☾. °. . Chapter 36

535 78 9
                                    

【Your Smile】 36
.
.
╭┈─────── ೄ°.☆ ˊ♡-
╰┈➤ ❝ [Gojo Satoru] ❞
.
.
~| Need Her |~
[ Membutuhkannya ]
.
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.
.
°.☆ .... °.☆

Gojo melangkahkan kaki. Menginjak-injak tumpukan salju yang menghiasi jalanan. Dirinya mengulangi kegiatan yang dilakukannya kemarin, mengunjungi tempat-tempat yang ia dan (Name) datangi dulu.

Langkahnya berakhir di depan bangku bawah pohon. Tempatnya kemarin berbincang dengan Ayah (Name). Mendudukkan diri disana, Gojo mendongak keatas. Melihat kearah langit yang masih dihiasi warna putih sama seperti kemarin.

Hari-harinya selama sepuluh tahun terakhir terasa kosong. Ia merasa kesepian dan tersakiti, meski semua itu disembunyikan dengan sifat santai dan konyolnya. Membuat orang-orang disekitarnya tidak tahu apa yang ia alami dan rasakan.

"Aku membutuhkannya ...," gumam Gojo lirih. Hembusan nafasnya terlihat karena udara dingin.

Kapan hari-hari suram baginya ini berakhir? Jujur saja, Gojo kadang merasa lelah menunggu. Tapi, semua itu ditepis kasar olehnya saat wajah (Name) yang tersenyum hangat terlintas di pikiran.

Terakhir ia melihat gadisnya sepuluh tahun yang lalu, ia meminta (Name) untuk membuatkannya sebuah cake. Rencana Gojo ingin menghabiskan waktu dengan gadisnya sambil memakan kue buatannya. Sayangnya, itu tidak terjadi karena gadisnya menghilang.

Tuan tanpa celah? Gojo sudah kehilangan (Name) sebanyak dua kali dan terakhir kalinya, ia belum bisa memastikan gadisnya akan kembali atau tidak. Semua tidak berjalan sesuai keinginannya semenjak (Name) menghilang. Tentu saja, dia bukan pengendali takdir.

Dari balik kain hitam. Gojo menutup mata, membayangkan wajah gadisnya yang pastinya sudah dewasa sekarang. Dia tahu pasti gadisnya menjadi lebih cantik. Suaranya yang lembut saat memanggil namanya dan wajah yang memerah karena malu dan senang. Gojo mengingat semua itu dengan baik.

Beberapa saat kemudian, ia kembali membuka mata saat pikirannya berkelana dengan liar. Membayangkan (Name) yang tidak kembali padanya dengan alasan karena sudah bersama dengan pria lain? Memikirkan itu membuat emosi Gojo terpancing.

Jika saja itu terjadi. Dia akan membawa (Name) secara paksa, mengurungnya di dalam rumah, dan menjadikannya sebagai miliknya kembali.

Suara nafasnya terdengar lelah. Gojo kembali membayangkan wajah gadisnya setelah menghapus pemikiran anehnya barusan. (Name) hanya miliknya. Dan dia akan mempertahankan itu.

Suara lembut milik (Name) yang memanggil namanya pertama kali teringat. Saat gadis itu tanpa niat apapun menjahilinya hingga membuatnya kesal karena masuk ke dalam jebakannya.

"Satoru?"

Gojo tertawa kecil. Merasa menyedihkan karena suara gadisnya benar-benar terasa nyata terdengar.

"Ne, kamu Sa-- eh tunggu, apa aku masih boleh memanggil namanya?"

Tubuh Gojo menegang. Kemudian dengan segera berdiri dan melihat kearah belakang. Dari balik kain hitam, matanya membulat kaget. Gojo tidak bergerak selama beberapa saat karena masih terkejut.

"Eeh ...? Aku sepertinya salah orang ...,"

Gadis dengan surai hitam memasang wajah canggung. Menggaruk pipinya yang tidak gatal. Merasa malu karena salah memanggil orang.

Gojo masih belum bergerak. Gadis itu menatapnya bingung, beberapa saat kemudian ia membungkukkan badan, berpamitan dan meminta maaf karena salah orang. Lalu melangkah pergi begitu saja.

"... (Name) ...?" Suara Gojo terdengar serak.

"Iya?"

(Name) membalikkan badan saat merasa namanya terpanggil. Menatap pria penutup mata aneh ini dengan pandangan bertanya. Darimana dia tahu namanya?

"Um ... kamu ... tahu namaku darimana?" Tanya (Name) heran. Ia ingat betul tidak pernah mengenal pria pakai penutup mata hitam.

Manik hitamnya membulat saat merasakan orang yang tidak dikenalnya ini memeluknya dengan erat. Warna rambut yang sama dengan milik kekasihnya dulu bertengger di bahunya.

(Name) mendorong dada bidang Gojo. Memintanya untuk menjauh darinya. Gadis itu belum mengenali jika dia adalah Gojo Satoru, kekasihnya dulu.

"Ubur-ubur bodoh ...,"

Mendengar panggilan itu membuat (Name) berhenti bergerak. Gojo menegakkan tubuhnya tanpa melepas rengkuhannya di pinggang (Name).

Mengerjab pelan. (Name) memiringkan kepalanya kesamping. Kedua tangannya terangkat, menyentuh kain hitam yang menutupi mata Gojo. Tanpa meminta izin, ia melepas turun kebawah penutup mata itu.

Maniknya membulat. Mendapati wajah kekasihnya yang terlihat lebih dewasa. Gojo menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Sa--eh itu ... Gojo-san?"

(Name) berucap dengan nada terkejut. Ternyata orang ini benar Gojo. Dia tidak mengenalinya karena penampilannya yang berubah.

Gojo masih menatapnya. Rengkuhan dipinggangnya semakin mengerat. (Name) bingung harus melakukan apa sekarang. Masih merasa canggung padanya karena baru bertemu setelah sepuluh tahun lamanya.

"Ehh ... Gojo-san ...?" (Name) memanggil dengan ragu.

Alis Gojo menukik. Tidak menjawab panggilan (Name).

"Ne, lepasin, ya?" Ucap (Name). Tangannya kebelakang memegang tangan Gojo yang merengkuh pinggangnya.

Gojo mengerutkan alis.

"Untuk apa? Setelah sepuluh tahun kamu kembali lalu memintaku melepaskanmu lagi? Jangan harap,"

Rengkuhannya semakin erat. Itu membuat (Name) menjadi sulit untuk bernapas.

"B-bukan itu,"

"Lalu?"

"Aku sulit bernapas, tau,"

"Oh, maaf,"

Gojo melonggarkan rengkuhannya. Manik matanya menatap wajah (Name) yang terlihat dewasa dan semakin cantik. Selain itu, tidak ada yang berubah darinya.

(Name) mendongak menatap Gojo.
"Kamu makin tinggi, ya? Lihat? Kupikir aku sudah mencapai bahumu, tapi nyatanya masih sebatas dadamu," ucapnya.

"Bukannya kamu memang pendek, ya?" Balas Gojo.

"Iya, sih,"

Tanpa aba-aba, Gojo menggendong (Name) layaknya karung dipundaknya.

"Kamu mau membawaku kemana?!" Berontak (Name) memukul-mukul punggungnya. Gojo merasa itu sebuah pijatan.

"Rumah. Ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padamu,"

(Name) berhenti memberontak. Dia tahu Gojo akan berkata seperti itu. Bahkan saat ia pulang kerumah tadi, Ayahnya juga mengatakan hal yang sama. (Name) masih ingat wajah kaget Ayahnya bahkan ia sampai menjatuhkan gelas yang ia pegang dengan mulut menganga.

Bukan Gojo yang menemukan gadisnya. (Name) yang menemukan dirinya.

°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆

Gak lama lagi bakalan publish ff Gojo Satoru yang baru.

Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang