Sekarang Nando dan Filia sedang duduk di balkon rumah Nando. Dengan Filia yang memangku seekor kucing Persia berwarna putih.
“meow, meow, meow,” kata Filia menirukan suara Mochi nama kucing Nando.Bukannya menjawab Mochi malah mencakar muka Filia yang terlalu dekat dengannya.
“Mochi,” panggil Nando sambil mengulurkan tangan.
“Aww” ringis Filia sambil memejamkan mata karena kaget.
Mochi dengan malas mendekati Nando.
Menggulung mencari kenyamanan untuk tidur kembali.“Mochi, mochi,” panggil Filia mencoba membawa kembali mochi kedekapannya.
Memang tidak ada kapoknya sudah di cakar juga.
Mochi mengeong dan diam di pangkuan Nando.“Ihh gitu, dasar cewe kegatelan maunya sama cowok aja,” kata Filia sebal dengan Mochi.
“Udah biarin aja, nanti di kacar lagi mau kamu?” kata Nando.
“Iya, iya dasar kucing gak tahu diri udah di kasih Wishkas juga,” ucap Filia tidak terima.
“Kamu lagi deket sama ketos itu?” tanya Nando.
“Enggak kok, kata siapa?” tanya Filia.
“kata orang-orang,” Jawab Nando santai.
“Sejak kapan kamu merhatiin gosip kaya gitu?” tanya Filia heran.
“Enggak tahu juga,” kata Nando.
“Malah aku tuh kesel tahu sama Kak Bara, apa-apa salah aku, kayanya gak ada yang baik gitu di mata Kak Bara.”
“Ya jangan di ladenin makanya,” kata Nando menasehati Filia.
“Ihh orang dia yang ngeselin, kamu juga malah nyalahin aku,” adu Filia kesal.
“Bukan nyalahin, kamu diem aja nanti dia juga gak bakal gitu lagi. Kalo kamu risih aku yang ngasih tahu aja,” kata Nando.
“Enggak, enggak usah nanti kita ketahuan sahabatan.” Jawab Filia.
Nando hanya bisa menghela nafas lelah.
“Ehh bulannya kok merah?” celetuk Filia heran sambil menunjuk bulan di atas sana.
“Itu namanya gerhana bulan merah atau super blood mohon, karena warnanya merah seperti darah dan lebih besar dari gerhana bulan biasa,” jelas Nando memandang takjub pada pemandangan di atas sana.
“Ouh, kok aku gak tahu ya?”
“Makanya biasain baca jangan nonton film mulu,” ujar Nando sambil menjitak pelan kepala Filia.
Filia cemberut.
“Jangan gitu dong nanti merusak keindahan gerhana bulannya,” sambung Nando lagi sambil mengusap kepada Filia.“Ihh Nando ngeselin, jahat, pokoknya ngeselin,” kata Filia sambil memukul Nando bertubi-tubi.
Nando tertawa dan mencoba menahan tangan Filia yang terus memukulinya.
Setelah menangkap tangan Filia. Nando melihat wajah Filia dari dekat, wajahnya merah, matanya yang melotot, dan hidung ya kembang-kempis, membuat Nando tertawa.
Filia mencoba menggapai rambut Nando untuk menjambaknya. Namun sebelum mendapatkan rambut Nando, Filia lebih dulu di cakar oleh Mochi yang tergencet oleh Filia.“Awsshh,” ringgis Filia.
“Dasar kucing ngeselin sama kaya yang punya,” kata Filia bersidekap dada.
“Sini mana liat tangannya,” pinta Nando.
“Gak mau!”
“Sini liat, mau nanti luka ya infeksi terus berubah jadi manusia kucing,” kata Nando menakut-nakuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
FILIA
Teen FictionBosan. Adalah sebuah kata yang merubah persahabatan mereka. Bukan, ini bukan bosan seperti yang kalian bayangkan. Hanya saja setelah lebih dari 10 tahun bersama. Mereka bahagia atas kebersamaan tersebut, setiap malam berbincang melihat bintang, ber...