【Your Smile】
.
.
.
.
~ Recovery ~
| Pemulihan, kesembuhan |
.
.
💞 Love An 💕
.
.
°.☆____°.☆"Bosan~!"
Gojo rebahan diatas sofa kamar (Name). Tidak ada yang bisa dia lakukan selain menunggu (Name) sadar. Sudah sehari terlewat setelah ia menghancurkan bangunan tua yang ada di dalam hutan dengan orang-orang Fujiwara.
"Oi, Satoru?"
Geto datang. Bersandar pada bingkai pintu. Salah satu tangannya menggenggam beberapa lembar kertas.
"Apaan?"
Gojo bangkit dari rebahannya. Melangkah mendekati Geto lalu berjalan melewatinya, keluar dari kamar (Name). Geto mengikuti dari belakangnya.
"Apa yang ingin kau jelaskan?"
Gojo kembali rebahan di sofa yang berada di depan kamar (Name). Geto duduk di depannya, menyebar kertas diatas meja yang sebelumnya dia bawa.
"Tentang malam kita menyerang bangunan tua itu. Orang-orang Fujiwara yang terkena teknikmu tidak ada yang mati. Hanya luka berat dan sekarat, terutama Yukie dan Yume. Mereka semua dirawat di rumah sakit, tapi beberapa hari kemudian, mereka ditemukan mati masing-masing di kamar rawat inap mereka."
"Oh?"
"Pelaku pembunuhannya adalah Kurage Ryuu, Ayah (Name). Berita yang disiarkan hanya pembantaian massal di rumah sakit, selebihnya terutama pelaku pembunuhan massal dirahasiakan pihak militer yang bertugas membantai orang-orang Fujiwara,"
"Tunggu! Yume itu siapa?"
Geto menghela nafas.
"Pria yang bersama Yukie waktu itu, dia pria yang hampir melecehkan (Name) atas perintah Yukie,""Eehh,"
"Sebenarnya mereka adalah saudara sepupu. Yume terobsesi dengan Yukie hingga mau diperbudak olehnya,"
"Menyedihkan. Lalu paman Kurage bagaimana?"
"Tidak ada yang menyalahkannya. Alasannya karena semua orang-orang militer menginginkan Fujiwara mati. Lagipula itu perintah atasan Kurage-san hingga Kurage-san aman dari hukum."
"Lalu sisa orang-orang Fujiwara?"
"Mereka berhasil kabur dari Tokyo bersama Fujiwara Ken, Ayah Yukie. Atau mungkin mereka sudah tidak ada lagi di Jepang. Pihak militer kehilangan jejak mereka."
"Begitu. Yang jelas masalah selesai,"
Geto memasang senyum.
"Kau benar."Gojo bangkit dari rebahan. Duduk bersandar pada sofa.
"Tapi ... kau mendapat informasi ini dari mana?""Kurage-san memberikanku semua informasi yang perlu kujelaskan padamu,"
"Dia bisa menjelaskannya secara langsung padaku 'kan?"
"Kurage-san ingin kau mengetahui berita ini secepatnya. Dia tidak bisa menyampaikannya padamu secara langsung saat dia masih sangat sibuk, katanya ada salah satu wartawan yang mengetahui berita yang dirahasiakan dan hendak menyampaikanya ke publik.
"Dia bilang padaku akan sibuk selama beberapa waktu hingga tidak bisa pulang kerumah ini. Dia ingin kau menjaga (Name) selama dia tidak ada," jelas Geto panjang.
"Tanpa diberitahu olehnya pun aku akan tetap menjaga (Name)."
"Dan satu hal lagi."
"Ada lagi?"
Geto mengangguk.
"Alasan Kurage-san menerima perintah atasannya adalah karena dia punya dendam pribadi pada Fujiwara Ken. Sembilan tahun yang lalu ... Fujiwara Ken membunuh ibu (Name),"Gojo membulatkan matanya. Terkejut dengan ucapan Geto.
"Kok aku baru dikasih tahu?!""Kau pernah menyinggung ibu (Name) di depan (Name) 'kah?"
"... tidak sih ...,"
"Ini salahmu. Jangan marah dan merengek,"
"Kenapa (Name) tidak pernah mengatakan apapun tentang itu padaku, ya?" Gojo mengerutkan kening, tangan kanannya memegang dagunya, memasang ekspresi berpikir. Dia terlalu tertutup, batinnya.
Geto mengangkat bahu. Tidak tahu. Kemudian berdiri dari sofa.
"Aku akan pulang sekarang. Sampai jumpa,""Dadah!"
Gojo melambaikan tangannya. Menatap kepergian Geto selama beberapa saat, setelah Geto hilang dari pandangannya, Gojo berdiri dari duduknya. Mengernyitkan kening, Gojo menatap pintu kamar (Name) yang terbuka sedikit.
"Dasar penguping! Keluar dari sana!"
Pintu tertutup rapat. Gojo berjalan mendekat, membuka pintu kamar (Name), melihat kedalam dan mendapati (Name) yang membungkus seluruh badannya dengan selimut.
"Apa saja yang kamu dengar, ubur-ubur nakal?"
Gojo duduk di atas ranjang. Tangan kirinya mengelus kepala (Name) yang sedikit menyembul keluar dari selimut. Gojo menyandarkan dirinya pada sandaran ranjang.
"Hei! Jawab!"
"Mulai dari ... Ayahku yang membunuh orang-orang Fujiwara-san ...," (Name) berucap lirih. Semakin menenggelamkan dirinya dalam selimut.
"Begitu ... ya?"
"Aku sudah lama tahu papaku mantan pembunuh bayaran,"
(Name) membuka selimutnya di bagian atas, bangun kemudian bersandar pada sandaran ranjang.
"Aku pernah melihatnya menghajar seseorang, mengerikan ... melihat ekspresinya yang tersenyum lebar dan tertawa saat berkelahi ... dia juga hampir membunuh orang itu ...," (Name) memeluk kedua lututnya yang ditekuk.
Dia melanjutkan.
"Karena hal itu aku pernah menghindari papaku selama setahun karena takut padanya. Selama itu aku tinggal di rumah kakek dan nenekku di Kyoto."Setelah kembali selama setahun. Papa berjanji padaku untuk tidak berkelahi lagi. Itu yang dia katakan padaku saat umur sepuluh tahun, aku mempercayai itu--maksudku ... gadis berumur sepuluh tahun yang labil diberikan janji ... tentu saja akan percaya 'kan?"
Gojo mengelus rambut hitam (Name). Membawanya kepelukan saat menangkap mata gadisnya berkaca-kaca.
"Setelah itu ... dia tidak pernah lagi berkelahi ... hanya di depanku, aku baru menyadari kalau pekerjaannya itu penuh kekerasan ... pasti sulit baginya untuk tidak main tangan dalam bekerja, semenjak itu ... aku tidak lagi mempermasalahkan dia yang berkelahi ... walau aku masih kadang ketakutan padanya,"
Gojo hanya diam. Mengeratkan pelukannya pada (Name). Dia tidak merespon--selain memeluk--sebagai balasan cerita (Name), lagipula dia bukan orang bijak yang baik dalam memilih kalimat untuk memberikan nasihat pada orang lain. Gojo memberikan nasihat? Jangan bercanda, orang lain malah yang memberikannya nasihat sampai telinganya sakit mendengar.
(Name) membalas pelukan Gojo. Menenggelamkan wajahnya di dada bidang Gojo. (Name) dapat mendengar detak jantung Gojo yang berdetak kencang seirama dengan miliknya sendiri sekarang.
"Ubur-ubur ... aku mau nanya!"
"Hm?"
"Kamu ... sudah melupakan perasaanmu pada Suguru?"
(Name) tidak menjawab beberapa saat. Hanya mengeratkan pelukannya pada Gojo.
"Aku sudah lama melupakannya," jawab (Name) kemudian.
Gojo mengembangkan senyum.
"Souka,"°.☆ ___ 🍁🌿🍃___°.☆
Maaf baru muncul, guys.
Aku sibuk marathon baca manga Tokyo Revengers, hehe.Dan tanganku gatal pengen buat ff Sano Manjiro 😭😭😭
『A』『n』『d』『i』『f』『t』
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Smile
FanfictionKurage [Name]. Gadis pendiam yang tengah jatuh hati pada salah satu teman sekelasnya semenjak SMP. Dia bahkan rela masuk ke SMA yang sama dengan pria yang disukainya. Dan di saat dirinya telah siap menyatakan perasaannya pada Geto Suguru ... Dia mal...