🍁 Chapter 7 🍁

828 119 34
                                    

___ | Your Smile | ___

"Suguru sialan!"

Mengumpat, Gojo menyembunyikan wajahnya di lipatan tangannya di atas meja. Geto yang lagi menikmati minumannya menatap sobatnya bingung. Ada apa lagi dengan anak ini?

"Kamu kenapa lagi?" Bertanya dengan nada tenang. Geto menyeruput teh-nya sambil menutup mata.

"Apa saja yang kau bicarakan dengan (Name) tadi?!!" Tubuh ditegakkan. Gojo menunjuk Geto dengan tatapan kesal.

"Kau cemburu?" Geto membuka satu matanya, menatap Gojo.

"Tidaklah!"

Geto menggeleng. Jelas Gojo merasa seperti itu. Geto kadang mendapati ekspresi Gojo yang mengeras saat melihat (Name) bicara dengan pria lain. Hanya saja, Gojo tidak mau mengakui kalau dia merasa terbakar saat diminta bicara jujur.

"Satoru, boleh aku bertanya?"

"Ck! Apaan??!"

"Apa kau mencintai (Name)?"

Geto menatap Gojo yang terpaku. Dia tahu mata Gojo melihat kesana-kemari dari balik kacamata hitam tebalnya. Gojo melipat tangannya di atas meja lagi, lalu menyembunyikan wajahnya.

"Entahlah,"

Bukan jawaban itu yang ingin Geto dengar.

"Begitu ... ya?"

Geto meletakkan cangkirnya. Mengambil bantal dari ranjang Gojo, lalu memukul kepala manusia berambut putih itu.

"Apa-apaan kau ini?!!" Spontan berdiri. Gojo mengambil sapu dari belakangnya. Menyodorkannya pada Geto. Padahal mereka bisa berkelahi menggunakan teknik kutukan, tapi malah tidak kepikiran.

"(Name) soulmate-mu 'kan?" Dengan tenang, Geto kembali duduk menikmati teh-nya. Untuk sekarang, dia tidak akan ikut nge-goblok dengan Gojo.

Just for now.

"Darimana kau tau?" Gojo ikut duduk. Melempar sapu itu ke segala arah. Menopang dagunya dengan satu tangan, menurunkan sedikit kacamatanya, menatap Geto dengan tatapan tanya.

"Aku bisa melihatnya ... jari kelingking kalian ... terikat benang merah," -Geto balik menatap Gojo-," dan juga aroma kalian itu sama. Itu tandanya kalian soulmate 'kan?"

Gojo menggaruk tengkuknya.
"Aku lupa memberitahumu,"

"Tak apa,"

"Apa itu alasanmu mendukung rencanaku untuk mendapatkannya?" Tanya Gojo.

"Sudah kuduga, kau memang mencintainya,"

"Aku sudah bilang tidak tahu, goblok!!"

Geto memutar mata.
"Iya, iya, bawel."

"Jadi?"

"Aku mendukungmu bukan hanya untuk alasan itu. Aku memang tidak merasakan apapun padanya, katakan aku kejam karena itu memang benar. Tapi ... aku tidak ingin menolaknya secara langsung. Aku kasihan padanya,"

"Bukannya orang kejam tidak punya rasa kasihan, ya?"

"Kamu mau melihat gadismu menangis karena pria lain, Satoru?" Tersenyum tidak ikhlas. Geto menatap Gojo.

"Anda mau saya ryóiki tengkai?"

"Nah, makanya aku tidak mau menolaknya secara langsung."

"Jadi ... kau punya rencana?" Tanya Gojo malas. Merebahkan tubuh besarnya di lantai.

"Aku punya."

_______

(Name) membuka pintu perpustakaan sekolah. Hanya ada beberapa murid yang mengisi ruangan luas dipenuhi buku ini. (Name) melangkah masuk, meletakkan beberapa buku catatannya di atas meja dekat jendela. Lalu, mencari buku yang diperlukannya untuk belajar.

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang