☾. °. . Chapter 34

502 72 3
                                    

【Your Smile】 34
.
.
╭┈─────── ೄ°.☆ ˊ♡-
╰┈➤ ❝ [Gojo Satoru] ❞
.
.
| Disappear |
[ Menghilang ]
.
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.
.
°.☆ ....°.☆

"Aku akan membalas kematian putriku, Kurage ...,"

°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆

"Satoru ... apa yang kau lakukan diatas pohon, huh?"

"Duduk,"

Geto menghela nafas. Memijit pelipisnya, melihat temannya seperti ini tiba-tiba membuatnya pusing.

Gojo rebahan diatas batang pohon besar yang bisa menampung tubuhnya. Alisnya menukik kesal, bibirnya juga mengerucut. Aura di sekitar pria itu terasa suram. Entah apa masalahnya sampai membuat Gojo menjadi seperti itu.

"Yo! Geto!"

Mahito datang. Menyodorkan dua bungkus roti pada Geto.

"Oi Satoru! Jam istirahat gak lama lagi berakhir! Kau belum makan apapun 'kan? Ambil ini!!" Melempar satu bungkus roti keatas, Gojo menangkapnya dengan satu tangan.

"Makasih," balas Gojo tanpa niat.

"Ada apa dengannya?"

"Entahlah," mengangkat bahu tidak tahu. Tangan Geto membuka pembungkus roti kemudian memakannya.

"Oh iya!!" Mahito menelan habis rotinya. Membuang sampah plastik rotinya ke sembarangan tempat.

"Tadi aku lihat (Name) di perpustakaan! Berduaan dengan si Sukuna!" Lanjutnya dengan suara yang sedikit dikeraskan agar Gojo yang ada di atas pohon mendengar ucapannya.

Mata Geto membulat kaget. Menyadari pohon bergoyang hingga tumpukan salju menimpah, mereka berdua kemudian dengan segera melihat keatas secara bersamaan.

"...."

"...."

Tidak ada Gojo diatas sana. Manik mereka berdua kemudian melihat kearah jalan masuk gedung, mendapati Gojo yang berlari kencang masuk ke dalam sana.

"Itu anak punya masalah apa, ya?" Gumam Geto.

"Kau terlihat seperti kakak yang mengkhawatirkan adiknya," ucap Mahito.

Disisi lain, Gojo masih berlari. Mendengar ucapan Mahito tadi membuat mood-nya semakin turun. Beberapa saat yang lalu-- sebelum dirinya galau dan duduk diatas pohon--Gojo mendapati (Name) memandangi foto karakter pria yang mungkin disukainya. Dan tanpa mendengar penjelasan apapun, Gojo langsung pergi dengan marah.

Dan sekarang, (Name) malah berduaan dengan Sukuna di perpustakaan? Gojo akan menghajar habis-habisan wajah penuh tato milik musuhnya.

Suara pintu digeser dengan keras mengalihkan perhatian penghuni perpustakaan. Mereka semua termasuk (Name) mendapati Gojo dengan raut wajah kesal berdiri disana.

"(NAMEE)!!!" Kemudian berteriak memanggil gadisnya.

Wajah (Name) memerah. Semua penghuni perpustakaan melihat kearahnya. Sukuna yang duduk di depan (Name) terlihat tidak peduli dan melihat kearah lain.

Gojo melangkah masuk, menghampiri (Name) yang masih menunduk malu, menggendongnya layaknya karung beras dipundak, lalu berjalan keluar.

"Satoru! Turunkan aku!!" Memberontak. (Name) memukul pelan punggung Gojo.

"Tidak mau."

Nada bicaranya terdengar dingin. Perasaan (Name) jadi tidak enak. Pikirannya kembali ke beberapa saat yang lalu saat Gojo marah padanya. Mungkin pria ini masih kesal dengan kejadian tadi ditambah dia yang bersama Sukuna tadi diperpustakaan. Bel masuk ke kelas sudah berbunyi, tapi Gojo menghiraukan itu.

Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang