30 November 2022
Theodore Nott x Slytherin ReaderPerpustakaan adalah tempat favorit YN di seluruh penjuru Hogwarts. Baginya perpustakaan adalah tempat pelipur lara yang menyenangkan. Di sana ia bisa mengobati rasa penasaran yang tiada habisnya, tak jarang membaca buku-buku di perpustakaan juga membuatnya semakin penasaran hingga tak peduli berapa banyak yang ia baca, rasa penasarannya tak pernah habisnya.
YN bukan satu-satunya Slytherin yang sering datang ke sana. Ada pula beberapa Slytherin lain yang menghabiskan sebagian waktunya di perpustkaan besar itu. Theodore Nott adalah salah satunya. Dia ada di sana hampir sesering YN, buku bukan satu-satunya yang membuatnya kembali ke tempat yang sunyi itu. Melihat YN duduk sendiri di pojokan sambil membaca sudah cukup menarik baginya.
Theo duduk di salah satu meja di dalam perpustakaan bersama lima teman Slytherinnya. Mereka tak begitu senang karena melewatkan cuaca yang cerah dan kesempatan menggelitik cumi-cumi besar di danau hitam.
"Tak ada yang menarik dari ruangan sunyi yang dipenuhi buku-buku tua," ucap Parkinson. Ia membawa sebuah buku tebal di tangannya lalu menjatuhkannya di atas meja dengan sembarang hingga menimbulkan suara yang cukup keras.
Suara itu menarik perhatian YN, ia memandang meja di seberangnya. Menatap enam teman satu asramanya dengan heran. Untuk sesaat, Theo menahan napas, ia tidak dapat mengalihkan pandangannya dari YN yang tak menyadari hal itu. Hanya sepersekian detik, tanpa protes YN kembali membaca buku di hadapannya.
"Tak ada yang memaksamu untuk datang kemari." Theo mengalihkan wajahnya yang memerah pada Pansy. Pansy memutar bola mata tak peduli.
"Apa kau benar-benar datang untuk buku-buku itu? Apa ada yang menarik perhatianmu selain buku untuk datang ke sini?" Zabini bertanya penasaran.
"Tempat ini membuatku merasa tertekan. Kurasa tak ada yang benar-benar menyukainya selain Si Mudblood," Crabbe menambahkan.
Kelimanya menantikan jawaban Theo. Ia memutar otaknya, berniat untuk mengarang jawaban yang akan mengalihkan perhatian teman-temannya. Tetapi, alih-alih berpikir, tatapannya justru melayang kembali ke tempat YN. Gadis itu sedang berdiri di depan rak penuh buku sedang memilih buku berikutnya untuk dibaca.
Sebenarnya Theo menyukai segala hal yang YN lakukan. Bahkan saat gadis manis itu mengomel padanya karena mengacau pada tugas berpasangan di kelas ramuan. Sekarang kelas itu jadi favoritnya karena mengingatkannya pada YN yang lucu saat mengomel. Theo tak sadar bibirnya merekah membentuk senyuman, ditambah wajahnya yang memerah. Cukup membuat teman-temannya keheranan.
"Theodore!" Blaise melambaikan tangan di depan wajah Theo. "Apa yang kau lihat?"
"Pertanyaanmu salah, kau harusnya bertanya siapa bukan apa, Blaise," Pansy memperjelas setelah ia tahu ke mana mata Theo memandang.
Lima pasang mata menatap YN dengan terang-terangan. YN sekali lagi menoleh ke arah meja itu, matanya berkedip-kedip, ia melihat ke kiri dan kanan, hanya memastikan apa benar orang-orang itu memperhatikannya. Aneh sekali, pikir YN. Ia tak banyak berinteraksi dengan Malfoy dan pasukannya. Instingnya mengatakan dia harus segera pergi, tatapan mereka tak begitu bersahabat. YN akhirnya meninggalkan perpustakaan dengan sebuah buku Herbologi.
"Siapa dia?" Draco bertanya setelah YN menghilang dari pandangan mereka.
"Siapa?" Theo balik bertanya, walau tahu kepura-puraannya tak berguna lagi.
"Perempuan yang kau tatap dengan raut wajah seperti baru saja meneguk Amortentia," balas Draco.
"Aku tak tahu apa yang kau bicarakan," elak Theo. Ia lalu melenggang meninggalkan teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]
FanficAda banyak kekurangan yang belum sempat direvisi. Jadi, mohon kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Semua cerita yang ada di sini adalah tulisan saya sendiri. Beberapa diantaranya dapat ide alur dari pembaca, biasanya saya tag akun pemberi id...