4. Mulai dekat

156 33 8
                                    

Tara duduk manis di halte sambil memainkan ponselnya. Dia baru aja mampir ke sebuah toko buku dan dia berencana mau mampir sebentar ke supermarket. Semenjak kejadian dia tersesat, dia nggak pernah membiarkan baterai ponselnya dibawah 40% selama dia masih di luar.

Tiba-tiba aja dia teringat dengan anak laki-laki baik hati yang menolongnya waktu itu. Dia nggak terlalu ingat wajahnya, tapi dia masih ingat jelas namanya. Lagi pula mana bisa dia melupakan nama orang-orang yang pernah menolongnya.

Kalau aja waktu itu nggak ada Beomgyu, mungkin dia bakal nangis sampai malam. Tara nggak pernah tau dan sadar kalau pertemuannya dengan cowok bernama Beomgyu itu akan mempengaruhi dan mengubah hidupnya....

Tara berdiri saat bus yang dia tunggu akhirnya datang. Dia menaruh ponselnya di tas lalu masuk ke dalam bus. Tanpa melihat sekitar, dia langsung duduk di kursi sisi kiri Bus dan pandangannya langsung fokus keluar jendela.

Beberapa saat kemudian, seseorang duduk di sebelahnya. Dia nggak peduli dan masih tidak mengarahkan pandangannya kemanapun.

Setelah dia berpikir sebentar, bus masih berjalan dan belum berhenti di halte tapi kenapa ada orang yang tiba-tiba duduk? Orang tersebut diam. Dia hanya duduk dan juga tidak mencoba menyapa Tara. Sampai ketika dia mencoba menengok ke sebelahnya, dia langsung kaget melihat siapa yang tiba-tiba duduk di sebelahnya.

"Ka-kamu???"

Tara sedikit menjauh dan menempel pada jendela. Beomgyu sendiri masih fokus pada headset yang masih mengganjal telinganya. Dia mulai melepasnya saat Tara kaget melihatnya duduk di sebelah Tara.

"Ternyata bener kamu yang waktu itu" kata Beomgyu dengan nada datar dan sedikit membungkukan badannya

Tara ikut membungkukan sedikit tubuhnya untuk membalas sapaan Beomgyu dengan sedikit rasa canggung. Baru aja dia memikirkan laki-laki ini. Setelah seminggu nggak bertemu,  akhirnya hari ini dia bertemu lagi dengan Beomgyu.

"Ini, payungmu"

Beomgyu mengambil payung biru dongker dari dalam tasnya dan langsung dia serahkan pada Tara.

"Sebenernya sehari setelahnya aku datang ke apartemenmu jam setengah 6 sore. Aku nunggu kamu di depan pintu tapi kayaknya kamu nggak ada di apartemen. Lalu aku pulang dan aku belum sempat datang lagi. Sejak saat itu kemanapun aku pergi aku selalu bawa payungnya. Siapa tau aku ketemu kamu di jalan. Toh rumah kita gak begitu jauh" kata Beomgyu

Sedikit senyum terukir di wajah Beomgyu. Senyumnya manis, Beomgyu memang tampan sih....

"Ah, yampun maaf. Aku ingat, waktu itu aku seharusnya udah pulang tapi aku mampir ke rumah tanteku sampai malam. Sekali lagi maaf ya. Aku nggak tau.." kata Tara

Ternyata dia memang orang baik ya..

"Nggak usah minta maaf, kamu nggak salah. Lagi pula darimana kamu tau aku bakal datang, aku aja nggak punya kontakmu. Bahkan aku nggak tau namamu" kata Beomgyu tanpa sadar

Dia langsung mengumpati dirinya sendiri dalam hatinya. Dia menganggap kata-katanya barusan sangat terkesan kalau dia ingin Tara memberikan nomornya. Tapi dia kaget saat Tara menjulurkan tangannya ke arah Beomgyu.

"Tara"

Tara memamerkan senyum manisnya. Lesung pipinya yang terpampang jelas mengingatkan Beomgyu pada senyum khas hyungnya, Soobin.

Beomgyu membalas jabatan tangan Tara dengan sedikit menahan detak jantungnya yang tiba-tiba berdetak jadi lebih cepat. Hei ada apa ini???

"Sekali lagi terima kasih ya" kata Tara lagi

Dopamin and Serotonin (Choi Beomgyu) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang