DUKE 9🌏

507 49 1
                                    

Vanya menatap langit-langit kamarnya yang dihiasi oleh bintang-bintang yang dapat menyala di malam gelap.

Vanya kepikiran dengan apa yang dikatakan oleh Aska tentang sejarah dunia ini bisa saja dihapus oleh seseorang, tetapi apa alasan orang itu menghapus sejarah dunianya sendiri.

Tok! Tok! Tok!

"Masuk!" Seru Vanya.

Siapa lagi yang sering memasuki kamarnya kecuali Aska.

"Mikirin apa?" Tanya Aska dengan merebahkan tubuhnya di samping Vanya.

"Tentang ucapan Abang kalau sejarah dunia ini bisa saja dihapus oleh seseorang," Jawab Vanya dengan menatap lurus.

Aska sedikit berpikir dan ternyata ucapannya yang di sore hari. Ia juga sedikit terpikir seharusnya paling tidak sedikit ada sejarah tentang terbentuknya dunia mereka dan teori semacamnya.

Semalam yang mereka temukan hanya sebuah fenomena aneh dengan menggunakan bahasa Yunani, tetapi itu juga sedikit lebih maju jadi kita dapat menyimpulkan itu mungkin saja alasan tertentu.

"Mungkin saja dari pihak tertentu karena tidak mungkin dunia yang secanggih ini tidak dapat menemukan teori-teori sejarah dunia ini. Juga yang paling penting mungkin saja yang melakukan itu petinggi kekuasaan Olympus," Ucap Aska.

"Mungkin saja yang dibilang Abang bener, karena yang seperti kita ketahui dunia ini kekayaan dan jabatan yang lebih berkuasa di dunia ini," Ucap Vanya dengan mengangguk-angguk kepalanya.

"Ih! Kok Abang bawa Vanya berdiskusi ini kan sudah malam nanti kepikiran terus," Lanjut Vanya dengan mendengus kesal.

"Lah kan Lo juga yang dari tadi terus kepikiran, bukan salah gue dong," Ucap Aska dengan menatap kesal.

Vanya yang mendengar itu lantas hanya cengengesan lalu mengangkat tangan membentuk tanda v.

"Ya maaf bang lupa, lagi pula sensian amat sih," Celetuk Vanya dengan cengengesan.

"Ye... Enggaklah Lo nya aja kali. Tapi cie... Manggil gue Abang terus dirumah biasanya ogah-ogahan," Ucap Aska dengan nada jahil.

"Ya... Nggak papa sih lagi pengen aja," Ucap Vanya dengan mengalihkan arah pandangan.

"Iya deh yang lagi pengen," Ucap Aska dengan wajah jahil.

Setelah itu mereka kembali diam-diam tidak ada yang berbicara maupun beraktivitas.

"Bang, menurut Lo kenapa dunia ini selalu menggunakan nama-nama Yunani bahkan sedikit budayanya. Kenapa bukan Negera kita aja?" Ucap Vanya dengan mengeryikan kening menatap Aska.

"Mungkin karena dulu di zamannya negara Yunani salah satu negara maju dan inovatif sehingga menjadikan dunia ini mengadopsi sedikit budaya dan namanya," Jelas Aska dengan mengedikkan bahunya.

Setelah itu mereka kembali berdiam kalau kata anak-anak ada malaikat lebih jadi seketika alim.

"Bang Aska, kenapa masih disini? Enggak tidur," Ucap Vanya dengan menatap Aska.

"Nggak ngantuk Lo tidur aja gue temenin," Ucap Aska dengan mengelus kepala Vanya.

Akhirnya Vanya tertidur tidak lama Aska juga mengantuk dan ikut tertidur di samping Vanya.

***

Kring! Kring!

Aska sudah terbangun tetapi sedikit mengumpulkan nyawanya yang masih melayang-layang.

Aska menatap Vanya yang memeluknya erat lalu menyingkirkan tangan Vanya yang berada ditubuhnya.

"Kencang banget meluknya kalau bukan adik sudah gue tendang ke Antartika," Batin Aska.

Dua Kehidupan [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang