22. Finally, Debut!

71 20 0
                                    

Sudah 4 hari Tara berlibur di rumah Beomgyu di Daegu. 4 hari yang begitu berarti untuknya karena selama 4 hari ini Beomgyu selalu ada di depan matanya seharian penuh. Tidak ada Beomgyu yang sibuk latihan dan tidakl ada kabar, cuma ada Beomgyu yang selalu membuat Tara bahagia dan tertawa sepanjang hari.

"Besok kita pulang ya?"

Tara menghirup udara petang Daegu yang sejuk di tempat dia berdiri sekarang yaitu balkon rumah Beomgyu. Dia suka banget disini. Selain keluarga Beomgyu yang udah seperti keluarganya sendiri, suasana dan pemandangan di Daegu juga sangat menenangkan hatinya.

"Iyaa, dan aku bakal jauh lebih sibuk abis ini"

Tara cuma tersenyum. Dia udah sangat siap untuk itu, asalkan Beomgyu bisa sukses dengan cita-citanya sejak kecil itu.

"Noona.."

"Iya, kenapa Gyu?"

"Kamu masalah nggak?" tanya Beomgyu

"Harusnya aku yang tanya, Beomgyu. Kamu masalah nggak?"

"Dengan apa?"

"Hubungan kita. Aku tau kalau skandal dating bisa langsung bikin karir kamu hancur. Apalagi kamu masih baru, aku justru mikirin kamu" kata Tara, "Aku nggak masalah kamu sibuk yang penting kamu bahagia. Aku bakal terus dukung kamu jadi itu sama sekali bukan masalah buatku. Lama-lama aku pasti terbiasa, Gyu"

"Tapi Noona-"

Tara membalikan badannya jadi menghadap Beomgyu. Dia menempelkan telunjuknya ke bibir Beomgyu dan menyuruh Beomgyu untuk diam.

"Aku baik-baik aja selama kamu baik-baik juga. Syaratnya, kamu nggak boleh nyerah apapun keadaannya. Ingat selalu tujuan kamu bertahan sampai sejauh ini. Kalau kamu butuh aku, aku selalu ada buat kamu, Gyu"

Tara menangkup gemas pipi Beomgyu sambil tersenyum. Beomgyu yang lagi terpesona pada senyum kekasihnya itu tiba-tiba melepaskan tangan Tara dari pipinya dan menyentuh lembut dagu Tara. Entah sadar atau tidak, dia mendekatkan wajahnya pada wajah Tara sambil menarik pelan dagu Tara dan bersiap mendaratkan bibirnya di bibir manis Tara.

Tangan Tara bergetar hebat dan dia cuma bisa mencengkram kuat bagian bawah cardigannya. Ini pertama kalinya Beomgyu mau menciumnya. Ini ciuman pertama dalam hidupnya, begitu juga dengan Beomgyu. Dia pun mencoba memejamkan matanya dan mengontrol detak jantungnya yang tiba-tiba jadi nggak karuan. Dia nggak mau merusak moment ini!

"Ehem.."

Suara berat seseorang mengagetkan dan sukses menggagalkan niat Beomgyu untuk mencium Tara. Tara langsung refleks mendorong pelan tubuh Beomgyu agar menjauh dari tubuhnya. Beda dengan Beomgyu, dia malah langsung melempar tatapan tajamnya pada Mingyu yang baru aja mengganggunya.

"Ck!"

"Ke bawah yuk, kita mau langsung makan malam"

Setelah menyuruh Beomgyu dan Tara untuk turun ke bawah, Mingyu langsung kabur dan berlari sebelum Beomgyu melemparnya dengan sendal yang lagi dia pake. Sekarang Tara tau, sikap iseng Beomgyu menurun dari siapa.

"Dia nggak bisa ya tunggu kita selesai dulu baru ganggu" kata Beomgyu dengan nada kesel

"Heh!"

"Aduh!"

Beomgyu mengelus-elus keningnya yang tadi refleks disentil lumayan keras oleh Tara.

"Bisa-bisanya kamu mau cium aku di rumah keluarga kamu. Jangan diulangin lagi!" kata Tara, padahal dia sendiri tadi diem aja pas mau dicium

"Berarti kalau di tempat kamu, aku boleh cium ya?"

Pipi Tara langsung berubah warna jadi merah padam.

Dopamin and Serotonin (Choi Beomgyu) ✔︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang