🍁 Chapter 14 🍁

683 102 11
                                    

__ | Your Smile |14 __
.
.
🎼 Playlist 🎼
| Positions |
~ Ariana Grande ~
[My Favorite song 😭]
.
.
~ Eschew ~
| Menjauhkan diri, menghindar |
______________

"Eh?"

Wajahnya semakin memerah. Tubuh (Name) juga bergetar. Andai saja tidak ditahan Gojo, (Name) yakin dia akan jatuh karena sangat gemetaran.

Mengeratkan pelukannya. Gojo semakin menyembunyikan wajahnya di lekukan leher (Name). Menggesekkan hidungnya, menghirup aroma tubuh (Name) yang membuatnya candu. Mulutnya terbuka, ingin menggigit leher (Name) untuk membuat tanda kepemilikan.

Tapi itu tidak terjadi karena (Name) tiba-tiba mendorong keras tubuhnya kebelakang. Gadis itu menutup mulutnya, berlari melewati Gojo menuju pintu masuk. Meninggalkan Gojo yang diam membeku.

Menggaruk tengkuk. Gojo mengumpat kasar.
"Aku ... salah langkah ...," ucapnya entah pada siapa.

Disisi lain, (Name) berlari menuruni tangga dengan cepat, menuju ke ruang musik untuk mengambil tasnya lalu segera kembali kerumah.

Berlari di lorong, (Name) tidak menyadari jika dia melewati Shoko yang lagi jalan dengan segunung kertas. Untung saja tidak saling tabrak. Shoko menatap kepergian (Name) dengan tatapan bertanya dan penasaran.

"Hee ...,"

"SHOKO!!!"

Shoko menoleh. Mendapati Gojo yang berhenti mendadak di depannya.
"Kau ini kenapa?" Tanyanya heran.

"(Name) kearah mana?!"

Shoko menunjuk menggunakan dagu kearah dimana (Name) berlari tadi.

"Oke!!"

Lagi-lagi Shoko bingung. Dirinya mulai menerka-nerka, jangan-jangan Gojo menyatakan sesuatu yang menyakiti (Name)?

"Aku akan menelpon (Name) nanti dan minta penjelasan," mengedikkan bahu, Shoko kembali berjalan kearah ruang guru.

~ 🍁🌿🍃~

"Huh?"

Gojo menatap Shoko. Memintanya kembali mengulangi perkataan.

"(Name) izin untuk tiga hari kedepan," ucap Shoko mengulangi perkataannya.

Mengerutkan kening. Gojo mengepalkan tangan yang ada dalam saku celananya.
"Kenapa?"

Shoko dapat merasakan aura Gojo yang mulai berubah.
"Entahlah, kemarin saat aku melihatnya pulang sore hari, wajahnya memerah ...," jelas Shoko.

"Souka,"

Shoko menopang dagu. Menatap Gojo yang berdiri tegak menyampinginya di samping tempat duduknya.
"Kemarin (Name) bersama denganmu 'kan?" Tanyanya.

Gojo melirik.
"Bagaimana kau tahu?"

"Aku kemarin video call dengannya,"

"Lalu?"

"Dia menceritakan semua yang terjadi kemarin ... yah ... aku tidak menyangka kau bisa se-romantis itu, Gojo,"

"Berisik!"

Gojo duduk di depan Shoko.
"Aku minta bantuanmu,"

"Hm? Tumben?"

"Aku ingin kau dan Suguru menyebar soal hubunganku dengan (Name). Katakan pada mereka kalau aku dan dia tidak pacaran,"

"Tunggu! Apa maksudmu? Kau menyatakan perasaanmu kemarin dan sekarang--"

"Dengerin dulu!!"

"Oke ...,"

"(Name) itu punya sifat canggung dan pemalu. Saat dia tahu kalau seluruh sekolah tau kami pacaran nanti, pasti anak itu akan merasa sangaaat canggung dan menghindariku lagi," jelas Gojo.

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang