31. 5:53

97 20 0
                                    

Warning!!! 🔞





"Gila, pegel banget ini..."




Tara meringis kesakitan dan nggak bisa bergerak sama sekali karena menahan kakinya yang daritadi kesemutan. Dia pun terus mengumpati pelaku yang udah bikin dia nggak bisa bergerak selama 1 setengah jam ini.

"Gyu, bangun dong.."

Beomgyu cuma mengeram sedikit dan sama sekali nggak mau membuka matanya atau bangun dari posisinya. Dia dengan santainya tiduran di tempat tidur dan paha Tara dia jadikan bantalnya. Tara udah nggak tahan, akhirnya dia menggoyang-goyangkan tubuh Beomgyu agar sang tersangka mau bangun.

Tapi bukannya bangun, Beomgyu malah cuma membalik posisinya. Yang tadinya dia menghadap ke arah jendela yang ada di sebelah tempat tidur Tara, jadi mengarah ke atas atau ke arah wajah Tara. Melihat wajah tenangnya Beomgyu yang masih memejamkan matanya, dia jadi nggak tega mau bangunin. Mukanya lucu dan gemesin seperti anak kecil, padahal tahun ini umurnya udah 21 tahun.

Lagi asik mandangin wajahnya Beomgyu sambil mengelus-elus kepalanya, tiba-tiba Beomgyu membuka matanya dan membuat Tara kaget. Beomgyu cuma senyum menatap wajah Tara yang sekarang udah mulai merah dan dia pun juga udah mulai salting.

"Cantik"

Beomgyu mengangkat tangannya dan mengelus pelan pipi Tara yang daritadi udah merah karena dipandangin Beomgyu.

"A-apasih..."

"Kita udah hampir 4 tahun pacaran, tapi kenapa kamu masih suka salah tingkah setiap aku bilang cantik?"

"Me-mending sekarang kamu bangun. Aku pegel nih..." kata Tara

Beomgyu pun bangun dari posisinya. Dia nggak tega juga melihat Tara yang kakinya udah mulai tegang karena menahan kepala Beomgyu.

Nggak lama kemudian ponsel Beomgyu bergetar tanda telpon masuk. Ekspresi wajahnya berubah ketika dia melihat nama siapa yang ada di layar ponselnya.

"Haduh, apalagi sih ini" gerutu Beomgyu, "Sebentar ya sayang, aku angkat telpon dulu"

Tara cuma memperhatikan Beomgyu yang lagi nerima telponnya dengan wajah keselnya. Tara tau, itu pasti manajernya yang menelponnya di hari liburnya. Setelah menutup telponnya, Beomgyu langsung berlari ke arah Tara yang masih menunggunya duduk di tempat tidur.

"Kenapa?"

"Nanti malam ada evaluasi bulanan"

"Yaudah gapapa. Kan kamu juga udah dari pagi disini"

"Ya tapi kan hari ini aku libur. Harusnya hari ini aku bebas mau berapa lama disini"

Beomgyu merebahkan lagi kepalanya di paha Tara dan kembali memejamkan matanya. Tara sebenernya udah melotot ke arah Beomgyu tapi cowok itu sama sekali nggak peduli. Akhirnya dia cuma kembali mengelus-elus rambut Beomgyu dan membiarkan kakinya kesemutan lagi.

"Gyu.."

"Ya, sayang?"

Bukannya lanjutin kata-katanya, Tara malah diam. Setelah nggak ada jawaban dari Tara, Beomgyu langsung bangun dari posisinya dan duduk di samping Tara.

"Kenapa sayang?" tanya Beomgyu lagi

Beomgyu mengangkat dagu Tara yang daritadi menunduk dan mengarahkannya agar menghadap wajahnya.

"Kenapa?" tanya Beomgyu lagi

"Gyu, aku sayang kamu.."

Beomgyu cuma tersenyum sambil menahan panas di pipinya yang udah mulai memerah. Dia nggak sadar kalau dia sendiri masih suka salting setiap Tara memperlakukan dia dengan perlakuan manis.

Dopamin and Serotonin (Choi Beomgyu) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang