Part II : 知己不知彼,一胜一负 : 50% Chance

1.9K 306 9
                                    

Bab 24 : Xiamen - The Manual

If you know yourself, but you don't know your enemy, you have 50% chance of winning.  Sunzi Art oF War

Sarah menuangkan teh tie guan yin ke gelas Benny. Mereka berdua duduk santai di ruang kerja Sarah. Sesuai janji Benny, ia pun menjalani konseling dengan Sarah. Ini sesi pertamanya.

"Benny, as Vina's partner, you're considered a secondary survivor." Sarah menatap Benny dengan hangat.

"Secondary survivor?" Benny mengernyitkan keningnya. Ini pertama kalinya ia mendengar istilah itu.

"Iya. Keluarga, pasangan dari para penyintas kekerasan seksual. Pelecehan tidak hanya membuat trauma dari yang mengalami tapi juga orang-orang di sekitarnya yang sayang dan peduli dengannya. That's why ..." tutur Sarah perlahan. "Any kind of sexual abuse ... are inhumane."

Benny mendengar suara Sarah berubah menjadi serak. Ia menatap wanita itu dalam-dalam. Sarah seperti dirinya juga secondary survivor. Sarah mengambil gelas tehnya, ia menghirup tehnya pelan-pelan.

"Hal pertama yang harus kamu tahu adalah, all your feelings are valid. Semua rasa marah, rasa luka, kesedihan yang kamu rasakan, nyata dan manusiawi." Sarah menegaskan lagi. "Ini tidak akan mudah buat kamu, karena kamu harus duduk di kursi penumpang. Vina yang harus memimpin proses kesembuhan ini. Kontrolnya ada di tangannya. Hal terbaik yang bisa kamu lakukan adalah memberi dukungan dan bukan tekanan.

Memberi dukungan dan bukan tekanan. Benny menggaris bawah kalimat di atas dalam benaknya. Benny mengangguk. Ia tidak suka duduk di kursi penumpang, tetapi ia tahu seperti penjelasan Sarah, ketika pelecehan itu terjadi, Vina kehilangan kendali. Maka satu-satunya cara untuk memutuskan lingkaran setan adalah mengembalikan kendali ke dalam tangannya. Meyakinkan Vina bahwa tubuhnya adalah miliknya dan dia punya hak untuk berkata tidak.

"Focus, Benny! Remember that."

"Okay."

Sarah tersenyum, ia memberikan sebuah buku kepada Benny dan meminta Benny membaca beberapa bagian.

Dengan suara lantang Benny membaca, "The key of working together in a sexual healing process as a team are accepting the fact and willingness to learn about sexual abuse. Be prepared if (when) your partner shows intense emotions and look for local support group and change your subconcious view about sex"

Sarah mengangguk puas, "Ada yang mau kamu tanyakan?"

Benny menggeleng. Secara teori semuanya tampak gamblang tetapi ia tahu melakukan dan mengetahui adalah dua hal berbeda. Terutama dalam hal, mengubah konsep bawah sadar tentang seks.

"Untuk Vina, kamu harus siap dengan emosinya yang akan naik turun. Mungkin akan ada saat-saat Vina tiba-tiba meledak dan tidak seperti biasanya. Jika itu terjadi, bersabarlah. Luka itu harus dibuka. Selama ini Vina memendamnya erat-erat, ketika itu dibuka pasti akan ada letupan-letupan emosi," terang Sarah.

"Got it."

"Coba kamu catat Ben point-point di bawah ini. Catat dan kamu renungkan," perintah Sarah. Benny mengangguk mengeluarkan notesnya dan mulai mencatat apa yang bisa dilakukan sebagai pasangan dari Vina.

What Partner can do :

- Ask yourself if you're doing this :

a. Menyentuh tanpa izin,

Dari ekor matanya Benny melihat Sarah tiba-tiba bangkit karena ada telepon masuk. Benny meresapi pertanyaan di depannya. Menyentuh tanpa izin? Sering sekali ia lakukan itu. Malah sebelumnya ia berpikir karena mereka sudah jadian, bahkan bertunangan ia berhak untuk menyentuh, mencium Vina kapan saja.

Love In Six Cities (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang