🍁 Chapter 12 🍁

700 112 5
                                    

__ | Your Smile 12| __
.
.
🎼 Playlist 🎼
| Thank U Next |
~ Ariana Grande ~
.
.
~ Dejected ~
| Sedih, kesal, marah, murung, muram, patah hati, gundah |
.
.
.°.☆_______________°.☆

"Kau ... kenapa?"

Geto menatap bertanya pada Gojo yang dari tadi menunjukkan wajah kesal semenjak sampai dirumah. Melempar tasnya sembarangan ke ujung ruangan lalu merebahkan badan besarnya di ranjang.

"Tidak ada apa-apa,"

Sudah pasti ada apa-apanya. Geto mengaduk teh yang mengeluarkan uap asap yang mengepul.

"Apa ada hubungannya dengan (Name)?" Tanya Geto.

"Cih!"

Geto mengerjab.
"Kamu gampang banget dibaca kalau soal (Name), ya, Satoru. Sebaiknya kau antisipasi untuk itu sebelum musuhmu tahu,"

"Iya, iya,"

"Jadi? Ada apa?"

Gojo bangun dari rebahannya. Turun dari ranjang lalu duduk di depan Geto.
"Tadi aku lihat (Name) jalan dengan pria penuh perban," jawabnya. Meluruskan tangannya di atas permukaan meja, Gojo juga ikut membaringkan kepalanya.

"Kau cemburu?"

"Aku tidak cemburu, elah!"

"Kau selalu saja menyangkal. Mau sampai kapan kau begini, huh?"

Pertanyaan Geto berhasil membuat Gojo duduk dengan benar. Menegakkan tubuhnya dan bertopang dagu.

Geto melanjutkan.
"Kalau kau seperti ini terus, menyangkal perasaanmu sendiri, (Name) akan diambil orang lain. Dan kau akan men-jomblo seumur hidupmu,"

"Kau ini ... sedang menasehatiku atau menghinaku, ha?"

"Entahlah,"- Geto mengangkat kedua bahu, lalu meminum tehnya-, "menurutmu bagaimana?"

Gojo memasang wajah berpikir. Mengerutkan kedua alisnya, kacamata hitamnya melorot menatap Geto.

"Apa si perban itu ku habisi saja, ya?"

"Kau mau (Name) menjauh darimu karna itu?"

"Gampang saja," -Gojo melipat kedua tangan depan dada,- " kita tinggal bohong saja 'kan?" Lanjutnya.

"Ada yang pernah bilang seperti ini ; 'kebohongan menyelamatkanmu sementara, tapi menghancurkanmu selamanya,' kamu tahu maksudku 'kan?" Geto menatap balik Gojo.

"Yang bilang itu 'L' 'kan?"

"Kau benar. Berpikirlah lebih jauh untuk segala kemungkinan yang terjadi sebelum kau menghabisi pria perban itu. Kau tidak ingin menyesal suatu saat nanti 'kan?"

"Baiklah~."

| 🎼🎵🎶 |

Paginya, (Name) masuk ke dalam kelas. Belum menemukan siapapun di dalam disini. (Name) menggantung tas-nya di samping meja, memasang earphone, lalu bertopang dagu menghadap jendela.

Gojo menggeser dengan tanpa perasaan pintu yang menurutnya menghalang. Terdiam beberapa saat di bingkai pintu, Gojo masuk dan melempar tasnya tepat ke atas mejanya lalu menghampiri (Name).

Duduk di tempat Shoko di depan (Name). Tangan Gojo terulur mengambil sebelah earphone lalu memasangnya di telinga. Tangannya di lipat diatas meja, lalu membaringkan kepalanya.

(Name) memandangi dengan bingung. Setelah pulih dari rasa terkejut saat seseorang tiba-tiba mengambil sebelah earphone-nya. Tangannya tiba-tiba bergerak memainkan ujung rambut aestetic Gojo. Membuat pria itu sedikit bergerak dari posisinya.

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang