23. Keajaiban Hujan

56 21 0
                                    

Tara menyeka keringatnya dengan lengan tangan kanannya. Sore ini dia lagi sibuk-sibuknya di restoran tempat dia bekerja. Ya, selama dia mengambil program magister di Korea, dia memutuskan mencari penghasilan sendiri untuk uang sakunya daripada memakai uang dari orang tuanya yang dikirim tiap bulan ke rekeningnya.

Setiap dia mengecek rekeningnya, dia akan langsung mentransfer balik uang yang orang tuanya kirim. Lagi pula kebutuhannya disini udah cukup dari hasil dia kerja part time di restoran. Gajinya lumayan ditambah pemilik restoran yang baik selalu memberi Tara bonus karna kinerjanya yang sangat baik.

Dia mengecek jam tangannya dan ternyata udah pukul 4 sore. Udah waktunya pulang karena saat dia libur kuliah dia pasti kerja shift pagi sampai sore.

Tara bergegas mengambil tas dan barang-barangnya di loker. Nggak lupa dia langsung mengecek ponselnya dan berharap orang yang sangat dia rindukan sekarang memberi dia kabar.

"Huft.."

Tara memilih tersenyum untuk menutupi kekecewaannya. Hari ini tepat 5 bulan setelah Beomgyu dan grupnya debut. Dia makin sibuk? Jelas. Bahkan beberapa bulan yang lalu dia pergi keluar negeri untuk showcase pertamanya dan berbagai acara. Tara mengerti sih, dia juga udah mulai terbiasa. Lagipula Beomgyu masih kasih dia kabar walaupun udah larut malam dan Tara sendiri udah tidur.

Setelah membereskan barang-barangnya dan pamit pada bosnya, dia berjalan menuju pintu keluar dan.... Hujan. Dia memeriksa tas nya untuk mengecek apa hari ini dia bawa payung. Sialnya, dia lagi nggak bawa payung sama sekali. Akhirnya dia memilih untuk duduk di bangku depan restoran dan menunggu hujan yang nggak terlalu deras tapi lumayan rapat itu sampai reda.

"Biasanya hujan membawa aku ketemu sama kamu, Gyu.."

Tara kembali mengenang saat-saat pertemuannya dengan Beomgyu yang selalu ditakdirkan waktu hujan turun.

"Heh udah! Nggak boleh gitu, Tara! Lo harus ngertiin Beomgyu!"

Tara menepuk-nepuk pipinya untuk membuyarkan lamunannya, kalau nggak dia bakal makin kangen sama Beomgyu. Masalahnya udah sebulan mereka nggak ketemu walaupun tetap berkomunikasi lewat chat. Dan ini pertama kalinya dia tidak bertemu dengan Beomgyu dalam waktu yang lama.

Tara menyumpal telinganya dengan headset dan mulai mendengarkan playlist kesukannya, The Dream Chapter : Star , Our Summer. Dia suka lagu ini karena suara Beomgyu disini bagus dan menenangkan hatinya, serasa ada Beomgyu lagi nyanyi di sampingnya.


°°°

Tara turun dari bus di halte dekat apartemennya. Dia nekat pulang karena dia udah menunggu hampir 2 jam dan hujannya nggak kunjung reda. Dia memakai kupluk jaketnya dan tasnya yang ditaruh di kepalanya untuk menutupi kepalanya dari air hujan sambil berlari ke apartemennya.

Setelah naik ke lantai apartemennya, dia kaget ada seseorang yang duduk di bangku plastik tepat di depan pintu apartemennya dan.. dia ketiduran????

Tara mendekati cowok berpakaian serba hitam, masker dan topi yang menutupi wajahnya itu. Dia langsung tau kalo itu... Beomgyu!!!!

"Gyu, bangun. Ini aku"

Tara berbisik mendekatkan mulutnya pada telinga Beomgyu. Beomgyu pun langsung bangun dan berdiri ketika melihat Tara ada di depannya sambil tersenyum. Tara ikut berdiri dan langsung memencet tombol password pintunya dan langsung menarik Beomgyu masuk ke dalam.

Beomgyu yang masih setengah sadar langsung duduk di sofa dan membuka masker, topi, dan mantelnya a.k.a senjata penyamarannya. Tara menghampirinya dengan membawa coklat panas. Dia rasa Beomgyu pasti kedinginan karena diluar masih hujan lebat.

Dopamin and Serotonin (Choi Beomgyu) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang