R. Davies; jealous

2.2K 162 7
                                    

Roger Davies x YN
Ravenclaw x Ravenclaw
Goblet of Fire era

Para murid berjalan memasuki aula besar lebih awal saat makan malam, karena ada sebuah pengumuman penting yang akan disampaikan oleh Dumbledore. Banyak dari mereka berpikir bahwa yang akan disampaikan bukan kabar baik.

"Menurut kalian, apa yang akan disampaikan Dumbledore kali ini?" Terry menoleh ke belakang -pada Y/N dan Roger- tanpa berhenti berjalan. Dua murid Ravenclaw itu mengedikkan bahu.

Y/N duduk di antara Luna dan Roger, menyaksikan sekelompok murid perempuan dari Beauxbatons masuk ke dalam aula dengan anggun. YN menyenggol bahu Roger yang menatap gadis-gadis itu tanpa berkedip.

"Don't be Jealous, Y/N," Roger menyeringai lebar.

Berikutnya, Dumbledore menyambut sekelompok murid laki-laki yang masuk melewati pintu dengan gagah. Roger menggenggam tangan Y/N yang berada di bawah meja. "Seseorang menarik perhatianmu, huh?" ia berbisik di samping telinga Y/N.

"Aku akan menjawab sejujur-jujurnya, they are gorgeous." Y/N menoleh dan menatap Roger. "Tapi kau satu-satunya yang menarik hatiku."

Roger tertawa kecil, menggelengkan kepalanya. "Aku menyerah. Aku tak bisa mengalahkanmu dalam hal merayu."

Ruangan semakin riuh tat kala Viktor Krum memasuki ruangan bersama Igor Karkaroff, Kepala Sekolah Durmstrang di barisan terakhir. Viktor Krum adalah salah satu seeker Quidditch terbaik. Y/N menyimpan sebuah poster Krum di kamarnya. Matanya berbinar, mengikuti pergerakan Krum hingga ia merasakan genggaman tangan Roger menguat. "Davies, jika Krum mendekatiku aku akan menerimanya dengan senang hati."

Roger memutar bola matanya malas. Ia berpikir, Y/N hanya bergurau dan memancingnya untuk cemburu. Lagipula mereka telah berkencan hampir delapan bulan lamanya.

----

Y/N berjalan melewati koridor setelah kembali dari kelas Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Pikirannya melayang pada Yule Ball selagi ia menyusuri koridor. Roger masih belum memintanya untuk pergi ke Yule Ball bersama, padahal pesta itu akan berlangsung tiga hari lagi. Mungkin Roger berpikir ia tak perlu mengajak Y/N, karena sudah jelas mereka adalah sepasang kekasih dan pastinya secara otomatis akan pergi bersama.

"Y/L/N!" seseorang memanggil, Y/N menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya. Seseorang yang tak terduga datang menghampirinya dengan sebuah senyum tipis.

"K-Krum? Did you need anything?" Y/N bertanya dengan ragu-ragu. Ia tak pernah menyapa atau bicara pada murid Durmstrang sejak mereka tiba di Hogwarts. Tapi apa yang ada di hadapannya sekarang, membuat Y/N cukup terkejut.

Krum melemparkan sebuah senyuman dan mengangguk. "Are you going with anyone to the Yule Ball?"

He's gonna ask me to go to the ball with him!!

Y/N membasahi bibirnya dan pikirannya mulai berkecamuk. "I ... I dont know."

Jika Krum benar-benar mengajaknya ke Yule Ball, ia tak punya alasan untuk menolak. Pergi ke Pesta dengan idola, ini adalah kesempatan yang hanya datang sekali seumur hidup. Y/N sudah membuka mulutnya berniat untuk bicara pada Krum, tapi sebuah tangan melingkar di pinggangnya bersama dengan sebuah kecupan kilat yang mendarat di pipi kanannya.

"Hi, love! Aku mencarimu sejak tadi." Roger lalu melihat Krum. "Oh, hi, Krum! Aku tidak melihatmu di situ," ucapnya penuh kebohongan. Roger tahu Krum di sana, itu alasan ia bersikap seperti ini.

"Hi, mate! Aku ingin mengajak Y/L/N ke Yule Ball," ucap Krum terus terang.

Y/N merasakan sulitnya menelan saliva, ia berdehem dan berusaha melepaskan tangan Roger dari pinggangnya tapi Roger justru membuat jarak mereka semakin rapat dan merangkulnya dengan posesif.

"You can't do that, bro. She's my girlfriend!" kata Roger, nada bicaranya tenang tapi penuh penekanan. Ia bicara sambil tersenyum untuk menunjukkan bahwa dirinya percaya diri Y/N akan menolak Krum.

 "Who are you to make the decision for her?"

"I'm her boyfriend."

"Itu tidak menjadikanmu memiliki hak memilih sesuatu untuknya. Y/LN bisa memilihnya sendiri."

 Y/N menyela sebelum Roger menjawab. "I'm sorry, Krum. I can't go to the ball with you. Honestly, that would be nice,  because I'm your big-- emmpphh." Y/N berhenti bicara karena Roger membungkamnya dengan tangan.

"See?" ucap Roger. Ia memberi isyarat dengan matanya agar Krum pergi dari sana.

"Mengapa kau melakukan itu?" Y/N bicara setelah Roger menjauhkan tangannya. Krum juga telah pergi dari hadapan mereka.

"Melakukan apa?"

"Kau bersikap tidak sopan pada Krum. Aku bisa meno-"

"Oh, jadi kau mau pergi bersamanya?" Roger tertawa kaku, "Jelas sekali. Kau adalah penggemar beratnya. Aku telah menghancurkan sebuah kesempatan besar ya-"

"Listen!" seru Y/N, menyela Roger yang kini wajahnya tampak penuh kekecewaan.
"Aku tidak berniat menerimanya, bahkan ketika belum ada seorangpun yang mengajakku. Tentu akan menyenangkan bila aku bisa pergi bersama idolaku. But it's not like what you think, Roger. I like him, yes I do. But, like and love is different. No need to be jealous, Mr Davies."

Y/N mendekat pada Roger, kemudian memeluknya dengan nyaman. "I'm in love with you."

"Aku tak mengerti, mengapa aku tak bisa mengabaikanmu atau marah padamu meskipun hanya lima menit." Roger mengusap kepala kekasihnya itu dengan lembut.

Y/N tertawa pelan dalam dekapan Roger. Ia senang dengan bagaimana Roger selalu luluh padanya.

"Kau tak berniat mengajakku ke Yule Ball? Sebelum seseorang kembali datang padaku dan memintaku menjadi pasangannya," Y/N bertanya. Ia mendongakkan kepalanya menatap Roger tanpa melepaskan pelukannya.

"Alright! My lovely Y/N, would you like to go to the ball with me?"

Tanpa berpikir panjang, Y/N menganggukkan kepalanya. "I'd love to."

End

Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang