DUKE 17🌏

312 29 1
                                    

Halo selamat menikmati😉
Cerita ini aku update karena hari libur🎊

***

"Tunggu!"

Aska, Malik, dan Riel terhenti dari berjalannya setelah mendengar peringatan dari Rafa. Bahkan Vanya juga ikut terdiam padahal dia sudah berada ditempat paling jauh.

Bahkan mereka sudah berlari bersembunyi belakang meja bahkan sudah nemplok

"Kaget," Ucap Malik dengan muka datar.

Aska, Riel dan Rafa menatap bengong Malik yang katanya kaget tetapi dengan muka santai seperti tidak ada tanda-tanda terkejut.

"Ada apa Rafa jadi teriak?" Tanya Aska  dengan pelan supaya tidak ketahuan.

"Tadi gue kira tuh patung orang jadi gue teriak," Ucap Rafa dengan cengengesan.

"Bangsat!"

"Gila!"

"Asu!

"Dasar kau binatang menyusui yang bermoncong panjang, berkulit tebal, dan berbulu kasar."

Siapa yang mengumpat paling akhir? Mereka menatap satu sama lain tidak ada yang mengumpat seperti itu.

"Siapa itu woy! Itu ngomong kasar atau berpuisi!" Seru Rafa sembari menatap ke kiri dan kanan.

"Gue bangsat!"

"Siapa itu apakah ada setan yang melayang-layang di tempat yang indah dan sepi ini," Ucap Rafa dengan menatap langit-langit rumah dan menggerakkan tangannya seperti berpuisi.

"Hey you! Udah jangan ribut nanti ketahuan!"

"Eh, kita ngapain masih sembunyi disini?" Tanya Rafa dengan watados.

Plak! Plak! Plak!

Pukulan telak mengenai lengan dan kepala Rafa dalam sekali waktu. Rafa dengan muka masamnya mengelus kepala dan lengannya.

Mereka berjalan dengan perlahan-lahan tidak lupa membawa senjata ditangannya untuk melindungi diri tidak lupa Rafa memegang suntikan mematikan ditangannya.

Mereka berpencar agar lebih cepat melaksanakan tugasnya masing-masing.

***

Aska dengan Riel mencari di arah jalan kiri mereka hanya punya waktu dua puluh menit dari sekarang untuk menyelesaikan tugas, mereka semakin dikejar waktu apalagi sebab ulah Rafa.

Mereka terlebih dahulu membuka ruangan dan ternyata berisi perpustakaan luas sepertinya ini memang keberuntungan mereka.

Riel yang segera bergegas mencari informasi yang menurutnya penting dengan mata cepatnya dan ia berikan kepada Aska yang sangat cepat dalam membaca informasi.

Aska membaca dengan serius dengan otaknya yang berjalan dengan semestinya.

"El, coba cari buku yang lain. Ini agak kurang sreg dengan apa yang kita cari," Ucap Aska dengan tangan yang membolak-balik halaman buku dengan cepat.

Aska sudah selesai membaca bukunya dengan sekejap tetapi tidak ada yang sesuai dengan tujuan mereka. Mereka ingin mencari buku tentang daerah Angel fos louloudión apakah itu semua memang ada hubungannya dengan tersedotnya mereka ke dunia ini.

Aska ikut membantu Riel agar lebih cepat karena waktu mereka hanya tinggal sepuluh menit untuk menyelesaikan tugas ini.

Aska menatap sekeliling ruangan dan tatapannya menuju kepada lukisan peri dengan bunga-bunga yang bertebaran disekitar peri itu.

Dua Kehidupan [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang