__________
(Name) menjedotkan kepalanya ke atas meja dengan pelan. Selama jam pembelajaran mulai, dia tidak mendapati Gojo masuk ke dalam kelas.
"Dia pasti bolos lagi," gumam (Name). Gojo setiap ada di dalam kelas selalu membuat heboh dengan tingkah absurd-nya. Jika pelajaran membuatnya bosan, dia akan bolos entah kemana, guru-guru juga sudah lelah menegurnya. Sialnya, dia salah satu anak dengan nilai yang sangat tinggi. Bisa dibilang, saingan (Name) dalam pelajaran.
Ucapan Shoko yang menyuruhnya untuk tidak terlalu memikirkan ini dia abaikan. (Name) terus kepikiran. Jangan-jangan keluarganya memang babu klan Gojo? Atau dia dijual ke klan Gojo sebagai babu? Pikiran negatif itu terus menghantuinya.
Bunyi bel istirahat berbunyi. (Name) dengan tidak bersemangat bangkit dari duduknya, mengambil roti dari dalam tas lalu keluar kelas. Berjalan menuju tempat favoritnya untuk makan siang. Taman belakang sekolah.
Taman itu jarang ditempati murid. Padahal taman disana lebih bagus daripada tempat lain di sekolah ini, terlebih dengan keberasaan pohon sakura yang sedang mekar membuat taman itu terlihat semakin indah.
(Name) duduk di atas rerumputan. Bersandar pada pohon, membuka bungkus roti berisi selai coklat.
"Wah! Kamu makan disini terus, ya??"
(Name) menegakkan tubuh karena kaget. Dia menoleh kesamping kanan dan kirinya. Tidak ada siapa-siapa. Lalu dari mana suara itu?
"Halo! (Namee)!! Aku disini!!"
(Name) mendongak. Matanya membulat. Mendapati Gojo dengan senyum cerahnya duduk di batang pohon yang besar. (Name) langsung berdiri. Tanpa sadar memberikan tatapan khawatir pada Gojo.
"Apa yang kamu lakukan disana? Cepat turun! Nanti jatuh!"
Gojo berkedip beberapa kali, ia memasang wajah polos. Dengan santai loncat ke bawah dan mendarat di atas tanah. Beberapa helai kelopak bunga sakura berjatuhan karena goncangan akibat loncatnya Gojo.
Kaki panjangnya melangkah. Membungkuk menyamai tinggi (Name).
"Kenapa? Kamu khawatir padaku?"
"Tentu saja! Kalau kamu jatuh pasti sakit 'kan?!"
Gojo terdiam. Menegakkan kembali tubuhnya lalu menggaruk belakang kepalanya. Dia memutar leher menatap arah lain, semburat merah samar-samar menghiasi pipinya.
(Name) menatap dengan bingung. Beberapa saat kemudian ingatan pagi tadi di depan gerbang melewati pikirannya.
"Ne, Gojo-san,"
Gojo menoleh. Memberikan tatapan bertanya.
"Apa maksud perkataanmu pagi tadi?"
"Aha!!" Gojo mengangkat telunjuk. Senyum kembali terpasang.
Gojo merogoh kantungnya. Mendapat yang dicarinya, dia menarik tangannya keluar dari saku.
"Tahu ini?"
(Name) melihat sebuah amplop hitam di tangan Gojo.
"Amplop," jawab (Name) santai. Warna amplop yang digunakannya kemarkn memang sama. Tapi, amplop berwarna hitam itu banyak dijual.
Senyuman Gojo melebar.
"Iya! Aku menemukannya di dalam lokerku! Tapi ... surat ini bukan ditujukan untukku!""Oh,"
Mengetahui lawan bicaranya tidak peka. Gojo menjadi tidak bersemangat. Dia dengan sedikit perasaan kesal mengeluarkan isinya lalu membacanya dengan suara lantang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile
FanfictionKurage [Name]. Gadis pendiam yang tengah jatuh hati pada salah satu teman sekelasnya semenjak SMP. Dia bahkan rela masuk ke SMA yang sama dengan pria yang disukainya. Dan di saat dirinya telah siap menyatakan perasaannya pada Geto Suguru ... Dia mal...