Jungwon masih tidak mau sekolah. Bocah itu malah keenakan tidak pergi ke sekolah, sebab katanya jauh lebih tenang dan enak karena dia tidak perlu capek-capek mendengarkan omelan dari Bu Yejin yang galak atau Bu Yurin yang cerewet.
Berhubung Jungwon masih kelas satu SD--karena peraturan yang berlaku jika usia tujuh tahun adalah usia ideal untuk mulai masuk sekolah dasar--jadinya Jay mengiyakan saja. Bukannya dia ingin memanjakan Jungwon hingga nantinya dia tidak memikirkan masa depan putranya itu. Hanya saja, coba dipikir jika berada di posisi Jay saat ini.
Akhir-akhir ini, Jungwon susah dibangunkan dan bocah itu akan bangun sekitar pukul delapan. Kalau dipaksa, Jungwon akan menangis. Tidak mau sarapan dan akan mengunci diri di kamar. Tentunya, Jay tidak mau hal itu terjadi. Biarkan saja jika orang-orang berpikir kalau dia terlalu memanjakan anaknya. Dia tidak peduli, toh, Jungwon adalah putra kesayangannya. Jay akan melakukan apa pun demi bocah gembul itu.
Mulanya, Jay ingin membawa Jungwon ke kantornya lagi karena sekarang, dia sedang dalam masa-masa sibuk dan tentunya semua pekerjaan itu tak bisa ditinggal begitu saja. Akan tetapi, pagi-pagi sekali, Jake sudah datang ke rumahnya. Dia bilang, dia ingin mengajak Jungwon jalan-jalan sekaligus melakukan beberapa pekerjaan santai--ala-ala Jake seperti biasanya.
Jungwon yang mulanya sedang memakan sarapannya ogah-ogahan--karena dia ingin makan sosis, tetapi Jay bilang kalau mereka kehabisan stok sosis dan baru akan membelinya sepulang Jay bekerja--otomatis langsung semangat. Dia melompat-lompat menghampiri Om Jake-nya itu, meninggalkan sarapannya yang masih tersisa setengah piring. Omong-omong, Jay memasak nasi goreng dengan potongan bakso dan telur ceplok untuk sarapan kali ini.
"Om Jake, Om Jake!" serunya sambil berlari-lari kecil sambil sesekali melompat. "Kita mau ke mana nanti?"
"Jalan-jalan, dong!" jawab Jake dengan senyuman lebar. Dia mengusap kepala Jungwon yang tahu-tahu sudah nemplok memeluk pinggangnya seraya mendongak menatap wajah Om Jake-nya itu.
"Nanti kita beli sosis bakar ya, Om. Wonie mau makan sosis, tapi Papa pelit nggak mau beliin!" Jungwon mengadu sesuatu yang sebenarnya tidak seperti itu aslinya, membuat Jay praktis melebarkan matanya menatap sang putra.
"Iya, nanti kita beli yang banyak." Jake lagi-lagi menyunggingkan senyum lebar dan mengusap pucuk kepala Jungwon dengan lembut. "Sekarang, Wonie habiskan dulu sarapannya. Habis itu, mandi dan bersiap. Nanti Om Jake yang bantu Wonie siap-siap, oke?!"
"Aye-aye, captain!" Jungwon berseru semangat sambil menempelkan tangannya di dahi, membuat pose hormat. Setelahnya, bocah itu kembali berlari menuju meja makan dan melanjutkan sarapannya. Meninggalkan sang ayah dengan helaan napas pasrah.
"Jaga anak gue baik-baik, Bro!" ujar Jay sambil menepuk bahu Jake dua kali. "Kalo dia minta yang aneh-aneh, jangan diturutin."
Mendengar wejangan dari si ayah muda itu, membuat Jake praktis mendengkus malas dibuatnya. "Ya, ya, ya, Jay. Lo selalu bilang begini setiap gue, Bang Heeseung atau Sunghoon mau bawa Jungwon. Santai aja, Bro."
Jay mengangguk-angguk. Dia sejatinya percaya kepada sahabat-sahabatnya itu, hanya saja, terkadang Jay merasa cemas jika Jungwon akan merepotkan mereka. "Ya udah, gue mau siap-siap ke kantor dulu. Btw kalo lo mau makan, ada mi instan sama roti. Pilih aja deh yang mau lo makan dan bikin sendiri."
Setelah mengatakan hal itu, Jay langsung beranjak meninggalkan Jake yang kini memilih menghampiri Jungwon di meja makan.
+ㅈㅈ+
"Om Jake, Om Jake!" Jungwon berseru semangat, membuat Jake yang sedang sibuk dengan kameranya menoleh.
"Kenapa, Sayang?" tanya Jake kepada bocah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
(NOT) Just Papa and Me! [JayWon]
Fanfiction[JayWon FF AU] ______________________________ "Papa! Wonnie mau pindah sekolah!" Punya anak cerewet dan banyak maunya seperti Wonnie ini enak atau tidak, sih? ______________________________ Starring: Park Jongseong/Jay Park as Jay Park Yang Jungw...