【Your Smile】35
.
.
╭┈─────── ೄ°.☆ ˊ♡-
╰┈➤ ❝ [Gojo Satoru] ❞
.
.
~| Wake Up |~
[ Bangun ]
.
.
╭┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╮
Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗
╰┈━━━━═══⋅═══━━━━┈╯
.
.
°.☆ .... °.☆[2018]
Kelopak yang dihiasi bulu mata putih bergerak. Beberapa saat kemudian terbuka lalu mengerjab pelan. Manik ocean mengedar, mendapati ruangan yang familiar. Kamarnya sendiri.
Gojo bangun, kemudian satu tangan memegang kepala. Bertanya dalam pikiran berapa lama ia tertidur? Melihat kearah jam, sudah pukul tujuh pagi.
Gojo mengernyitkan alis. Memikirkan mimpi yang baru saja ia alami malam tadi. Mimpinya menggambarkan kejadian sepuluh tahun yang lalu, waktu dimana dia masih sekolah, masih bersama teman-temannya, begitu juga gadisnya.
Mimpinya sedikit aneh. Dimana dia merasa menjadi (Name) dan menjadi dirinya sendiri di alam mimpi itu. Dia melihat beberapa kejadian yang tidak ia lihat sepuluh tahun yang lalu. Atau mimpinya ini semacam penglihatan masa lalu? Gojo tidak tahu.
Gojo melihat kearah jendela. Salju turun lagi, membuat daerah tempat tinggalnya dihiasi warna putih. Karena mimpi semalam, dirinya kembali mengingat hari dimana gadisnya menghilang, dan belum ketemu sampai sekarang.
Mengumpat kasar. Gojo turun dari atas ranjangnya, berjalan ke arah kamar mandi dengan langkah kesal. Tanggal, bulan, dan musim hari ini sama dengan waktu gadisnya menghilang darinya sepuluh tahun yang lalu.
Gojo keluar dengan pakaian kasual. Mantel tebal terpasang ditubuhnya, ia akan keluar jalan-jalan. Berencana mengistirahatkan pikiran sejenak untuk membuat perasan sesak di dadanya ini hilang, meski ia tahu itu tidak akan bertahan lama.
Kaki panjang Gojo melangkah ketempat-tempat ia dulu sering kunjungi bersama (Name). Berkat mimpi semalam, Gojo mengingat semua kenangan masa lalu yang ingin dia lupakan. Sayangnya, jauh di dalam dirinya ia menolak melupakan semuanya. Melupakan (Name) yang seorang takdirnya adalah mimpi buruk.
Gojo selalu menunggu dan mencari. Selama sepuluh tahun ia lewati sendirian, banyak yang sudah menyerah akan harapan (Name) kembali. Banyak juga yang memintanya untuk melupakan (Name) dan mencari yang lain.
Meski begitu, Gojo keras kepala, ia yakin (Name)--gadisnya akan kembali padanya, tersenyum untuknya, dan merawatnya. Dirinya tidak akan pernah mencari yang pengganti, meski kadang Gojo suka menggoda wanita lain. Hanya menggoda. Setelah itu, dia akan pergi meninggalkan mereka.
"Satu cappucino, nona!!"
"Ha'i!!"
Harapan Gojo untuk (Name) kembali masih sangat besar. Dirinya percaya gadisnya baik-baik saja dan akan pulang dengan selamat.
Gojo berhenti melangkah tepat di depan bangku bawah pohon. Tempatnya mengistirahatkan diri bersama (Name) setelah kencan dulu. Tidak ada yang berubah, posisinya masih saja sama. Yang berbeda, kini Gojo sendirian disini.
Gojo membersihkan tumpukan salju di atas bangku dengan satu kibasan tangan. Mendudukkan dirinya disana, satu tangannya memegang minuman hangat yang sudah ia beli tadi.
Gojo menengadah keatas. Ia dapat merasakan kepingan salju menjatuhi wajahnya.
"Gojo?"
Mendengar suara familiar. Gojo menoleh kebelakang, mendapati Kurage Ryuu yang sepertinya bernasib sama dengannya.
"Yo! Paman Kurage! Ngapain kesini?" Bertanya dengan nada jenaka. Gojo membiarkan tuan Kurage duduk di sampingnya.
"Jalan-jalan,"
"Heee, pria tua sepertimu masih bisa jalan-jalan juga, toh,"
"Aku belum setua yang kau pikirkan, bocah!"
Keduanya kemudian terdiam setelah perdebatan singkat.
"(Name) ... masih belum ketemu,"
Gojo yang hendak meminum minumannya menghentikan gerakan. Mendengar ucapan tuan Kurage membuat Gojo kehilangan niat untuk minum. Tangannya terkepal erat hingga urat-urat muncul.
"Souka ...," balasnya dengan suara rendah.
Tuan Kurage selama ini juga ikut mencari. Meski dirinya pernah menyerah dan pasrah, dia kembali bangkit setelah mengunjungi pemakaman istrinya.
"Aku belum menceritakan ini padamu,"
Suara tuan Kurage membuat Gojo menoleh kearahnya.
"(Name) menjadi pribadi yang tertutup semenjak ibunya meninggal," ucapnya.
Tuan Kurage melanjutkan.
"Dia anak yang jarang memperlihatkan senyuman. Tapi, semenjak sudah mengenalmu, dia jadi lebih sering tersenyum. Bahkan dia terlihat lebih hidup daripada sebelumnya. Matanya yang selalu memancarkan kekosongan terlihat bercahaya,""Kau harus berterima kasih padaku," ucap Gojo menunjukkan arogansinya.
"Memang. Terima kasih, karena telah membuat putriku menjadi seperti itu,"
"Sama-sama,"
"Jadi ... apa kau masih ingin menunggunya?"
"Kenapa? Kau mulai kehilangan harapan?"
"Tidak, sialan!"
"Aku akan tetap menunggunya sampai dia pulang,"
"Kau itu berasal dari klan besar. Jika kau tidak menikah karena menunggu putriku yang belum tentu akan pulang, pasti keluargamu akan mendesakmu untuk menikah dan punya penerus,"
"Aku punya penerus, kok! Okkotsu Yuuta adalah penerus Gojo Satoru--!!"
"Bukan itu maksudku!!"
Gojo berdiri. Senyuman terbit di wajah rupawanya.
"Aku akan terus mencarinya. Aku tidak peduli dengan pendapat orang lain yang memintaku berhenti," ucapnya.Tuan Kurage mengusap wajahnya kasar. Kemudian terkekeh pelan.
"Terserah," balasnya lalu ikut berdiri. Menatap langit yang dihiasi warna putih.°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆
Pendek? Tunggu chapter depan.
Aⓝⓓⓘⓕⓣ 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile
FanfictionKurage [Name]. Gadis pendiam yang tengah jatuh hati pada salah satu teman sekelasnya semenjak SMP. Dia bahkan rela masuk ke SMA yang sama dengan pria yang disukainya. Dan di saat dirinya telah siap menyatakan perasaannya pada Geto Suguru ... Dia mal...