43. Ben

83 19 1
                                    

"Dia suamiku..."











"Suami?"

Tara makin mempererat pelukannya pada lengan kanan Arga sambil memandang Beomgyu dengan tatapan yang agak sinis.

"Maaf Gyu, tapi aku udah nikah" kata Tara

Beomgyu cuma diam nggak percaya. Rasanya nafasnya berhenti tiba-tiba dan sekujur tubuhnya kaku. Melihat perempuan yang paling dia cintai dan dia tunggu selama ini ternyata udah bersanding dengan laki-laki pilihannya dan itu bukan dia..

"Oh, oke.. Kalau begitu selamat atas pernikahannya"

Beomgyu berjalan ke arah Tara dan Arga yang berdiri di depan pintu keluar. Dia mengangkat tangannya hendak mengajak Arga berjabat tangan.

"Halo, aku Choi Beomgyu. Aku tidak tau kalau dia sudah menikah. Aku sungguh minta maaf"

Oh jadi dia yang namanya Beomgyu...

Setelah berjabat tangan dengan Arga, dia membungkukkan tubuhnya dan memberi salam pada Arga dan Tara sebelum dia berlalu melewati Tara dan Arga menuju pintu keluar.

Sekuat tenaga dia mencoba tegar dan tetap tersenyum. Tapi akhirnya dia jatuh tersungkur di dalam lift yang kosong sambil menepuk-nepuk dadanya yang terasa sangat sesak...











•••











"Maaf ya mas, tadi aku reflek. Makasih ya udah nolongin aku"

"Tara, tunggu"

"Kenapa mas?"

"Tadi itu maksudnya gimana?"

"Dia mau ketemu Ben. Aku gamau dan sebaiknya Ben nggak usah ketemu dan tau apa-apa tentang Beomgyu"

Bukan, bukan itu..

"Oiya, kalo kita ketemu Beomgyu lagi, tolong pura-pura jadi suami aku lagi ya mas. Kalo gitu aku duluan-"

"Sampe kapan sih kamu mau ngehindarin dia? Masa sampe harus pura-pura udah punya suami segala?" triak Arga

Tara menghentikan langkahnya dan dia cuma diam nggak menjawab. Itu pertanyaan yang selama ini nggak pernah bisa dia jawab. Dia memang selalu berusaha melupakan Beomgyu, gimanapun caranya. Tapi dia juga sadar kalau hatinya nggak pernah mau dan bisa mengikuti apa yang ada di kepalanya.

"Udah 5 tahun. Aku yakin keadaannya udah beda, Tara. Dan yang paling penting, Ben harus tau siapa ayah kandungnya"

"Nggak perlu. Ben cuma butuh aku, dia nggak butuh Beomgyu"

"Bukan Ben, tapi kamu. Kamu yang butuh Beomgyu"

Tara membalikan tubuhnya lagi menjadi menghadap Arga. Dia menatap Arga sambil tersenyum. Ya, senyum ini yang biasa dia gunakan untuk menutupi rasa sedihnya, Arga pun tau itu.

"Ya, aku butuh dia. Tapi itu udah lewat 5 tahun yang lalu"

"Nggak, dia masih nomor satu di hati kamu"

"Jangan sok tau-"

Arga menarik lagi tangan Tara agar dia kembali menghadap pada Arga. Tanpa sadar, Arga sedikit mencengkram kedua bahu Tara agar Tara berhenti berusaha kabur.

"Kamu nggak bisa bohongin perasaan kamu lagi kalo kamu emang nggak pernah bisa ngelupain dia, Tara. Buktinya sampe sekarang kamu lebih milih sendirian ngerawat dan ngebesarin Ben tanpa menikah sama siapapun. Itu karena apa? Karna kamu gapernah bisa lupain dia dan nggak ada satupun orang yang bisa gantiin dia di hati dan kepala kamu. Termasuk aku.."

Dopamin and Serotonin (Choi Beomgyu) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang