45. Akhir Pencarian (END)

172 21 2
                                    

"Mbak Tara?"






Begitu melihat Tara, Felyn langsung duduk di samping Tara yang sebelumnya hanya duduk sendiri sambil melamun di salah satu cafe yang ada di gedung kantornya.

"Felyn? Kok disini bukan di hotel?" tanya Tara

"Harusnya gue yang nanya kayak gitu. Kok lo di kantor sih mbak bukan di hotel? Kan nanti kita anter mereka ke bandara"

Tara nggak menjawab pertanyaan Felyn. Dia cuma tersenyum sambil menyeruput es kopinya lagi sambil memandang pemandangan di luar jendela.

"Terus lo ngapain ke kantor?" tanya Tara

"Ada yang mau gue kerjain sebentar di kantor"

Tara cuma mengangguk, sedangkan Felyn fokus mengamati wajah Tara. Mata Tara nggak secerah biasanya, matanya masih keliatan sembab walaupun udah dia tutup dengan concealer yang cukup tebal.

"Btw, gimana Ben? Dia udah mau ketemu Beomgyu?" tanya Felyn

"I don't know. Gue belum ngomong lagi sama Ben. Setiap gue pulang ke rumah dia udah tidur, gue mau berangkat dia belom bangun" jawab Tara

"Kalo...mamanya Ben gimana sama Beomgyu...?" tanya Felyn

Tara yang udah siap mau menyeruput kopinya lagi otomatis mengurungkan niatnya dan menaruh lagi gelas kopinya diatas meja. Dia menutup matanya sebentar dan menarik napas panjangnya.

"Fel, gue sama Beomgyu udah selesai dari 5 tahun yang lalu. Nggak ada yang berubah walaupun kita punya Ben"

"Yakin?"

Tara mengalihkan pandangannya dari pemandangan di luar jendela menjadi menatap Felyn dengan tatapan bingung.

"Hubungan kalian yang selesai, bukan perasaan kalian. Kalian kok bisa sih bohongin perasaan masing-masing? Emang nggak sakit?"

Tara menggenggam keras roknya dan berusaha untuk keliatan tegar dan nggak menangis ataupun keliatan marah di depan Felyn, walaupun sebenarnya hatinya setuju dengan Felyn.

"Gue sama Beomgyu nggak bakal bisa sama-sama lagi, Fel. Gue nggak mau egois, ini semua gue lakuin kan juga buat Beomgyu"

"Tapi lo sendiri tau nggak mbak kalo ini bukan cuma nyiksa lo, tapi nyiksa Beomgyu juga?" kata Felyn

"Ya-ya walaupun kayak gitu, emang apa yang bisa gue lakuin, Fel? Nggak akan bisa-"

"Lo kan belom coba"

Tara kembali diam dan nggak menjawab pertanyaan Felyn. Dia rasa dia udah skakmat. Felyn yang umurnya 3 tahun lebih muda darinya aja bisa berpikir sejauh itu, sedangkan dia cuma sibuk bohongin perasaan sendiri dan menyakiti diri sendiri di balik kata ini semua demi Beomgyu.

"Gu-gue duluan deh ya" pamit Tara

"Mau kemana, mbak?"

"Pulang"

"Loh? Kan kita harus balik ke hotel. Jam 3 kita berangkat ke bandara"

"Gue udah minta tolong sama Aldo buat gantiin gue kok. Dah ya Fel,  gue cabut duluan-"

Felyn dengan sigap menahan tangan Tara yang udah turun dari kursinya dan bersiap keluar dari cafe.

"Nggak mau ketemu Beomgyu buat terakhir kalinya?" tanya Felyn, lebih tepatnya dia lagi 'ngejek' Tara

"Gue lagi nggak enak badan, Fel"

Felyn menempelkan punggung tangannya di kening Tara. Dia tersenyum tipis karena dia nggak merasakan suhu tubuh Tara meningkat. Tara jelas banget lagi bohong.

Dopamin and Serotonin (Choi Beomgyu) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang