[FOLLOW SEBELUM BACA. ⚠️ KITA WAR DISINI‼️]
••••
GANESHA: Generasi Pertama Gaspar.
GASPAR, geng dengan semboyan perang Hidup mati tanpa senggolan. "Berani nyenggol? Maju lo semua!"
Ganesha dengan segala keberaniannya, trabas semuanya! Hidupnya selal...
PENGUMUMAN ‼️ Hssstt... jangan bilang siapa-siapa okeee Gaspar sekarang sudah ada official akun Instagram-nya @gasparforyou
Bakalan ada kejutan apa ya disana nanti. Hmm..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan jadi sider, mari vote dan komen Selamat malam Minggu yaaa
Jam berapa kalian baca part ini?
Happy reading 🔥
Gausah ngelawan kalok lo gabisa
Bahkan anggota lo hanya 1/6 dari total anggota gue.
-Ganesha Pratama Aldibrata
24.|| LAPORAN, SERANGAN, & PARTY
Berkumpul di markas untuk membahas hasil 2×24 jam menguji kebaikan kepada calon anggota baru. Siapa saja yang akan lolos dan siapa saja yang tersingkir.
"Sebenarnya gue pengen ke warung," ucap Wahyu merasa rindu dengan warung tongkrongan mereka, karena sudah tiga hari tidak ke Warung Budhe Siti.
"Sama anjirt. Gue udah kangen minum es teh disana," timpal Eal merasa perutnya meronta-ronta untuk datang ke Warung.
"Tenang sobat, warung emak gue selalu buka 24/7," sahut Rafi sebagai anak pemilik warung yang melintas didepan Wahyu dan Leo yang sedang main monopoli dimeja tengah markas.
"ANJAY!" seru Eal dan Wahyu.
"Gane, kapan nih rapatnya. Udah 48 jam," kata Brian merasa jengah sedari tadi makan kuaci. Enggak kenyang bree...
"Dua menit lagi," ucap Ganesha melihat jam tangan launching terbaru yang ia pakai dipergelangan tangannya kirinya. Jam tangan limited edition by Aldibrata Cooperation.
"Btw, adeknya Mici udah terima kado dari kita belum ya," ucap Wahyu yang teringat bahwa mereka sempat mengirim kado ulangtahun untuk Galkar, dan harusnya kemarin sudah sampai di Bandung.
Ganesha yang sedang menghabiskan rokoknya merasa jengah mendengar pembahasan Wahyu, ngapain juga bahas-bahas Mici yang gapenting bagi Ganesha. Dia satu-satunya perempuan yang berani melawan Ganesha dan satu-satunya perempuan yang tidak terpesona melihat auranya.
"Hmm... Harusnya udah sampai sih di Bandung," sahut Leo yang sedang membaca buku referensi.
"KITA MULAI RAPATNYA!" seru Ganesha yang sudah bangun dari rebahannya dan kini duduk benar di kursi kayu disampingnya.
