Note:
YN : Your Name
YLN : Your Last Name-----------
"My amortentia smells like you," Tom mengatakannya sekali lagi. Memastikan bahwa aku tidak salah dengar.
Itu tidak mungkin. Tom tidak bisa mencintai, ayahnya berada di bawah pengaruh ramuan cinta. Tom bicara omong kosong, mungkin hanya mencoba untuk mempermainkanku.
"Oh, mengejutkan sekali. Kau tidak bisa mencintai siapapun. Jangan mencoba untuk membodohiku, Tom!"
Tom tidak merespon, raut wajahnya berubah lagi, sepertinya ia tersinggung. Apa aku membuatnya marah? Sepertinya ini adalah waktunya untuk pergi. Aku tak mau membuat hubungan kami menjadi lebih buruk lagi. "Aku akan membuat ramuanku sendiri. Kau bisa menyelesaikan dengan lebih baik tanpa aku."
Aku sudah berada di dekat pintu saat Tom kembali bersuara. "Aku tidak sedang berusaha membodohimu. Aku mencium aroma amortentia yang persis seperti wangimu?" ucapnya dingin. Tom adalah ahlinya, membuat suasana menjadi canggung.
"Mungkin ada yang salah dengan hidungmu atau dengan ramuan itu. Bagaimana bisa kau jatuh cinta padaku?" Aku akui bahwa kali aku terlalu mendramatisir suasana.
Aku sudah membuka pintu, satu kakiku sudah berada di luar, tapi Tom menarik tanganku kemudian menutup kembali pintu itu dan menahannya. Dia membuatku bingung setengah mati. Sekarang aku berdiri di antara Tom dan pintu, tangannya masih tertahan di gagang pintu.
"Aku tidak suka seseorang mengabaikanku!" ia menggerutu.
"Apa? Akulah yang diabaikan sejak awal. Bahkan kau tak pernah lagi bicara padaku."
"Aku punya alasan," ia mengelak.
"Aku juga punya alasan untuk pergi dari sini! Jadi tolong menyingkir dan biarkan aku keluar!" aku tak mau mengalah.
"YN? Kau di dalam?" seseorang mengetuk pintu dan memanggilku. "Kau baik-baik saja?"
Aku hampir saja terjengkang ke belakang karena pintu tiba-tiba terbuka. Tapi seseorang menahan punggungku di belakang. "Kau baik-baik saja?" ia bertanya lagi.
"Ya. Thanks, Malfoy."
Abraxas melihat Tom dengan ekspresi sedikit terkejut tapi ia buru-buru menormalkan kembali raut wajahnya. "Oh! Hai, Riddle!" Tom mengangguk singkat kemudian mrlrnggsng pergi kembali mendekati kualinya.
---
"Apa ada sesuatu yang terjadi antara kau dan Riddle?" Abraxas bertanya saat kami berjalan menuju ruang rekreasi.
"Tidak, kami sedang mengerjakan tugas ramuan. Tapi ... kau tahu sendiri bagaimana hubunganku dan Tom. Praktiknya tidak berjalan dengan damai."
"Mungkin lain kali kau harus duduk di sampingku," kata Abraxas dengan bibir menyeringai.
Aku akui dia tampan, rambutnya yang pirang dan mata abu-abu terang serta kulit putih pucat, dia tampak menawan. Tapi karismanya tidak begitu kuat bila dibandingkan dengan Tom. Mengapa aku membandingkannya dengan Tom? Lupakan.
...
Aku bergerak-gerak tak nyaman ke kiri dan ke kanan di atas ranjangku karena tak bisa tidur. Kulihat teman-temanku sudah tertidur lelap. Lagipula ini sudah jam tiga pagi, mungkin semuanya sudah tidur. Kuputuskan untuk keluar sebentar, mungkin udara segar bisa menjernihkan pikiranku.
Tadinya aku hanya berniat turun ke ruang rekreasi, tapi pintu keluar itu seolah memanggilku untuk berkeliling kastil.
"Lumos!" Cahaya terang keluar dari ujung tongkatku, menerangi jalan yang aku lewati. Beberapa sosok dalam lukisan memprotes dan memintaku memadamkan cahaya itu. Aku mengalah, jika mereka terus berisik seseorang mungkin akan menangkapku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hogwarts Boys x OC/reader [Kumpulan Oneshot]
FanfictionAda banyak kekurangan yang belum sempat direvisi. Jadi, mohon kritik dan saran untuk perbaikan kedepannya. Semua cerita yang ada di sini adalah tulisan saya sendiri. Beberapa diantaranya dapat ide alur dari pembaca, biasanya saya tag akun pemberi id...