G. Montague; not me

2.5K 175 14
                                    

Graham Montague x [Your Name]
1686 Words
Slytherin
5th Year
Friendship & Friendzone

(Cerita ini mungkin membosankan, jadi saya mengharapkan kritik dan saran dari kalian)
.
.
.
.
.


Tim Quidditch Slytherin dan Gryffindor bangkit, memanggul sapu mereka dan berbaris keluar dari ruang ganti ke lapangan yang disinari matahari yang menyilaukan. Raungan suara nyanyian, sorakan, dan bunyi peluit menyambut mereka.

Tim Slytherin berdiri dengan angkuh bersama Kapten yang baru, Graham Montague, bentuk badannya tinggi tegap dengan lengan yang berotot. Di belakangnya mengintai Crabbe dan Goyle, yang berbadan besar, berkedip-kedip dengan bodoh di bawah sinar matahari, sambil mengayunkan tongkat-tongkat pemukul Beater baru mereka. Malfoy berdiri di satu sisi, sinar matahari berkilauan pada rambutnya yang pirang.

"Para Kapten, silahkan berjabat tangan!" perintah wasit, Madam Hooch, Angelina Johnson dan Graham Montague saling meraih satu sama lain.

'"Naiki sapu kalian ...'" Madam Hooch menempatkan peluitnya ke mulut dan meniupnya.

Bola-bola dilepaskan dan keempat belas pemain meluncur ke atas. Harry meluncur lebih tinggi, mengelakkan sebuah Bludger, dan mencari golden snitch, persis seperti yang dilakukan Malfoy.

Komentar Lee Jordan bergaung ke seluruh stadium bahkan [your name] yang duduk di tribun paling belakang bisa mendengar suara keras itu melalui angin yang berhembus di telinganya dan hiruk-pikuk kerumunan, semuanya berteriak dan mengejek dan bernyanyi.

Weasley adalah Raja kami, Weasley adalah Raja kami, Dia selalu membiarkan Quaffle masuk, Weasley adalah Raja kami...

Itu adalah lagu yang dinyanyikan anak-anak Slytherin, semakin keras saat Ronald Weasley gagal menghalau Quaffle, dan tim Slytherin mencetak gol. Beberapa gol tak membawa Slytherin pada kemenangan, Harry Potter berhasil menangkap Snitch dan Gryffindor menang. Tak ada Slytherin yang senang dengan hal itu.

.
.
.

Montague menghempaskan tubuhnya ke sofa, duduk di samping [your name] yang sedang membaca buku mengenai satwa gaib.

"Bagaimana rasanya berjabat tangan dengan Angelina Johnson?" [Your name] berbisik pelan pada Montague, membuat laki-laki itu terkekeh sambil menggaruk kepalanya.

"Tidak lebih baik daripada kemenangan tim Slytherin," jawab Montague.

[Your name] menggelengkan kepalanya. "Apakah sesulit itu untuk menyapanya? Aku kira dia anak yang cukup ramah, kami pernah mengobrol saat kelas ramuan."

Montague mengubah posisinya, duduk menyamping dengan kepala menghadap pada [your name], menatapnya cukup lama hingga gadis itu mengerutkan kening, "Ada apa?" tanyanya.

"Aku tidak lagi menyukai Johnson. Aku menyukai perempuan lain sekarang," kata Montague, serius.

[Your name] menutup bukunya. "Benarkah? Apa kali ini kau sudah bicara dengannya?"

"Ya, aku bicara dengannya setiap hari. Kami membicarakan banyak hal, walaupun dia sebenarnya gadis yang kaku."

"Well, siapa perempuan malang yang mendapatkan perhatian Graham Montague?" [Your name] menaik-turunkan alisnya sambil menyeringai.

Montague terkekeh, ia tidak langsung menjawab melainkan meluruskan kakinya dan berbaring dengan kepala di atas paha [your name].

"Kau akan mengetahuinya nanti," ia memejamkan matanya, menarik tangan [your name] agar mengusap rambutnya. "Aku perlu istirahat sebentar sebelum makan malam. Pertandingan tadi sangat melelahkan. Bangunkan aku jika kakimu keram."

Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang