Bismillah...
Mata pelajaran yang paling dibenci Maya selain Fisika adalah olahraga. Bahkan kalau disuruh memilih, Maya akan lebih memilih fisika dibanding olahraga.
Gadis itu tidak pandai meloncat tinggi, dan sangat penakut, membuatnya selalu berlari menjauh jika ada bola yang datang. Tak hanya itu, reflek Maya juga kurang bagus, sehingga kalaupun ia memberanikan diri untuk menghadang bola, pada akhirnya ia akan berakhir di uks dengan kepala benjol.
Tapi diantara itu semua, materi pelajaran olahraga yang dibenci Maya adalah renang.
"Besok kelas kita gabung sama kakak kelas woi, jadi jangan bikin malu," seru Farhan si ketua kelas dari arah depan membuat seluruh atensi kelas berubah haluan ke arahnya.
"Kelas berapa, Han?" tanya Yohan antusias. Maya yang duduk di depan jadi menoleh kepadanya lalu mencibir. Dasar si bucin.
"IPS 1," jawab Farhan datar membuat semua cowok langsung bersorak. Tak terkecuali Yohan yang sudah berjoget riang dengan dua kawannya. Tegar dan Odi.
"Asyik, bisa ketemu kak Aviana dong," celetuk Dito lalu bersiul.
Selain Yohan, ternyata Aviana adalah idaman semua cowok di SBP. Jadi tak akan ada yang sadar dengan perasaan Yohan jika ia bersikap heboh seperti sekarang, toh semua cowok juga begitu. Meski perasaan Yohan lebih serius dari mereka semua.
"May, lo besok gak apa-apa kan berenang gak gue awasin?" tanya Yohan tiba-tiba saja muncul di sebelah Maya membuat cewek itu menoleh. Kening Maya mengernyit.
"Awasin gimana? Biasanya lo juga gak ngawasin gue, gue kan renang di kolam cewek, beda kolam sama lo," kata Maya bingung sendiri.
Yohan mendecak, "Walau beda kolam tapi kalau lo udah mulai nyelam dan sendirian, gue auto merhatiin lo tau, emang lo lupa kejadian semester satu waktu lo kelelep-"
"Ih, udah-udah, jangan dibahas!" potong Maya cepat.
Yohan tertawa.
"Ya udah, pokoknya kalau ada apa-apa, langsung teriak panggil gue," ucap Yohan.
Maya mendengus. "Iya, iya," jawabnya malas.
Alasan kenapa Maya sangat benci kelas renang karena kejadian beberapa bulan lalu, tragedi kelelep di kolam renang. Saat itu Maya masih suka bermain air, meski tidak pandai berenang namun berbekal sering main di kolam dekat rumahnya, Maya percaya diri mengikuti kelas renang. Awalnya pelajaran berlangsung menyenangkan, hingga sampailah dipelajaran meluncur dengan bantuan dinding kolam.
Maya dengan sok ide melakukan praktik duluan, meski ujungnya gadis itu hilang keseimbangan dan berakhir tenggelam dengan tangan melambai-lambai ke udara. Entah bagaimana caranya Yohan lah yang pertama kali menyadari hal itu dan menarik Maya kembali ke permukaan. Sejak saat itu Maya benci dengan kelas renang.
🌧️🌧️🌧️
Beberapa hari kemudian, kelas renang gabungan itu benar-benar dilaksanakan. Maya datang dengan baju kaos lengan panjang, jilbab dongker lebar dan celana training berwarna hitam. Tampilannya benar-benar jauh berbeda dengan Aviana, kakak kelas cantiknya itu datang dengan baju renang khusus sehingga membentuk tubuhnya dengan bagus.
Untungnya SBP mewajibkan semua siswi muslim untuk berenang menggunakan hijab sehingga anak-anak cowok yang dari tadi melirik-lirik ke arah Aviana tidak semakin mupeng karena gadis itu.
"Baiklah, sebelum kelas renang kita mulai, marilah kita berdoa dengan kepercayaan masing-masing, berdoa, mulai!"
Maya langsung menundukkan kepala setelah mendengar perintah itu. Ia benar-benar berharap kelas berenang hari ini akan berjalan lancar sehingga ia tidak tampil memalukan di depan Aviana dan Yohan.
![](https://img.wattpad.com/cover/260125359-288-k568632.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Katanya Semua Perempuan Itu Cantik [SELESAI]
Teen Fiction"Kalau memang begitu, kenapa semua perempuan berlomba untuk memenuhi standar kecantikan?" * Present: Kimora Amaya Kusuma🌧️ Yohan Rahmat Wijaya☀️ Selatan Khatulistiwa⚡ P.s : Cerita ini hanyalah cerita Fiksi. Bukan benar-benar terjadi di kehidupan...