Cedric Diggory x Mia (OC)
Sad, Complicated
680++ word's
Dipublikasikan : 20 Oktober 2021-----
Mia duduk di kursi kosong di halaman yang sepi. Ia menatap sekitar untuk melihat apakah ada orang lain yang hadir di sana, namun tak seorangpun tampak di penglihatannya. Perempuan itu mengambil nafas dalam-dalam dan menutup matanya rapat-rapat, kepalanya mendongak menghadap ke langit.
Ada setitik rasa damai menghampiri hatinya setelah sekian lama. Ia tak pernah bisa melupakan kejadian itu, tak pernah meskipun hanya satu detik. Ia menghindar dan mengabaikan Harry sejak hari yang paling gelap itu. Tak ingin mendengar kisah paling buruk dari apa yang telah Harry lihat pada saat terakhir Cedric masih mampu membuka matanya dan bernafas.
Setiap waktu, mata abu-abu terang milik Cedric menghantui Mia dalam langkah dan tidurnya. Mia mengagumi sepasang mata itu, yang selalu menatapnya penuh cinta dan menghangatkan hatinya yang dingin dan kosong. Senyumannya yang menawan juga tak pernah gagal membuat bibir Mia ikut melengkung. Tapi kini, semua itu tak lagi ada.
Saat mendapati Cedric hadir dalam mimpinya, itu tak lagi jadi hal yang menyenangkan bagi Mia. Itu adalah mimpi buruk. Kini Cedric bukan orang yang menenangkannya setelah Mia bermimpi buruk, melainkan Cedric yang jadi sumber mimpi buruknya setiap malam. Membuat Mia terbangun dengan keringat dingin dan air mata yang tak terkendali.
Mia merasakan kehadiran seseorang di hadapannya, ia membuka mata dan menegakkan punggungnya dengan terburu-buru saat matanya bertemu dengan sepasang mata abu-abu yang familiar. Laki-laki di depannya itu tersenyum lebar pada Mia hingga matanya menyipit.
"Ced-ric?" ucap Mia lirih, ia tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Apa yang kau lakukan malam-malam begini, di sini sendirian?" Cedric mengulurkan tangannya pada Mia, "ayo kembali ke dalam!" ajaknya.
Mia menatap uluran tangan itu penuh keraguan. Ia takut itu hanya imajinasinya, Cedric tidak benar-benar ada di depannya. Mia menangis, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, ia berpikir bahwa dirinya telah menjadi gila karena kehilangan Cedric.
Tangisnya semakin pecah ketika ia merasakan sebuah tangan melingkar di bahunya. Sentuhan Cedric terasa sangat nyata.
"Mia?"
Panggilan itu juga terdengar sangat nyata. Mia sedang dipermainkan oleh pikirannya sendiri. Ia memeluk 'Cedric imajinasi' dan menangis tersedu-sedu. "Aku ... tidak ingin ... kehilanganmu. Kau pergi terlalu cepat. Ini terasa sangat ... nyata, biarkan aku memelukmu ... lebih lama lagi."
"Aku di sini, sayang. Kau tak perlu khawatir. Aku akan selalu di sini,"kata Cedric, ia mengecup puncak kepala Mia. Membuat perempuan itu semakin merasa dirinya gila.
Keesokan paginya, Mia terbangun di sebuah ruangan yang sangat asing. Hal terakhir yang diingatnya adalah Cedric.
Nafasnya menjadi berat, ia ingat sesuatu. Tempatnya sekarang adalah di St. Mungo. Dia pernah menjenguk kerabatnya dulu, dan tempat ini persis seperti yang ada dalam ingatannya.
Cedric.
Ia mendapati Cedric terlelap dengan posisi duduk di kursi. Mata Mia kembali berkaca-kaca, ketakutan dan kesedihan merasuk ke dalam pikirannya. Mungkin alasannya berada di rumah sakit adalah karena seseorang menemukannya berhalusinasi di halaman malam itu.
Mia tak melepaskan pandangannya dari Cedric imajinasinya. "Cedric?" Mia mencoba memanggilnya, berharap kali ini yang dilihatnya adalah Cedric yang nyata.
Laki-laki itu mengusap matanya, mendekat pada Mia. "Kau baik-baik saja?" ia bertanya. Alisnya bertaut saat tangan Mia bergerak menyentuh wajahnya.
"Aku mungkin telah menjadi gila dan tak akan bisa keluar dari sini," tutur Mia.
"Apa maksudmu? Kau akan segera pulih dan kita akan segera kembali ke rumah."
"Aku benci diriku sendiri, bagaimana bisa aku berpikir kau mengajakku pulang ke rumah?" ucap Mia sedih.
"Aku memang melakukannya, sayang. Kita memang akan kembali ke rumah setelah kau merasa lebih baik." Cedric mengecup kening Mia. Ia tak tega melihat perempuan yang dicintainya tak bisa membedakan halusinasi dan kenyataan. Sudah tiga bulan kondisi Mia semakin memburuk dan akhirnya Cedric membawanya ke rumah sakit.
---
"Bagaimana kondisinya?" seseorang bertanya pada Cedric.
"Mereka bilang mungkin, kita harus bersabar lebih lama karena kondisinya cukup mengkhawatirkan," Cedric menjelaskan.
"Aku juga mengkhawatirkannya. Aku tak mengerti mengapa ia selalu memintaku pergi saat aku menemuinya," keluh Harry.
"Dia bahkan seperti menganggap aku sebagai hantu," ujar Cedric. "Dia tampak terluka dan ketakutan setiap kali aku melihatnya."
Cedric tak tahu apa yang membuat Mia tiba-tiba menjadi seperti ini. Dia juga bersedih karena Mia tak menganggap kehadirannya nyata. Perempuan itu telah dikelubungi rasa takut dan kehilangan.
End.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]
FanfictionAda banyak kekurangan yang belum sempat direvisi. Jadi, mohon kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Semua cerita yang ada di sini adalah tulisan saya sendiri. Beberapa diantaranya dapat ide alur dari pembaca, biasanya saya tag akun pemberi id...