Sore yang teduh dan nyaman untuk sekadar menghabiskan waktu di pinggir danau hitam dan menikmati langit yang bersih tanpa awan. Tak heran jika segerombolan murid duduk di pinggir danau berbincang dan bercanda dengan teman-temannya.
"Hi, James!" Grace menyapa ketika ia tiba di dekat James Potter. Pemuda berkacamata itu sedang duduk sendirian di bawah pohon besar tak jauh dari ketiga sahabatnya.
James tak langsung membalas sapaan Grace. Ia masih memikirkan kejadian di koridor tempo hari. Apakah Grace serius atau hanya bergurau?
"Hello, Gracia!" ucap James kemudian.
James menatap Grace, sementara gadis itu tersenyum tipis memperhatikan Sirius, Remus, dan Peter yang sibuk berdebat tentang Cumi yang berjemur.
"Kurasa mereka harusnya mendebat sesuatu yang lebih penting daripada Cumi," ujar Grace.
James berdehem. "Hmm ... ya."
Grace menengok padanya dengan alis bertaut. "Kau diam sekali hari ini. Ada apa? Apa ada masalah?" tanya Grace.
James menggaruk tengkuk, mengisyaratkan bahwa ia merasa gugup. "Tentang apa yang ... kau katakan saat di koridor...," James berhenti, memastikan Grace tidak terganggu dengan topik ini.
"That I have a crush on you?" Grace memastikan dan James mengangguk cepat. "Why? You don't want me to?"
"Bukan!" sergah James, "Maksudku ... apa ... apa itu benar? Atau ... kau hanya bercanda?"
"I really mean it, Potter," jawab Grace. Ia segera menambahkan sebelum James menjawab, "tak perlu dipikirkan. Aku hanya ... ah, anggap saja kau tak pernah mendengarnya."
"Kenapa?"
"Karena itu mungkin mengganggu pikiranmu," kata Grace. "Sungguh, James, aku tak akan menuntut balasan perasaan atau semacamnya. Huft, harusnya aku tidak mengatakan itu saat di koridor. Hi, James? Hahaha konyol sekali." Grace menertawakan dirinya sendiri.
Keduanya sama-sama diam cukup lama. Membiarkan suara alam dan suara anak-anak lain yang ada di sana mengisi keheningan yang tak disengaja.
"Grace?" panggil James setelah hampir sepuluh menit mereka diam.
"Hm?"
"My crush in here. Should I say hi to her like you say hi to me?"
Grace tak perlu mengedarkan pandangan terlalu jauh. Satu gerakan menoleh ke kanan, dan ia mendapati Lily Evans bersama Severus Snape menuju ke pinggiran Danau beberapa meter dari tempatnya duduk.
"Ya, tentu saja," ucap Grace, "tapi jangan sampai kau menyapa Snape dengan mantra macam-macam. Evans takkan suka itu."
"Apa? Evans? Snivellus?" tanya James bingung.
Grace mengangguk. "Mereka di sana." Ia menunjuk Lily dan Snape dengan dagunya. "Semua orang tau kau menyukai Evans."
"Apa kau juga tahu?"
Grace mengedikkan bahu. "Kurasa memang begitu. Kau selalu mencari cara untuk menjahilinya, itu karena kau ingin mendekatinya. Apa aku salah?"
James membetulkan posisi kacamatanya kemudian berkata, "Salah besar!" lalu ia melanjutkan, "Gracia, aku memang menyukai Lily. Dia cantik dan baik hati. Tapi bukan seperti yang kau atau mereka pikirkan."
"Kau aneh, James. Tadi kau mengatakan bahwa seseorang yang kau sukai ada di sini, dan itu bertepatan dengan kedatangan Evans."
"Aku tak tahu dia datang," sela James.
"Lalu?"
"I want to say hi to you, Gracia. I have a crush on you. I like you. I love you."
Grace terdiam membisu. Cuaca yang sangat baik dan pernyataan cinta dari James terasa seperti mimpi indah yang membuatnya enggan untuk terbangun.
"Oh, Merlin! Kuharap aku bisa tidur lebih lama," ucap Grace.
"It's not a dream, Gracia," kata James sembari terkekeh pelan.
"Kuharap juga begitu, James," tutur Grace.
James mengangkat tangannya menyentuh kedua pipi Grace. Tanpa ragu ia mencubit dua pipi chubby milik Grace hingga gadis itu mengaduh.
"Ouch ... sakit, James. Apa yang kau lakukan?" pekik Grace.
James menjauhkan tangannya setelah pipi Grace memerah karenanya. "Agar kau sadar bahwa ini bukan mimpi," ujarnya.
End
24 Feb 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]
FanfictionAda banyak kekurangan yang belum sempat direvisi. Jadi, mohon kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Semua cerita yang ada di sini adalah tulisan saya sendiri. Beberapa diantaranya dapat ide alur dari pembaca, biasanya saya tag akun pemberi id...