Bab 25 : Gulangyu - The Second Proposal

1.8K 312 12
                                    

Lirik lagu Through The Years membahana memenuhi apartemen Sarah. Vina tersenyum kecil melihat Sarah memakai remote control dan berpura-pura seolah-olah itu sebuah pelantang. Ia dan Benny sedang duduk di ruang tamu, di luar sana hujan turun, suhu sekitar tiga derajat. Wangi hot chocolate memenuhi ruangan.

"Ini lagu kesukaan Nana dan Opa Geoff," ucap Vina. Ia menyodorkan sepiring gingerbread yang baru keluar dari oven. Benny mengambil satu dan mengunyahnya.

"Setiap hari ulang tahun Nana, Opa Geoff, dan wedding anniversary mereka, Nana pasti seharian nyetel lagu ini. Sampai aku saja hafal."

"Sing with me, Vin," teriak Sarah, matanya berkilat jenaka. Ia mengacungkan remote control ke arah mulut Vina. Suara Vina dan Sarah mengalun bersama dengan Kenny Rogers. Benny hanya tersenyum sambil bertepuk tangan. Suasana bertambah meriah ketika Kevin muncul dan mengajak Sarah berdansa.

"Kata Nana, lagu itu special sekali buat mereka. Pernikahan mereka tidak mudah. Di Cedar Falls, tahun 70an interracial marriage was uncommon. Tiap Nana menyebut Opa Geoff, matanya pasti berbinar."

Vina seolah kembali ke Cedar Falls, ke dapur Nana, melihatnya mengaduk adonan gingerbread sambil menyenandungkan lagu itu. Matanya selalu menatap dengan lembut dan penuh cinta setiap lagu itu mengalun.

"Kangen sama Opa Geoff?"

"Setiap hari. Everyday. Heaven becomes more desirable, because I know he's there too, together with my Lord," kekeh Nana sambil menyalakan open.

"So you're just waiting for your death?"

"Of course not." Nana menatapnya sambil tersenyum. "I still have a duty in this world. That's why I'm still here."

"Duty?"

"To teach you that love is real", canda Nana sambil terkekeh. "That there's a love that goes beyond the highest star and reaches the lowest hell." Nana menghentikan mengaduk adonan. Ia menaruh jemarinya yang keriput di pipi Vina, harum adonan tercium dari jemari Nana.

"And one day, my dearest, I pray that you will have that love in your life."

Sekarang ia mengingat itu semua dan hatinya terasa hangat. She missed Nana badly, tapi Nana yang membawanya ke sini, ke Xiamen. Duduk di ruang tamu Sarah, melihatnya tertawa sambil menyanyi dalam pelukan Kevin. Hatinya hangat, oleh hot chocolate, gingerbread dan cinta yang dirasa.

***

24 Desember,

Trinity Church, Anhai Road, Gulangyu

Benny melihat bangunan cantik yang tersusun dari bata merah dengan tulisan 三一堂 san yi tang, Trinity, berdiri megah di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Benny melihat bangunan cantik yang tersusun dari bata merah dengan tulisan 三一堂 san yi tang, Trinity, berdiri megah di hadapannya. Sebuah pohon natal besar dan lampu-lampu natal kelap kelip menghiasi seluruh pohon.

Love In Six Cities (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang