[07] Moana

249 53 10
                                    

Bismillah...

Selatan menepikan motornya di depan sebuah rumah dengan taman bunga yang rimbun. Pemuda itu lalu melepas helm dan mengangkat alis saat melihat seorang wanita berumur 40 tahunan yang ada di depan rumah itu, sibuk menyuapi balita yang ada di gendongannya dengan bubur promina.

"Eh ada Selatan, Milo baru aja pergi," ucap wanita itu akrab saat melihat Selatan berjalan mendekat.

Pemuda itu tersenyum, "Gak apa-apa tante, Selatan kesini mau jemput Maya," ucapnya lembut membuat Mama Maya agak kaget.

"Lho? Kalian saling kenal?" tanyanya bingung.

Pasalnya meski Mama Maya mengenal Selatan, tapi pemuda itu baru terhitung tiga kali main ke rumahnya, dan kebetulan, setiap Selatan mampir ke rumah mereka, Maya selalu saja sedang tidak ada di rumah.

"Kemarin Maya ke panti asuhan tante, jadi kami kenalan disana," ucap Selatan menjelaskan. Mama Maya membulatkan mulut.

"Baguslah kalau gitu, ini rencana mau kemana?" tanya Mama Maya penasaran.

"Mau ke panti asuhan tante," jawab Selatan.

"Oh iya iya, sebentar ya tante panggilin Maya dulu, dia kebiasaan kalau dijemput temannya begitu, bukannya nunggu di depan rumah malah ngadem di kamar," kata Mama Maya jadi mengomel sendiri.

Namun baru saja hendak membalikkan tubuh ke dalam rumah, Moana yang ada di dalam gendongan Mama Maya tiba-tiba terisak kuat sambil menjangkau ke arah Selatan membuat pemuda itu tertawa sedikit.

Mama Maya menghela napas sambil bertolak pinggang. Kepalanya menggeleng-geleng tak mengerti.

"Aduh, si Moa, dari kecil udah tau aja yang ganteng yang mana," kata Mama Maya misuh-misuh sambil melepaskan gendongan balita itu lalu mengulurkan Moana pada Selatan yang ajaibnya berhasil membuat tangis gadis kecil itu berhenti.

"Tante titip Moana sebentar ya Selatan," ucap Mama Maya. Selatan mengangguk sambil menerima Moana dan menggendong gadis kecil itu dengan lembut.

Mama Maya lalu masuk ke dalam, meninggalkan Selatan yang menatap Moana dengan gemas. Balita dengan pipi chubby itu balas menatap Selatan lalu tiba-tiba tersenyum ceria membuat Selatan ikut senang melihatnya.

🌧️🌧️🌧️

Maya berdiri di depan cermin kamarnya sambil mengamati outfitnya hari ini. Ia menggunakan kemeja putih  lengan panjang, jilbab coklat dan rok kembang berwarna coklat, tampak lumayan manis namun terlihat masih ada yang kurang.

"Oh iya, tas!" kata Maya sambil menjentikkan jari lalu mengambil sling bagnya yang berwarna hitam. Gadis itu lalu memakainya dan kembali bercermin.

"Nah, kalau begini baru cantik," ucap Maya ceria sambil berputar sedikit.

"Kamu mau ngedate ya?"

Maya agak terlonjak saat mendengar suara mamanya yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar sambil tersenyum usil.

"Enggak kok, Maya mau ke panti asuhan," jawab gadis itu cepat. Mamanya mencibir.

"Halah, dikira Mama gak pernah muda apa," cibir mamanya membuat Maya tertawa geli.

"Beneran Mama, Maya aja perginya sama temannya bang Milo," kata Maya berusaha menjelaskan.

"Trus kenapa dandannya heboh banget?" tanya mamanya sambil berdiri di sebelah Maya, ikut mengamati wajah manis putrinya itu.

"Sampai pakai blush on tuh," ledek mamanya lagi. Maya memajukan bawah bibir.

"Maya gak pakai blush on ih, cuma pakai bedak sama lipstik sedikit," jelas Maya membuat mamanya terkekeh.

Katanya Semua Perempuan Itu Cantik [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang