Bab 12 : Mountain View - The Head Quater ⚠️

2.3K 340 28
                                    

Warning: this chapter contains sexual abuse content. Take your time, and even break if you needed.

Mountain View, USA
Juni 2004

"Kamu tahu, banyak kolegaku ketika malam ditanya sama istrinya, makan siang apa hari ini, trus mereka enggak berani jawab," tawa Benny melihat masakan yang terhidang di meja makan. Ia menarik kursi lalu duduk. Senyum Benny terkembang lebar. Sejak Vina pindah ke Mountain View, Benny berusaha pulang dari kantor lebih cepat. Ia tidak lagi makan malam di kantor, untuk apa makan malam di kantor kalau dia serasa punya Private Chef?

"Oya? Kenapa memangnya?" Vina meletakkan Sous Vide Barbeque Ribs, Salmon Salad, Truffle french fries, Tiramisu .

"Bayangin, istrinya baru memanaskan frozen Mac and Cheese atau pesan Pizza, lalu dia tanya, 'What's your lunch today?' Kolegaku jawab. 'Nothing special, just cream of asparagus soup, Thai Noodle with Carrot Dill, some Roasted Turkey Breast with Miso Turkey Gravy and cornbread stuffing, candied yams and some creme brulee and Cherry Pie.'" Tawa lepas meluncur dari mulut Benny. ia tampak sedang membayangkan reaksi koleganya yang mungkin mendapat tatapan setajam pisau dari istrinya.

"Yah, kantormu kan begitu. Makanannya mewah banget dan gratis. Kemaren Pad Thai ya?" sambung Vina sambil tersenyum.

"Yup. I'm so blessed. Masakanmu enggak kalah sama masakannya Charles. Untuk Chinese food, masakanmu jauhhh lebih enak dari Charles. I told him, you know. Charles, you should try my fiance's fried noodle. The best in the world." Benny memuji Vina.

Vina hanya tersipu. Sudah hampir 3 minggu ia di sini. Mountain View, salah satu kota yang masuk daerah Silicon Valley. Sekalipun Mountain View kota yang lebih besar dari Cedar Falls, tetapi tidak ada bangunan rumah yang berdempet satu sama lain, masih ada lahan kosong penuh pohon-pohon di antara perumahan. Mobil-mobil pun tidak berderet macet seperti Jakarta.

Mountain View juga kota yang lebih multi etnis. Dulu di Cedar Falls, kemana mata Vina memandang yang tampak hanya orang kulit putih. Maklum, populasi orang kulit putih di Cedar Falls 95%. Orang Asia seperti dirinya? Hanya ada segelintir. Di Mountain View, beberapa kali ia melihat kelompok orang-orang muda mixed race. Ada orang kulit hitam, kulit putih, Asia, Hispanic duduk bersama, makan dan bercengkerama bersama.

Hal lain yang menarik perhatian Vina adalah banyaknya orang-orang muda usia produktif seperti Benny dan dirinya. Banyak keluarga muda, ibu-ibu mendorong kereta bayi berjalan di pusat kota, ayah yang menggandeng tangan anak perempuannya. Menurut Benny wajar saja, karena sebagian besar penduduk Mountain View adalah para pegawai di perusahaan Start Up yang berjamur di Silicon Valley.

Kemarin Benny mengajak Vina mengunjungi kantornya. Vina tidak bisa menutupi kekagumannya. Kantor Benny luas, mereka menyebutnya sebagai Campus, entah berapa hektar luasnya. Setiap pengunjung yang datang harus mendaftar, difoto, mendapat ID khusus lengkap dengan foto dan logo perusahaan. Vina tersenyum melihat Benny mengembangkan kedua tangannya, dengan nada bangga dan mata berbinar ia berkata. "Welcome to my Office."

Kantor Benny tampak seperti Disneyland dengan dinding warna-warni, maupun aksesoris berwarna cerah di sana sini. Ada grand piano besar di Lobby. Banyak orang-orang muda berseliweran mengenakan kaos aneka warna. Banyak pula yang menggunakan kaos bergambar perusahaan mereka ataupun kaos perlombaan komputer. Benny menunjukkan tempat memarkir scooter, lalu ada Pod berbentuk lingkaran putih, tempat para karyawan tidur siang, dan sebuah perosotan metal yang terpampang.

Roland dengan gaya kampungan langsung sibuk berfoto dan mengambil video. Vina hanya bisa menggelengkan kepala melihat ulah adiknya.

"Dasar udik," omel Vina yang hanya disambut gelak tawa Roland. Benny menggandeng Vina dan menunjukkan ruangan demi ruangan dari kantornya yang super megah. Senyum tak pernah lepas dari wajah Benny, sesekali ketika ia berpapasan dengan rekan kerjanya, Benny memperkenalkan Vina. "This is my fiancee, Vina."

Love In Six Cities (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang