambigu ya, pemirsa, jawaban dari bapak satu anak ini. Dipikir dia bisa melahirkan, apa ya? Seenak jidat menjawab seperti itu tanpa dipikir lebih dulu. Beruntungnya, sang anak mudah terdistraksi oleh hal lain. Contohnya ya, ini.

Jungwon yang sedang duduk anteng di atas baby chair-nya pun hanya mengangguk-angguk, seolah-olah ia mengerti dengan jawaban yang diberikan oleh ayahnya itu. "Papa, mau woten." Lihat, kan. Betapa mudahnya pikiran bocah ini berpindah haluan.

Jay menoleh saat telunjuk mungil putranya itu menunjuk ke arah wortel yang sedang diirisnya untuk isian sop ayam sebagai menu makan malam nanti. Iya, 'woten' yang disebut Jungwon itu maksudnya wortel. Jay harus bersyukur karena ia mudah menangkap bahasa alien yang diucapkan oleh sang putra sejak anak itu baru belajar berbicara di usianya yang ke sembilan bulan.

"Wonie mau mam wortel?" Jungwon kecil mengangguk. Matanya tak lepas dari sayuran berwarna oranye terang segar itu sejak tadi.

Jay langsung memberikan sepotong wortel kepada anaknya yang langsung diterima si kecil dengan mata berbinar. Tenang, sudah dicuci, kok. Setelahnya, ia kembali melakukan pekerjaannya dan membiarkan bocah dua setengah liter--ah, maksudnya dua setengah tahun itu menikmati wortelnya dengan tenang.

"Papa agi!"

Doyan betul lah, pokoknya Jungwon ini kalau sudah urusannya makan. Akibat sering dijejali sayur-sayuran rebus di rumah Om Jake, bocah itu jadi suka memakan apa pun. Akan tetapi, Jay mana tahu kalau saat memasuki usia sekolah, si bocil jadi pencandu makanan olahan seperti sosis dan nuget begitu.

"Satu lagi aja, ya? Nanti lagi makannya kalau dah jadi sop."

Jungwon sih tidak peduli, ya. Bocah itu tetap menerima potongan wortel tipis yang diberikan oleh ayahnya dan memakannya dengan lahap. Gigi-giginya yang kecil mungil menggemaskan itu mengunyah dengan semangat. Sensasi manis wortel membuat lidah anak itu terpuaskan. "Papa, agiii!" ucapnya saat sayur oranye itu habis.

"Nanti lagi, ya? Nanti Wonie keburu kenyang, jadinya nggak makan malam."

"Catu agiiii aja!" Jungwon cemberut sambil melonjakkan tubuhnya di atas kursi bayinya itu. Bokong bocah itu bahkan sampai terpantul beberapa kali. Gemas kalau dilihat-lihat tuh.

"Rayu dulu dong, Papa-nya." Jay menghampiri anaknya, kemudian menumpukan kedua tangannya di atas meja.

Ekspektasi lelaki itu jelas, sang putra akan merayunya dengan baik untuk mendapatkan sepotong wortel manis dan segar itu. Minimal berkedip manja, lalu mencium pipinya dengan manis, lah. Namun, sayangnya Jay harus menelan mentah-mentah ekspektasinya itu karena Jungwon dengan semangat menyahut, "Papa layuuu!"

Ya sudah lah ya. Berharap apa dari bocah yang baru lepas dari botol dot seminggu lalu itu, eh? Tetapi karena dasarnya terlalu sering bergaul dengan Heeseung, Jay malah terpikir untuk menggoda anaknya yang belum bisa menyebut huruf R itu. "Rayu, bukan layu."

Lagi-lagi, Jungwon mana peduli sih, ya ampun. Jay ini terkadang agak tolol kalau dilihat-lihat. Alhasil ia kalah lagi, tuh. Terpaksa memberikan lagi sepotong wortel kepada anaknya. "Udah ya? Wortelnya udah habis," ucapnya. Bohong sedikit tak apalah sebab lelaki itu dengan cepat memindahkan potongan wortel yang dikerjakannya ke dalam mangkuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

(NOT) Just Papa and Me! [JayWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang