R. Black; Suddenly

2.2K 211 22
                                    

Mau minta saran dulu nih sebelum mulai ceritanya. Kalian lebih suka baca cerita pake [Your Name/YN] atau nama lain yang dikarang author?

Pertanyaan kedua: Kalian pernah gak sih suka sama orang gara-gara suka diledekin temen?

----

YN Green x Regulus Black

Ravenclaw x Slytherin

YN'S POV

Aku terbangun dari tidur yang lelap, satu hal yang pertama kali aku sadari adalah asrama yang kosong dan cahaya matahari sudah yang masuk melalui celah jendela sangat menyilaukan mata. Oh tidak, aku terlambat menghadiri kelas ramuan. Aku harus segera bergegas.

Suara kaki berlari menggema di koridor, aku terburu-buru menuju ke salah satu ruangan di bawah tanah. Cukup jauh dari asrama dan itu menguras energiku.

Aku mengetuk pintu begitu sampai di depan kelas, nafasku masih terengah-engah, rasanya sulit untuk bicara. "Maaf saya telat, Profesor," aku bicara pada Profesor Slughorn yang sedang berdiri di depan kelas.

"Jangan khawatir, Ms Green," Slughorn menggelengkan kepalanya dan tersenyum ramah. "Masuk dan duduklah!"

Aku berjalan memasuki kelas, mengedarkan pandangan untuk mencari tempat duduk yang masih kosong. Ada dua kursi yang tersisa dan keduanya berada di antara anak-anak Slytherin. Bukan posisi yang bagus namun tak ada pilihan lain.

Aku duduk di samping anak laki-laki berambut hitam legam dengan mata abu-abu yang dingin. Dia tampan. Aku meliriknya dari sudut mataku, dia adalah Regulus Black. Kami tidak pernah berkenalan tapi Slughorn selalu mengabsen dengan memanggil nama setiap murid, jadi aku bisa tahu nama-nama anak Slytherin di kelas ini.

"Seperti yang sudah aku jelaskan," Slughorn melanjutkan, "Ramuan Penajam Kecerdasan, tidak membuat seseorang tiba-tiba menjadi jenius setelah meminumnya. Ramuan ini hanya membuat peminumnya mampu berpikir lebih jernih, sehingga dapat menyerap segala informasi yang diterimanya dengan lebih baik dan cepat." Aku menatap lurus ke depan, fokus pada sebuah botol yang ditunjukkan Slughorn.

"Ramuan ini salah satu ramuan yang cukup sulit. Perhatikan daftar bahan yang kalian perlukan di buku halaman 156," perintahnya.

Aku mengeluarkan buku dan tintaku tapi baru kusadari bahwa aku tidak membawa pena dalam tasku. Ini adalah konsekuensi dari terlalu terburu-buru, aku jadi ceroboh. Aku mengetuk jari di atas meja, membuat Black menoleh, menegur melalui tatapan matanya.

"Bisakah kau berhenti? Kau mengganggu konsentrasiku," katanya.

"Sorry."

Aku lihat ia tidak mengeluarkan bukunya, mungkin dia lupa. Aku menggeser buku ramuanku ke tengah, antara aku dan dia. Dia menoleh dan menatapku heran tapi akhirnya berkata, "thanks."

Slughorn menginstruksikan untuk memulai praktik pembuatan Ramuan Penajam Kecerdasan berpasangan dengan teman sebangku. Aku punya firasat buruk untuk praktik ini.

Regulus tak banyak bicara, ia fokus menuangkan bahan ke dalam kuali sementara aku hanya mengaduknya setelah bahan-bahan itu dimasukkan. "Jangan mengaduknya terlalu cepat," Regulus menegur. Aku memperlambat tempo adukannya dan Regulus kembali memprotes, "kau terlalu lambat."

"Sorry, Mr Black. I'm not good at it." Aku berusaha mengaduknya dengan tempo yang stabil. Tiba-tiba cairan dalam kuali itu menggelembung dan meletup-letup membuatku agak panik.

Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang