(35) Oke, kan?

1.2K 108 10
                                    

Dipikir-pikir, malah kepikiran. Kira-kira, itulah sekarang yang sedang dialami oleh seorang Park Jongseong selama beberapa Minggu terakhir. Padahal, niatnya, sih, ia memilih menganggap semua yang terjadi sebelumnya hanyalah sebagai angin lalu, tetapi rupanya tidak bisa sesederhana itu.

Apalagi saat ingatannya terlempar kala sosok dari masa lalunya itu memaksa untuk bertemu dengannya. Resepsionis kantornya—Yoon Seeun—bahkan sampai hampir dicekik oleh wanita gila itu hanya karena menyampaikan perihal sang atasan yang menolak bertemu dengan wanita tersebut. Kalau saja tidak ada sekuriti yang segera datang, mungkin sekarang Seeun sudah menjadi korban kegilaan wanita dari masa lalu Jay tersebut.

Pusing? Jelas. Jay bahkan sampai drop, sekarang. Gantian, ceritanya. Anaknya sembuh, sekarang malah giliran dia yang sakit sampai muntah-muntah parah seperti orang yang mabuk kendaraan. Selain itu, Jay juga demam tinggi disertai menggigil semalam. Hanya saja, ia sengaja tidak memberitahu siapa pun perihal kondisinya saat ini karena takut merepotkan.

Iya, Jay sadar diri kok, kalau dari beberapa tahun ke belakang, dirinya selalu saja menyusahkan teman-temannya. Maka dari itu, kali ini ia memilih diam saja. Jay pikir, dengan minum obat dan memperbanyak istirahat sudah cukup untuk memulihkan kondisinya. Namun, jelas saja, dong, namanya juga hidup. Mana ada yang bisa sesimpel itu?

Akan tetapi, dasarnya sok kuat, Jay tetap memaksakan diri pergi ke kantor karena siang nanti akan ada meeting bersama investor dari luar kota. Kebetulan, Heeseung sedang mengambil cuti selama dua hari karena ada acara keluarga di kota kelahirannya.

Kalau ditanya ke mana Jungwon? Kenapa Jay terlihat seperti seorang bujangan sekarang?

Jawabannya adalah sekarang, Jungwon sedang dioper ke sana ke mari—menginap di rumah para Om-nya yang budiman. Iya, biasalah. Bocil tersibuk sejagat raya kalau kata Sunghoon. Kerjanya memang dioper-oper begitu.

Dua hari lalu, Jungwon menginap di kediaman keluarga Sunghoon karena Kakek Park—Ayah Sunghoon—baru saja pulang dari Belgia. Tentu saja Park Jungwon tertarik dengan iming-iming oleh-oleh cokelat khas dari negeri satu itu. Padahal, bocah itu baru saja sembuh dari sakitnya beberapa waktu lalu, tetapi kalau untuk urusan oleh-oleh, tentu saja selalu menjadi yang nomor satu.

Dipikir hanya sampai situ saja? Oh, tentu saja tidak. Sepulang dari rumah Keluarga Park, Jungwon dioper ke rumah Keluarga Shim. Lagi-lagi karena iming-iming oleh-oleh yang dibawa oleh Oma Shim yang baru pulang dari Amerika. Pokoknya, Jungwon super sibuk, lah. Padahal, bocah itu masih harus sekolah, lho, tetapi entah kenapa, keluarga teman-teman Jay itu tetap bersikukuh untuk memboyong sang putra menginap di kediaman mereka masing-masing.

Alibinya, "Nggak apa-apalah, Jay. Wonie kan baru sembuh. Biar pikirannya lebih seger. Siapa tau habis itu, Wonie jadi lupa kalau dia sempet ketemu sama Mak Lampir itu."

Parah, sih. Ibu kandung Jungwon disebut 'Mak Lampir' oleh para orang tua dari kedua sahabatnya. Lucu, sih, tetapi untungnya Jungwon tidak dengar. Ya, takutnya, bocah itu jadi kepikiran seperti yang sekarang dialami oleh Jay.

Setelah meeting bersama investor selesai, Jay memilih untuk tidak langsung keluar dari ruangan meeting. Saat ditanya oleh beberapa bawahannya, lelaki itu menjawab kalau masih ada beberapa hal yang harus diperiksa olehnya. Padahal, itu hanya alibi saja, sih. Salah satu alasannya adalah karena kakinya yang mendadak terasa lemas dan tak mampu untuk berdiri.

Sepuluh menit hanya berdiam menikmati sensasi pusing yang mendera kepalanya di ruang meeting yang sepi, Jay akhirnya memutuskan untuk kembali ke ruangannya. Nantinya, ia akan beristirahat di sana saja. Kalau tidak mampu pulang, mungkin dirinya bakal menginap di kantor. Toh, Jungwon juga katanya baru akan pulang lusa karena Keluarga Shim memang lumayan senang menahan anak itu di rumah mereka.

(NOT) Just Papa and Me! [JayWon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang