DUKE 14🌏

370 30 1
                                    

Aska dkk sekarang sudah berada di cafe kucing. Awalnya mereka ingin makan di cute dog cafe tetapi niat itu mereka urungkan karena mereka menghormati Riel dan Malik yang beragama muslim.

Riel dengan kucing cokelat ditangannya dan Malik dengan kucing abu-abu ditangannya mereka sangat menyukai kucing sebagaimana kucing merupakan hewan kesayangan nabi.

Rafa menatap sedikit tidak percaya ternyata Malik blak-blakan dengan Riel yang tidak peduli dengan lingkungan juga dewasa seketika banyak senyum dan bercanda dengan kucing.

"Mereka memang begitu antusias kalau sudah ketemu hewan yang namanya kucing dan dari yang gue denger kucing itu kesayangan nabi mereka jadi mereka menyayangi sebagaimana mereka mampu," Jelas Aska dengan terkekeh kecil mungkin Rafa masih belum terbiasa melihat sifat mereka yang seperti ini.

"Walaupun bang Malik orangnya ceplas-ceplos dan bang Riel yang dewasa juga cuek tetapi mereka selalu menyembah kepada Tuhannya sebagaimana kita juga yang menyembah kepada Tuhan kita," Sahut Leo.

Rafa menatap mereka satu persatu cukup benar kata Vanya mereka sangat baik bahkan mereka juga sangat menjunjung tinggi toleransi sesama umat beragama yang kini sangat jarang ditemui.

"Riel... Malik... Kesini dong bawa aja kucingnya," Celetuk Rafa sebenarnya ia juga menyukai kucing tetapi karena terlalu sibuk dengan urusan kerjaan dia tidak pernah sempat beli hewan lucu itu.

Aska melihat Rafa yang cukup akrab dengan mereka berdua hanya terkekeh geli. Akhirnya Rafa mau juga menerima keberadaan mereka karena sebelum-sebelumnya Rafa itu sangatlah judes kepada orang yang tidak dikenalnya sekarang cukup ramah juga.

"Jadi yang seperti kita ketahui dari tetangganya Angel itu seorang pembunuh kaumnya di daerah yang tidak pernah diketahui keberadaannya fos louloudión," Ucap Aska dengan wajah datar.

Aska sekarang cukup yakin kalau Angel itu orang yang jahat dan misterius tetapi mereka harus menemukan bukti agar tidak menimbulkan fitnah.

"Gue juga udah cari tahu dan meretas di keamanan kekuasaan Olympus tetapi hanya mendapatkan sedikit informasi karena keamanan mereka sedikit sulit dijebol dan tidak ada celah untuk meretas," Jelas Leo dengan raut wajah kesal baru kali ini dia gagal mendapatkan hasil.

"Lalu nggak ada informasi tentang daerah fos louloudión sedikit pun?" Tanya Malik dengan mengangkat alisnya.

"Nggak," Ucap Leo dengan menundukkan wajahnya.

"Udah nggak perlu merasa bersalah," Ucap Riel dengan mengelus kepala Leo yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

Rafa sekarang berseluncur di internet mungkin saja dapat informasi yang memuaskan. Rafa mengeryikan keningnya apa ini tidak salah.

"Disini fos louloudión disebutkan adalah daerah yang subur dengan banyak berbagai bunga yang tinggal disini. Katanya konon daerah ini merupakan tempat tinggal para peri bunga dan tidak dapat semua orang yang bisa masuk. Terkadang bisa masuk tetapi sangat susah untuk keluarnya kalau bisa keluar berarti orang itu beruntung," Jelas Rafa sembari menatap handphonenya.

Rafa menghela nafas panjang sebenarnya ia tidak percaya yang beginian tetapi setelah terdampar ke dunia yang entah dimana dirinya cukup ragu, apakah benar disini ada yang namanya peri?

"Peri? Bukannya itu hanya cerita dongeng," Celetuk Riel.

Riel sebenarnya cukup mempercayai bahwa makhluk tak kasat mata itu ada tetapi kalau peri ia cukup tidak yakin. Tetapi alam semesta itu luas dan tidak bisa dijangkau satu-persatu.

"Ngaco paling tuh beritanya," Celetuk Malik dengan mengaduk-aduk makanannya.

"Jangan aduk-aduk makanan! Kalau nggak dimakan mubazir," Seru Riel dengan mencegat tangan Malik.

Dua Kehidupan [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang